DPRD DKI Segera panggil Dirut Pasar Jaya Bahas Bansos COVID-19 Tahun 2020
Pengurus RT mengangkut bantuan sosial non tunai berupa beras yang siap disalurkan. (Foto: Antara)
MerahPutih.com - Komisi B Bidang Perekonomian DPRD DKI Jakarta segera membahas dugaan korupsi program bantuan sosial (bansos) penanganan COVID-19 tahun 2020 saat rapat dengan Perumda Pasar Jaya sebagai perusahaan yang ditunjuk Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI menyalurkan bansos.
"Kami tadi rapat internal untuk mengatur jadwal rapat kerja dengan mitra termasuk BUMD. Nah, hal seperti ini, pertanyaan seperti ini, InsyaAllah akan kita masukkan ketika kita masuk ke jadwal dengan Pasar Jaya," kata Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta Ismail di Jakarta, Senin.
Baca Juga:
Ismail menyampaikan bahwa pembahasan mengenai bansos COVID-19 dengan Direktur Utama (Dirut) Perumda Pasar Jaya Tri Prasetyo tersebut bakal menjadi salah satu materi yang dibahas dalam rapat kerja bersama mitra BUMD yang rencananya diadakan pada Februari 2023.
"Waktunya kemungkinan di Februari. Karena Januari sudah penuh. Pertengahan ke atas (Februari). Kalau dari Komisi B-nya di tahap awal paling dengan dirut ya," tutur dia.
Selain Perumda Pasar Jaya, pihaknya juga akan memanggil perusahaan BUMD penyalur bansos COVID-19 lainnya, yaitu Food Station Tjipinang Jaya.
Setelah mendapatkan keterangan dari kedua perusahaan ini, barulah Komisi B memutuskan apakah perlu mendalami kasus ini dengan memanggil Dinas Sosial DKI Jakarta selaku pihak yang pendistribusian bansos COVID-19.
Baca Juga:
DPRD DKI Sarankan TransJakarta Tawarkan Iklan di Badan Bus dan Halte
"Kalau dengan Pasar Jaya dan Food Station, nggak perlu (koordinasi) sih. Cukup. Kecuali kalau memang nanti kita membutuhkan penjelasan atau konfirmasi kepada Dinsos-nya, boleh jadi kita koordinasi dengan Komisi E," katanya.
Informasi dugaan korupsi bansos itu disampaikan oleh warganet dalam akun Twitter @kurawa. Dalam cuitannya, @kurawa menyampaikan temuan dugaan korupsi program bansos senilai Rp2,85 triliun pada tahun 2020.
Akun Twitter yang bernama Rudi Valinka itu menjelaskan bahwa semua berawal dari info whistleblower yang mengabarkan adanya penimbunan beras bansos milik Perumda Pasar Jaya tahun anggaran 2020. Beras bansos tersebut disinyalir masih tersimpan di sebuah gudang sewaan daerah Pulogadung.
"Dinas Sosial DKI Jakarta menunjuk tiga rekanan terpilih untuk menyalurkan paket sembako senilai Rp3,65 triliun melalui Perumda Pasar Jaya, PT Food Station dan PT Trimedia Imaji Rekso Abadi," tulis Rudi dalam unggahan tersebut. (*)
Baca Juga:
Ketua DPRD DKI Tegaskan JakPro tidak Boleh Sentuh APBD untuk Gelaran Formula E
Bagikan
Mula Akmal
Berita Terkait
BK Award 2025 DPRD DKI Jadi Ajang Apresiasi Kinerja dan Solidaritas Kemanusiaan
Tragedi Kebakaran Gedung Terra Drone, DPRD DKI Minta Pemprov Perkuat Standar Keselamatan
Insiden Kebakaran Gedung Terra Drone, DPRD DKI Minta Pemprov Cek Sertifikat Laik Gedung di Jakarta
Fenomena Gunung Es Kekerasan Anak di DKI Bikin Merinding, DPRD Tekankan Tiga Jurus yang Wajib Sekolah Jalankan
Viral Beras Bantuan TNI Jatuh Berceceran dari Helikopter dan Dipungut Korban Bencana, Begini Penjelasan Panglima TNI
[HOAKS atau FAKTA]: Prabowo Kasih Duit Rp 50 Juta untuk Masyarakat yang Butuh Bantuan Jelang Akhir Tahun
DPRD DKI Minta Pemprov Tuntas Tangani Kebocoran Tanggul
Modus Beras dan Gula Impor Ilegal Pakai Pelabuhan Free Trade Zone
Tanggapan Mendag dan Bea Cukai Soal 250 Ton Beras Impor di Aceh
Mentan Larang 1 Liter Pun Beras Impor Masuk Pasar Indonesia