DPRD DKI Nilai Penonaktifan NIK Jadi Cara Tepat Cegah Oknum RT-RW 'Mainkan' Bansos


DPRD DKI Jakarta. (Foto: MP/Dicke Prasetia)
MerahPutih.com - Program tertib administrasi yang dilakukan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta, dengan penonaktifan Nomor Induk Kependudukan (NIK) warga yang sudah tak berdomisili di Jakarta, dinilai sudah tepat.
Anggota Komisi A DRD DKI Jakarta Khotibi Achyar menilai, program tertib administrasi itu dapat meminimalisasi penyalahgunaan hak penerima manfaat bantuan sosial (Bansos).
Bansos yang dimaksud yakni Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus, Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU), Kartu Lansia Jakarta (KLJ), Kartu Anak Jakarta (KAJ), Kartu Penyandang Disabilitas Jakarta (KPDJ), Penerima dana bansos Kartu Peduli Anak dan Remaja Jakarta (KPARJ), dan lainnya.
"Bansos ini kan ada yang kurang tepat sasaran. Ada juga misalnya oknum RT atau RW yang nakal, dimanfaatinlah NIK itu, karena kita tau biasanya yang keluar (dapat Bansos) itu warga yang ekonominya dibawah," ujar pria yang akrab disapa Haji Beceng di Jakarta, dikutip Jumat (14/6).
Baca juga:
Ketua DPRD Setujui Penonaktifan 12.851 KTP ASN Jakarta
Terlebih persoalan administrasi kependudukan merupakan masalah klasik yang sudah menjadi perhatian sejak dahulu. Oleh karena itu program penyisiran NIK warga Jakarta yang tak lagi berdomisili di Ibu Kota mutlak diperlukan.
"Itu saya rasa dari dulu itu demikian. Itu banyak yang menyalahgunakan NIK ini. Maka saya sangat setuju untuk ditertibkan. Jangan sampai punya NIK jakarta dipakai di luar daerah," tandas dia.
Rencana penertiban administrasi kependudukan telah dilakukan Dinas Dukcapil DKI Jakarta mulai bulan Maret 2024.
Baca juga:
Pj Heru Tanggapi Kritik Ahok soal Penonaktifan NIK Warga Jakarta
Sementara itu, Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta Israyani mengatakan, program tertib administrasi diharapkan berdampak pada penyaluran Bansos yang tepat sasaran.
Lantas ia meminta, penyaluran Bansos sesuai dengan nama dan alamat (by name by addres).
"Penertiban data dan administrasi kependudukan ini penting agar Bansos yang diberikan oleh Pemda DKI Jakarta betul-betul diterima oleh mereka yang ber-KTP atau NIK di Jakarta dan tinggal di wilayah DKI Jakarta," ucapnya.
Baca juga:
Pj Heru Sebut Penonaktifan NIK untuk Mengindari Masalah Perbankan
Menurut dia, akurasi data kependudukan yang berkualitas memiliki banyak manfaat bagi kebijakan pemerintah. Salah satunya adalah pendapatan ratio pajak berdasarkan data konsumen di Jakarta.
“Sehingga konsumsi mereka juga akan memberikan pajak yang masuk sebagai pendapatan daerah bagi DKI Jakarta," ungkap Israyani. (Asp)
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Gubernur DKI Jakarta Pramono Ingin Presiden Prabowo Resmikan RDF Plant, Nilai Investasinya Gede

DPRD DKI Ingatkan Pembangunan Hunian Vertikal Harus Ramah Disabilitas

Dinas LH DKI Ingatkan Pelaku Usaha Wajib Kantongi Persetujuan Lingkungan

Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak

Tak Hanya DKI Jakarta, DPRD Se-Indonesia Bakal Audiensi ke Mendagri soal Tunjangan Perumahan

DPRD DKI Libatkan 15 Perguruan Tinggi Bahas Perda Kekhususan Jakarta

DPRD DKI Jakarta Ambil Langkah Cepat, Libatkan 15 Perguruan Tinggi dalam Pembahasan Maraton 15 Perda Kekhususan

Pembahasan APBD 2026 DKI Jakarta Ditunda, Menunggu Kepastian Dana Bagi Hasil dari Pemerintah Pusat

Rencana Pramono Anung Ubah Badan Hukum PAM Jaya Dapat Penolakan dari Legislator Kebon Sirih

JK Lantik Pengurus Baru PMI Jakarta di Balai Kota, Ingatkan Tugas Membantu Orang Sulit
