DPR Dipimpin dari Balik Jeruji, AMPG: Betapa Terhinanya Bangsa Ini
Ahmad Doli Kurnia. (MP/Fadhli)
MerahPutih.Com - Penahanan Setya Novanto oleh KPK terkait kasus korupsi e-KTP, tak juga membuatnya jatuh. Kendati status Setnov saat ini sebagai tahanan KPK, 'kesaktian' Setnov pun tak luntur lantaran tetap menjabat sebagai Ketua Umum Partai Golkar dan Ketua DPR.
Menyikapi hal itu, inisiator Gerakan Muda Partai Golkar (GMPG) Ahmad Doli Kurnia menegaskan, lembaga terhormat seperti DPR tak layak dipimpin oleh seorang tersangka kasus korupsi yang mendekam di balik jeruji besi.
"Betapa terhinanya bangsa ini, Ketua DPR sebagai institusi negara dan Golkar sebagai intisusi politik dipimpin dari balik jeruji besi dan diikuti oleh pengikutnya," ujar Doli usai diskusi bertajuk "Beringin Diterpa Angin" di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (25/11).
Menurut Doli, rapat pleno DPP Partai Golkar yang memutuskan untuk tetap mempertahankan Setnov sebagai Ketua Umum Partai Golkar dan Ketua DPR tidak sesuai dengan harapan publik.
"Putusan dari rapat pleno kemarin tidak sesuai dengan harapan kita semua. Baik harapan publik, maupun harapan keluarga Partai Golkar," tegas dia.
Seharusnya, kata Doli, rapat pleno yang berlangsung selama delapan jam itu digunakan untuk membicarakan persiapan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munsalub) guna menyelamatkan Partai Golkar.
"Dimana perubahan itu dimulai dari pergantian kepemimpinan Ketum. Apalagi, keputusan itu cuma diambil berdasarkan surat wasiat yang dalam sebuah mekanisme organisasi itu sangat tidak lazim," tandas Doli.
Dia menyayangkan, dua pucuk surat yang ditulis Setnov dari balik jeruji besi, dijadikan dasar untuk mengambil keputusan mempertahankan Setnov dari kursi Ketua Umum Partai Golkar maupun Ketua DPR.
Bahkan, Doli menyebut Setnov yang telah ditetapkan sebagai tersangka korupsi proyek pengadaan e-KTP itu menganggap Golkar dan DPR sebagai milik pribadi.
"Surat itu menunjukan Setnov menganggap Golkar dan DPR ini sebagai milik pribadi. Ini kan organisasi publik, bukan perusahaan yang kita tergantung hanya dengan satu orang. Kalau kemarin itu kan seolah-olah DPP mengikuti maunya Setnov melalui surat. Ini kan nggak baik," pungkas Ahmad Doli Kurnia.(Pon)
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
Ketua DPR Puan Maharani Sampaikan Refleksi Akhir Tahun 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Prabowo Angkat Titiek Soeharto Jadi Ketua DPR RI untuk Basmi Koruptor dan Mafia
Bebas Bersyarat Setya Novanto Digugat ke PTUN, Kuasa Hukum ARUKKI dan LP3HI: Masih Terlibat Kasus TPPU
AMPG ke Laporkan Meme Bahlil ke Polisi, Golkar Tegaskan bukan Instruksi DPP
Akun Medsos yang Hina Bahlil Dilaporkan ke Polisi, Direktur P3S: Sangat Tidak Etis
AMPG Laporkan Akun Medsos yang Hina Bahlil, Polda Metro Jaya Sebut Cuma Konsultasi
Kader Golkar Adukan sejumlah Akun Medsos yang Ledek Bahlil ke Polisi
Puan Maharani Tegaskan DPR Harus Jawab Kritik Rakyat dengan Kerja Nyata
Apresiasi Pidato Presiden Prabowo di PBB, Ketua DPR: Bentuk Penghormatan Besar Bagi Indonesia
Banjir Bali Ancam Citra Indonesia, DPR: Pemerintah Harus Hadir Nyata di Lapangan