Dua Alasan Reshuffle Kabinet Mendesak Dilakukan

Luhung SaptoLuhung Sapto - Jumat, 05 Februari 2016
Dua Alasan Reshuffle Kabinet Mendesak Dilakukan

Ketua Bidang Pembinaan Eksekutif Partai Hanura Erik Satrya Wardhana (Foto MerahPutih/Bahaudin)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih Peristiwa - Wacana reshuffle (perombakan kabinet) Joko Widodo-Jusuf Kalla berembus kencang. Ada dua alasan yang melatari perombakan kabinet mendesak dilakukan yaitu alasan politik dan ekonomi. 

Ketua Bidang Pembinaan Eksekutif Partai Hanura Erik Satrya Wardhana menilai soal reshuffle kabinet adalah hak prerogratif Presiden Jokowi. Namun, persoalan-persoalan yang timbul menjadi alasan kuat melakukan perombakan kabinet. 

Di sisi politik, Erik membeberkan, ekses pemilu presiden (pilpres) berujung pada terbelahnya parlemen menjadi dua poros kekuatan. 

"Ini bertentangan dengan paham integralisme yang menjiwai pembentukan NKRI. Tidak ada mekanisme konstitusional yang bisa mengkoreksi ekses pilpres itu. Akibatnya proses pemerintahan menjadi tidak efektif," kata Erik dalam sebuah diskusi di Tebet, Jakarta Selatan baru-baru ini.

Sementara di sisi ekonomi, instabilitas politik yang terjadi menjadi salah satu alasan belum terlaksananya program Nawa cita khususnya dalam bidang ekonomi, berjalan dengan baik. 

Erik bercerita, jika para ahli (pengamat) mengatakan bahwa arah kebijakan ekonomi pemerintah tidak jelas, Erik menilai itu lebih dikarenakan Nawacita belum bisa terinstitusionalisasi dengan baik. 

"Sayangnya visi misi ini masuk melalui proses politik, harus mendapatkan persetujuan dari DPR. Kalau platfomnya tak bisa terinstitusionalisasi maka implementasi terhambat  beserta dengan turunannya. Kalau ada yang bilang arah ekonomi Jokowi tak jelas ini lantaran Nawa cita belum bisa terinstitusionalisasi dengan baik," jelasnya.  

Jalan keluarnya, sambung Erik, pemerintahan Jokowi-JK harus melakukan konsolidasi, menyatukan kembali parpol termasuk partai di luar pendukung pilpres. Mengakomodasi mereka dalam pemerintahan. Ini kebutuhan objektif, bukan transaksi politik. Hal itu dinilai penting agar proses kebijakan dapat berjalan dengan baik karena partai yang semula tidak mendukung menjadi mendukung pemerintah. (Bhd)

BACA JUGA:

  1. Pakar Politik: Jokowi Harus Cari Indikator saat Reshuffle
  2. Pengamat: Tak Ada Kaitannya Rilis Kemenpan RB dengan Isu Reshuffle
  3. Isu Reshuffle, Moeldoko Masuk Luhut Terpental
  4. Ubedilah: Reshuffle Bukti Lemahnya Konsolidasi Elit Politik
  5. Pengamat: Reshuffle Kabinet Harus Besar-Besaran

 

 

