Earth Manual Project Yogyakarta Galakkan Pengetahuan Tentang Bencana


'Earth Manual Project' terselenggara untuk memberikan wawasan seputar bencana alam. (Earth Manual Project Yogyakarta)
WAWASAN tentang bencana sangat penting kita ketahui. Mengingat bahwa bencana dapat terjadi kapan saja, di mana saja, dan kepada siapa saja. Komunikasi menjadi hal penting untuk mengatasi bencana.
Event Earth Manual Project terselenggara untuk memberikan wawasan seputar bencana alam. Event dihelat pada 11-31 Januari 2020 di Jogja Gallery, Yogyakarta.
Earth Manual Project merupakan pameran tentang penerapan berbagai ide kreatif dan inovatif untuk mengatasi isu-isu kebencanaan dalam tahapan yang berbeda-beda. Mulai dari pendidikan kesiapsiagaan bencana, hingga upaya-upaya respon dan bantuan ketika bencana terjadi.
Pameran yang berasal dari Jepang ini memamerkan proyek dan karya dari beberapa negara lain yang juga kerap mengalami bencana semisal Indonesia, Thailand, dan Filipina. Karya-karya yang ditampilkan dalam pameran ini dibuat melalui riset yang mendalam dan proses wawancara yang terperinci oleh para ahli dalam kebencanaan, arsitektur, desainer, dan seniman.
Baca Juga:
'Yogyakarta Komik Weeks 2022' Rekam Ketangguhan Seniman Komik Merespons Zaman

Pameran yang dihelat Japan Foundation bertujuan untuk membagikan, menghubungkan, dan juga menjadi sarana untuk belajar tentang penerapan ide-ide kreatif dalam kebencanaan. Beberapa di antaranya telah berevolusi dan berubah dari ide awalnya.
Karya dan proyek yang dihasilkan memanfatkaan pendekatan kreatifitas dan inovasi yang jelas, untuk mengatasi isu-isu kebencanaan. Karya yang ditampilkan meliputi HANDs! Project (Jepang, Indonesia dan 7 negara di Asia lainnya), Kumpulan Video Roo su Flood (Thailand), Paper Partition System 4 (Jepang), Rumah Inti (Indonesia), hingga Lost Homes (Jepang).
Pameran Earth Manual Project pertama kali diadakan di Design and Creative Center Kobe (KIITO), di Kota Kobe, Hyogo, Jepang pada 2013 silam. Kemudian, pameran ini telah diselenggarakan di beberapa tempat di Filipina, Thailand dan Amerika Serikat.
Kehadiran event ini di Indonesia bukan pertama kalinya. Sebelumnya, Earth Manual Project diadakan di Dia.Lo.Gue, Kemang, Jakarta Selatan pada bulan Mei 2019 lalu.
Acara ini akan juga akan dimeriahkan oleh Shigeru Ban Ikaputra, Bumpei Yorifuji/NPO Plus Arts, Hiroshi Fuji/NPO Plus Arts, Osamu Tsukihashi, Alma Quinto, Red Bear Survival Camp Club, NHK World, Roo su Flood, DAKILA, Ayala Museum, dan The Japan Foundation Asia Center/HANDs! Project Fellows-ARC and KIDSUP Teams. (DGS)
Baca Juga:
4 Perbedaan Batik Khas Solo dan Yogyakarta, Serupa tapi Tak Sama
Bagikan
Berita Terkait
Kearifan Lokal Jaga Warga Bikin Yogyakarta Cepat Pulih Dari Demo Berujung Rusuh

KAI Daop 6 Yogyakarta Layani 219.400 Penumpang Selama Long Weekend Maulid Nabi

Polisi Diminta Usut Tuntas Kematian Mahasiswa Amikom, Bonnie Triyana: Tidak Ada Alasan yang Membenarkan Kekerasan Aparat Terhadap Pengunjuk Rasa

Pesisir Medan Berpotensi Banjir 22-28 Agustus, Hujan Lebat Akan Guyur DIY

Saat Libur Peringatan HUT ke-80 RI, Daop 6 Yogyakarta Alami Kenaikan Penumpang 5,5 Persen

85.792 Wisatawan Mancanegara Naik Kereta Api Selama Juli 2025, Yogyakarta Jadi Tujuan Tertinggi

Viral, Driver Ojol Dikeroyok karena Telat Antar Kopi, Ratusan Rekan Geruduk Rumah Customer

Film Dokumenter 'Jagad’e Raminten': Merayakan Warisan Inklusivitas dan Cinta dari Sosok Ikonik Yogyakarta

Libur Panjang, KAI Commuter Yogyakarta Tambah 4 Perjalanan Jadi 31 Trip Per Hari

Heboh Kasus Mafia Tanah Mbah Tupon, Nama Tersangka Penyerebot Sudah di Kantong Polisi
