DPRD DKI Dukung Dinkes DKI Lepas 1.400 Ember Isi Telur Nyamuk Wolbachia
Ilustrasi Nyamuk. (Pexels.com/pixabay)
MerahPutih.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta akan melakukan uji coba pelepasan 1.400 ember berisi telur nyamuk Wolbachia di wilayah Kembangan Utara, Jakarta Barat pada 27 September 2024 pekan depan.
Langkah tersebut mendapat respons yang baik dari Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PAN, Oman Rohman Rakinda. Ia pun mendukung aksi Dinkes DKI Jakarta itu.
Oman mengingatkan agar Dinkes memantau secara berkala uji coba inovasi teknologi Aedes Aegypti Ber-Wolbachia. Sehingga dapat diketahui tingkat efektivitasnya.
“Dinas Kesehatan harus memantau terus selama pelaksanaan, supaya objektif. Kita bisa mengukur efektifitas dari kerja si nyamuk Wolbachia ini," ucap Oman di gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Selasa (17/9).
Baca juga:
Kembangan Bakal Jadi Lokasi Pertama Penyebaran Nyamuk Wolbachia di Jakarta
Ia berharap pelepasan nyamuk ber-Wolbachia ini dapat menekan kasus demam berdarah yang sempat melonjak di Jakarta pada awal tahun 2024.
"Mudah-mudahan skenario untuk menekan nyamuk Aedes Aegypti bisa berhasil. Dapat menurunkan kasus penularan DBD, Chikungunya, dan Zika bisa ditekan. Sehingga kesehatan warga Jakarta bisa terjaga," ucapnya.
Di kesempatan yang sama, Anggota DPRD DKI Jakarta M. Taufik Zoelkifli mengimbau Dinkes secara masif menggencarkan sosialisasi terutama kepada warga Kembangan Jakarta Barat. Hal tersebut bertujuan agar tak ada kekhawatiran warga akan adanya dampak negatif dari teknologi baru ini.
"Bagusnya ada sosialisasi yang resmi dari Dinkes menggunakan medsos. Mudah-mudahan ada penelitian lebih lanjut, untuk meminimalisir kekhawatiran atau efek dari teknologi ini. Kalau berdampak baik, pasti kami mendukung," pungkasnya.
Baca juga:
Punya Kasus DBD Tertinggi Se-Jakarta, Kembangan Jadi Wilayah Pertama yang Disebar Nyamuk Wolbachia
Dari informasi yang dihimpun, sebelumnya Yogyakarta pada tahun 2022 telah mengimplementasikan teknologi ini, dan hasilnya menurunkan 77 persen kasus demam berdarah dan 86 persen kasus perawatan di rumah sakit. (asp)
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan