Dua Warga Pakistan Tewas dalam Aksi Massa Protes Pedofil dan Pembunuhan


Warga Pakistan menyerbu kantor polisi memprotes kasus pedofil (ANTARA FOTO via Reuters)
MerahPutih.Com - Aksi massa memprotes kasus perkosaan dan pembunuhan seorang bocah perempuan di Pakistan berujung maut. Warga sipil menyerang kantor polisi karena dianggap tidak becus menuntaskan kasus pedofil yang berujung pembunuhan di wilayah timur Pakistan.
Serbuan massa yang penuh amarah membuat polisi mengeluarkan tembakan dan menewaskan dua warga sipil. Warga kesal karena proses hukum kasus pedofil terhadap bocah perempuan berumur tujuh tahun dianggap lamban dan diabaikan polisi.
Polisi menemukan jenazah Zainab Ansari dari sebuah tempat pembuangan sampah di kota Kasur di Pakistan timur pada Selasa, empat hari setelah bocah tersebut dilaporkan hilang.
Penculikan, pemerkosaan dan pembunuhan terhadap anak perempuan itu merupakan kejadian kedua belas yang terjadi dalam setahun terakhir ini di distrik Kasur demikian keterangan kepolisian setempat.
Masyarakat setempat berang terhadap pihak berwenang, yang mereka anggap tidak mampu menyidik kasus-kasus seperti itu.
Juru bicara pemerintah provinsi Punjab, Pakistan, Malik Muhammad Ahmad Khan, mengatakan kepada Reuters Rabu (10/1) bahwa para pengunjuk rasa berubah menjadi brutal dan kemudian menyerang sebuah kantor polisi daerah.
"Mereka mulai melempari kantor polisi dengan batu dan beberapa pengunjuk rasa bersenjata menembakkan peluru ke arah polisi. Untuk menghentikan mereka, polisi melakukan tembakan ke udara," kata Khan. Ia menambahkan bahwa dua orang meninggal dan satu terluka dalam peristiwa itu.
Sebagaimana dilansir Antara, Kamis (11/1) para warga setempat mengatakan polisi melakukan tindakan yang tidak perlu.
"Unjuk rasa waktu itu berjalan dengan damai, beberapa mahasiswa kemudian melemparkan batu-batu dan polisi menanggapinya dengan melancarkan tembakan ke arah kerumunan," kata Saleem ur Rehman, seorang warga yang ikut berunjuk rasa, kepada Reuters.
"Situasi hukum dan ketertiban di sini sangat buruk dan sudah banyak kejadian. Itu yang diprotes." Orang tua Zainab, yang tidak berada di Pakistan ketika putri mereka diculik, kembali ke negara itu pada Rabu.
"Saya ingin keadilan! Saya ingin keadilan!" tangis ibu Zainab saat dikelilingi oleh para wartawan di bandara internasional di ibu kota negara Pakistan, Islamabad.
Kasus Zainab telah menarik perhatian para pemimpin sipil dan militer Pakistan. Kepala Menteri Punjab, Shahbaz Sharif mendesak agar tindakan segera dilakukan.
Kepolisian di Kasur membantah bahwa mereka lemah dalam menyelidiki penculikan di kota itu. Pejabat kepolisian daerah Zulfiqar Hameed mengatakan kepada Reuters bahwa empat punculik sudah ditangkap dan satu lainnya tewas dalam proses penangkapan.
Sejumlah pejabat kepolisian sudah dimutasi dari wilayah itu karena dianggap gagal menangani laporan soal anak-anak yang hilang sejak 2015. Pada tahun itu, pihak berwenang mengungkap suatu jaringan pedofil yang terhubung dengan sebuah keluarga terpandang di wilayah setempat.
Setidaknya dua orang sudah dihukum dalam kasus itu, yang menurut pihak berwenang ada ratusan anak di wilayah tersebut yang mengalami pelecehan.(*)
Bagikan
Berita Terkait
Perubahan Iklim, Pakistan Dilanda Banjir Mematikan Membuat Lebih dari Dua Juta Orang Dievakuasi

Hampir 1000 Orang Meninggal Akibat Banjir di Pakistan, 1 Juta Penduduk Kehilangan Tempat Tinggal

Bom Bunuh Diri Meledak di Pakistan Barat Daya, Tewaskan 13 Orang, Lukai 30 Lainnya

Guru Anggota TPPK Lakukan Kekerasan Seksual, DPR: Harus Dihukum Berat

Korban Kekerasan Seksual Anak Minta Elon Musk Hapus Tautan ke Gambarnya, Pihak Penjual Terdeteksi Berlokasi di Jakarta

Pakistan Berbenah setelah Banjir Tewaskan Lebih daripada 300 Orang, Pulihkan Listrik dan Buka Jalan di Daerah Terdampak

Menteri PPPA Bakal Kawal Pemulihan dan Restitusi Santri Korban Kekerasan Seksual Pengasuh Pondok

Tanpa Alasan Jelas, Departemen Kehakiman AS Pecat Jaksa dalam Kasus Diddy dan Epstein

Restorative Justice Kasus Kekerasan Seksual di Karawang: Gadis 19 Tahun Dinikahi Pemerkosanya Lalu 'Dibuang' Sehari Kemudian

Mantan Kapolres Ngada Diserahkan Mabes Polri ke Polda NTT, Habis Idul Adha Diambil ke Jaksa
