Duduk Terlalu Lama Bisa Melemahkan Otot Bokong


Bukan hanya tulang belakang, duduk terlalu lama juga memengaruhi otot bokong. (Foto: Pixabay/kevin120415)
MerahPutih.com - Duduk dalam jangka waktu lama dikatakan dapat menyebabkan otot-otot sekitar bokong melemah dan kehilangan massa otot.
"Dengan duduk di kursi selama berjam-jam, berhari-hari, berminggu-minggu, dan bertahun-tahun seperti yang banyak dari kita lakukan, kita mengabaikan otot bokong kita dan akibatnya otot tersebut menjadi tidak terkondisikan dengan baik dan kehilangan massa otot," kata dokter spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi Andrew Bach dilansir laman Health.
Saat tubuh tidak banyak bergerak, otot bokong, termasuk juga otot deltoid, otot dada, otot paha belakang, dan lainnya tidak bekerja, jelas Bach.
Duduk terlalu lama juga dapat menyebabkan otot-otot tampak berubah, kata kata Evan Johnson, DPT, direktur Och Spine Care Outpatient Physical Therapy di NewYork-Presbyterian.
Baca juga:
Tidur Sambil Duduk, Bahaya Enggak Sih?
Orang-orang mungkin menyadari bokong kursi kantor khususnya ketika otot gluteus maximus, yang memiliki area penampang melintang atau volume otot terbesar di tubuh, mulai menurun.
Seiring waktu, hal ini dapat menyebabkan otot-otot tersebut melemah, yang juga dapat disusupi oleh jaringan lemak, imbuh Johnson, sehingga otot tersebut menjadi kurang tangguh.
Duduk berlebihan juga dapat menyebabkan otot memendek atau menegang, Bach menambahkan, sehingga mengubah penampilan kita.
"Hal ini dapat menyebabkan bokong tampak datar atau bokong menjadi sangat lunak dan berdaging jika otot digantikan oleh jaringan adiposa atau lemak," kata Johnson.
Otot bokong yang lemah dapat menyebabkan masalah seiring berjalannya waktu, termasuk ketegangan pada otot lain di paha dan punggung.
Baca juga:
Secara teknis, jika seseorang duduk dalam posisi yang sama dalam waktu lama, ada kemungkinan tulang bokongnya dapat memberi terlalu banyak tekanan pada otot gluteal, kata Bach. Namun, hal ini cukup jarang terjadi.
Kelemahan yang tidak tertahankan itu dapat disertai mati rasa, kesemutan, dan nyeri, imbuh Bach. Jika mengalami gejala-gejala ini, ia menyarankan untuk berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan.
Cara terbaik untuk mencegahnya adalah dengan tetap aktif dan mengaktifkan otot bokong secara teratur sepanjang hari. Itu bisa berarti bangun dari meja secara teratur, keluar untuk berjalan-jalan, atau menaiki tangga di kantor.
Baca juga:
Banyak Duduk Tingkatkan Risiko Batu Ginjal
Kamu bisa memanfaatkan meja berdiri untuk menghindari efek negatif dari duduk terlalu lama di tempat kerja, imbuh Bach.
Jika tidak memiliki meja berdiri, Bach menyarankan untuk mengaktifkan otot-otot saat duduk dengan melakukan gerakan meremas bokong atau mengangkat betis setiap 15 menit atau lebih, sarannya.
"Di luar kantor, ada juga latihan khusus yang dapat dilakukan untuk memperkuat bokong , termasuk bridge, clamshell, squat, dan step-up," saran Johnson. (*)
Bagikan
Ananda Dimas Prasetya
Berita Terkait
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak

Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
