DPT Jadi Masalah, Siti Zuhro: 1.400 Kali Pilkada Masalahnya Itu-Itu Juga


Siti Zuhro, peneliti LIPI. (MP/Fadhli)
Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro mengatakan, permasalahan daftar pemilih tetap (DPT) sudah menjadi lazim dalam setiap proses penyelenggaraan pilkada di Indonesia.
Sejak digulirkan pemilukada langsung, Indonesia telah menyelenggarakan 1400-an kali. Namun, persoalan yang dikeluhkan selalu masalah DPT.
"1.400 kali penyelenggaraan, persoalan yang dihadapi selalu masalah DPT," ujarnya saat mengisi diskusi publik "Pilkada Bersih dan Sehat: Waspada Operasi Peci Kumis" di bilangan Menteng, Jakarta Pusat, Senin (10/4).
Menurutnya, persoalan ini muncul karena pemerintah belum mempunyai pangkalan data kependudukan tetap.
"Kita sudah menyarankan kepada pemerintah untuk memperbaiki database, melalui Kemendagri. Dibuatlah e-KTP, tapi malah jadi bancakan, ini bencana," terangnya.
Ia pun menilai persoalan DPT dan data kependudukan tidak semestinya dipundakkan kepada penyelenggara pemilukada semata.
"Seharusnya, ini jadi persolan bersama, KPU tidak bisa hanya konsen kepada DPT. Banyak hal yang harus diselesaikan," tambahnya.
"Peserta Pilkada dan kita semua harus turun gunung, untuk menghindari konflik agar tidak terjadi perpecahan. Bahaya TPS kalau terjadi kecurangan," pungkasnya. (Fdi)
Berita tentang pilkada baca juga: Debat Pilgub Putaran Kedua: Dari Masyarakat Untuk Jakarta
Bagikan
Berita Terkait
Peneliti BRIN Siti Zuhro Bicara Optimalisasi Desentralisasi dan Otonomi Daerah

KPU Jakarta Ingatkan Pantarlih Wajib Pakai Atribut Saat Coklit Data Pemilih

Demokrat Lebih Masuk Akal Gabung ke Koalisi Prabowo

Pemilih Pemilu 2024 Didominasi Generasi Milenial

Bawaslu Konsolidasi Pengawas di Daerah Lakukan Sinkronisasi Data DPT
