Ekonomi Digital Diklaim Bisa Ciptakan 67 Juta Lapangan Kerja Baru


Layanan Digital Perbankan.
MerahPutih.com - Ekonomi digital Indonesia dari tahun ke tahun terus mengalami kenaikan. Pada 2023, tercatat Indonesia menyumbang sekitar 40 persen pangsa pasar ekonomi digital ASEAN. Kontribusi ekonomi digital itu menjadi yang terbesar dari 10 negara anggota ASEAN.
Pengembangan ekonomi digital dinilai dapat mengantarkan pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) untuk bertransformasi digital (go digital). Pada 2030, Gross Merchendise Value (GMV) ekonomi internet Indonesia diprediksi akan mencapai USD 360 miliar.
Pelaksana Harian (Plh) Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi, Ketenagakerjaan, dan UMKM Kemenko Perekonomian Musdhalifah Machmud menilai, perkembangan teknologi digital dapat menciptakan sekitar 67 juta lapangan kerja baru. Namun kemajuan teknologi yang semakin cepat juga berpotensi menghilangkan sekitar 80 juta lapangan kerja.
"Dengan teknologi dan pemanfaatan digital, keahlian ini (teknologi) sangat kita perlukan di masa depan ini yang kita harus percepat,” kata Musdhalifah saat Media Briefing: Perkembangan Kebijakan Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan UMKM di Jakarta, Rabu (12/6).
Baca juga:
Ketersediaan Jaringan Internet Jadi Tantangan Indonesia Kembangkan Ekonomi Digital
Musdhalifah menilai infrastruktur dan kemampuan sumber daya manusia (SDM) saat ini masih menjadi salah satu tantangan bagi UMKM agar dapat go digital.
"Tantangan tentu infrastruktur. Karena negara negara kepulauan. Sehingga cakupan dan keterjangkauan internet ini memang terbatas,” ujarnya.
Ia menegaskan, pemerintah terus menjalankan kebijakan untuk memenuhi kebutuhan internet secara merata di seluruh wilayah Indonesia. Saat ini, cakupan penetrasi internet di Indonesia telah mencapai 78 persen, masih ada sekitar 22 persen yang perlu dipenuhi guna menyusul perkembangan ekonomi digital.
"Indonesia saat ini memiliki target ekonomi untuk menjadi anggota OECD sekaligus mampu keluar dari jebakan negara berpendapatan menengah atau middle-income trap. Di mana, pendapatan Nasional Bruto (PNB) setidaknya USD 28.000-33.000 dolar. Sedangkan saat ini Indonesia baru memenuhi sekitar USD 4.900," katanya.
Baca juga:
Penerimaan Pajak Sektor Ekonomi Digital Capai Rp 22,18 Triliun di Februari 2024
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Riset Prasasti: ICOR Ekonomi Digital 4,3, Dinilai Lebih Efisien Dibanding 17 Sektor Lain

Pekerja Profesional Bidang TIK Minim, Baru 0,8 Persen Dari Total Angkatan Kerja Nasional.

Minta Tak Pedulikan Protes AS, Ekonom Sebut QRIS Jadi Pendorong Ekonomi Digital

AS Kritik QRIS-GPN, Legislator Demokrat Dorong Pemerintah Tegakkan Prinsip Kedaulatan Digital

Rekor Baru Pertumbuhan Ekonomi Digital Indonesia Setahun Tembus 2 Digit

Pemerintah Kumpulkan Rp 25,8 Triliun Dari Pajak Ekonomi Digital Dalam 6 Bulan

Ekonomi Digital Diklaim Bisa Ciptakan 67 Juta Lapangan Kerja Baru

Indonesia jadi Penyumbang Terbesar Ekonomi Digital di ASEAN

NTT dan Microsoft Resmikan Digital Experience Center di Digital Hub BSD City

Begini Cara Hypernet Manfaatkan MSP dorong Ekonomi Digital
