Ekonomi Indonesia Tumbuh 4,73 Persen
Ilustrasi pertumbuhan ekonomi. Beberapa pekerja menyelesaikan pembangunan gedung bertingkat di Jakarta, Selasa (16/6). (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)
MerahPutih Bisnis - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan III-2015 tumbuh 4,73 persen. Angka pertumbuhan ekonomi ini lebih lambat dibanding capaian triwulan III-2014 yang tunbuh 4,92 persen, namun meningkat dibanding triwulan II 2015 yang tumbuh 4,67 persen.
Deputi Neraca dan Analisis Statistik BPS Suhariyanto mengungkapkan dari sisi produksi, pertumbuhan ekonomi didorong oleh hampir semua lapangan usaha.
"Pertumbuhan ekonomi tertinggi dicapai oleh sektor informasi dan komunikasi yang tumbuh 10,83 persen," kata Suhariyanto di Gedung BPS, Jakarta Pusat, Kamis (5/10).
Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen pengeluaran konsumsi pemerintah sebesar 6,56 persen yang diikuti oleh komponen pengeluaran konsumsi LN PRT dan komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga.
Suhariyanto menambahkan, ekonomi Indonesia triwulan III-2015 terhadap triwulan sebelumnya (q to q) tumbuh 3,21 persen.
"Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai lapangan usaha jasa keuangan dan asuransi sebesar 7,03 persen. Sedangkan dari sisi pengeluaran pada komponen pengeluaran konsumsi pemerintah sebesar 9,27 persen," jelasnya.
Sementara itu ekonomi Indonesia sampai dengan triwulan III-2014 (c to c) tumbuh 4,71 persen.
"Dari sisi produksi, pertumbuhan didorong oleh semua lapangan usaha kecuali pertambangan dan penggalian yang mengalami penurunan sebesar 4,48 persen. Sedangkan dari sisi pengeluaran didorong oleh komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga yang tumbuh 4,98 persen dan komponen PMBTB yang tumbuh 4,23 persen," katanya.
Struktur ekonomi Indonesia secara spasial pada triwulan III-2015 didominasi oleh kelompok provinsi di Pulau Jawa dan Pulau Sumatera. Kelompok provinsi di Pulau Jawa memberikan kontribusi terbesar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), yakni sebesar 58,27 persen, diikuti oleh Pulau Sumatera sebesar 22,37 persen dan Pulau Kalimantan 7,99 persen. (rfd)
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
Harga Minyak Goreng Stabil Tinggi, Tidak Pernah Turun
Purbaya Jaga Daya Beli Warga, Pertumbuhan Ekonomi Harus Ciptakan Lapangan Kerja
PHK di Industri Pertambangan dan Perdagangan Sumbang Tingginya Angka Pengangguran di Indonesia
Alasan Aktivitas Belanja dan Perjalanan Warga Melambat di Triwulan III 2025
TPT Jakarta Sentuh 6,05 Persen, Ini Kelompok Angkatan Kerja yang Paling Terpukul Sulit Mendapatkan Pekerjaan
Ekonomi Tumbuh 5,04 Persen, Konsumsi Rumah Tangga Jadi Pendorong Utama
Data Terbaru BPS Ungkap Mayoritas Tingkat Pendidikan Pekerja di Indonesia hanya Lulusan SD
Jumlah Pengangguran di Indonesia Capai 7,47 Juta Orang, Turun Dibanding Tahun Lalu
Sektor Pertanian Paling Banyak Serap Tenaga Kerja, 146,54 Juta Orang Indonesia Bekerja Sebagai Buruh
Penduduk Usia Kerja Meningkat 2,80 Juta, Agustus Pengangguran Terserap 4.092 Orang