#Erik Satrya Wardhana #Politikus Hanura #Reshuffle Kabinet
Bagikan
Ditulis Oleh

Luhung Sapto

Penggemar Jones, Penjelajah, suka makan dan antimasak

Berita Terkait

Indonesia
Kursi Menko Polkam dan Menpora Masih Kosong, Prabowo: Tunggu Waktunya
Kursi Menko Pulkam dan Menpora kini masih kosong. Presiden RI, Prabowo Subianto mengatakan, hanya menunggu waktu saja,
Soffi Amira - Kamis, 11 September 2025
Kursi Menko Polkam dan Menpora Masih Kosong, Prabowo: Tunggu Waktunya
Indonesia
Vakumnya Posisi Menpora dan Menko Polkam, Golkar Prediksi Reshuffle Kabinet Akan Ada Tahap Lanjutan
Ia juga memprediksi akan ada tahapan lanjutan dalam reshuffle
Angga Yudha Pratama - Kamis, 11 September 2025
Vakumnya Posisi Menpora dan Menko Polkam, Golkar Prediksi Reshuffle Kabinet Akan Ada Tahap Lanjutan
Indonesia
Gibran Tegaskan Reshuffle Kabinet Merah Putih Sudah Diperhitungkan Matang oleh Prabowo untuk Optimalkan Kinerja Pemerintah dan Pelayanan Publik
Seluruh prosesi pengangkatan dan pemberhentian ini didasarkan pada Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 86P Tahun 2025
Angga Yudha Pratama - Rabu, 10 September 2025
Gibran Tegaskan Reshuffle Kabinet Merah Putih Sudah Diperhitungkan Matang oleh Prabowo untuk Optimalkan Kinerja Pemerintah dan Pelayanan Publik
Indonesia
Copot Sri Mulyani hingga Budi Arie, Pengamat Duga Prabowo Mau Lepas 'Warisan' Jokowi
Presiden RI, Prabowo Subianto, dinilai ingin melepas orang-orang di era Jokowi. Empat dari lima menteri yang dicopot pernah bertugas di era Jokowi.
Soffi Amira - Rabu, 10 September 2025
Copot Sri Mulyani hingga Budi Arie, Pengamat Duga Prabowo Mau Lepas 'Warisan' Jokowi
Indonesia
Pakar Nilai Menteri Baru Harus Berhati-hati dalam Berkomunikasi dan Fokus Pada Program 'Quick Wins'
Alasan politis terkait dengan upaya meredam ketegangan atau kontroversi
Angga Yudha Pratama - Rabu, 10 September 2025
Pakar Nilai Menteri Baru Harus Berhati-hati dalam Berkomunikasi dan Fokus Pada Program 'Quick Wins'
Indonesia
Dinilai Mengejutkan, IPR Sebut Reshuffle Kabinet Prabowo Fokus pada Ekonomi dan Politik Hukum
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Iwan Setiawan mengatakan, reshuffle kabinet Prabowo cukup mengejutkan. Ia mengatakan, kabinet ini berfokus pada ekonomi dan hukum.
Soffi Amira - Selasa, 09 September 2025
Dinilai Mengejutkan, IPR Sebut Reshuffle Kabinet Prabowo Fokus pada Ekonomi dan Politik Hukum
Indonesia
Reshuffle Kabinet Dinilai Jadi Sinyal Pergantian 'Gerbong Jokowi' ke 'Wagon Gerindra'
Setiap menteri memiliki alasan berbeda sehingga tidak bisa semata-mata dikaitkan dengan situasi politik terkini.
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Reshuffle Kabinet Dinilai Jadi Sinyal Pergantian 'Gerbong Jokowi' ke 'Wagon Gerindra'
Indonesia
Eks Menpora Dito Bicara tentang Haornas 2025 Usai Kena Reshuffle, Bahas Transformasi Olahraga Indonesia
Dito memberikan pesan menyentuh dan ajakan untuk tetap semangat membuat perubahan olahraga ke arah yang lebih baik di momen Haornas 2025.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 09 September 2025
Eks Menpora Dito Bicara tentang Haornas 2025 Usai Kena Reshuffle, Bahas Transformasi Olahraga Indonesia
Indonesia
Budi Gunawan Kena Reshuffle, Ketua DPP PDIP: Hak Prerogatif Presiden Harus Dihormati
Budi Gunawan terkena reshuffle dari posisinya sebagai Menko Polkam. Ketua DPP PDIP, Aria Bima menegaskan, bahwa perombakan itu merupakan hak prerogatif Prabowo.
Soffi Amira - Selasa, 09 September 2025
Budi Gunawan Kena Reshuffle, Ketua DPP PDIP: Hak Prerogatif Presiden Harus Dihormati
Indonesia
Ungkap Sikap Politiknya Usai Kena Reshuffle, Budi Arie: Dukung Langkah yang Diambil Presiden untuk Kepentingan Rakyat dan Bangsa Indonesia
Budi Arie sebut bangga pernah dipercaya menjadi bagian dari pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 09 September 2025
Ungkap Sikap Politiknya Usai Kena Reshuffle, Budi Arie: Dukung Langkah yang Diambil Presiden untuk Kepentingan Rakyat dan Bangsa Indonesia
Bagikan