DPR AS Loloskan RUU untuk Blokir TikTok, Konten Kreator Khawatirkan Misedukasi


DPR AS berencana blokir Tiktok. (Foto: Unsplash/Solen Feyissa)
MerahPutih.com - Dewan Perwakilan Rakyat AS meloloskan rancangan undang-undang (RUU) yang memberi pemilik Tiktok di Tiongkok waktu enam bulan untuk mendivestasi aset aplikasi video pendek tersebut di AS, pekan lalu. Jika tak terpenuhi, TikTok terancam diblokir di AS.
Menyikapi kondisi ini, "Ms. James", seorang guru sekolah negeri di kota kecil di perdesaan Selatan AS, menyayangkan keputusan tersebut.
Menurutnya, dia telah terbantu oleh TikTok untuk mendorong siswanya mengikuti pelajaran tata bahasa yang dia ampu saat pandemi COVID-19.
Baca juga:
Dia membuat akun TikTok @iamthatenglishteacher untuk menarik para siswa.
“Dalam sehari, saya punya seribu pengikut, dalam seminggu saya punya sepuluh ribu, dan dalam enam minggu saya punya seratus ribu pengikut,” katanya seperti dikutip reuters.com (22/3).
“Dalam waktu enam bulan, saya mendapat satu setengah juta,” tambah guru yang telah bekerja selama lima belas tahun itu.
Ia kini memiliki 5,8 juta pengikut di TikTok, tapi konten pendidikannya menghadapi ancaman lantaran RUU tersebut.
“Ketika kalian berbicara tentang larangan tersebut, kalian berbicara tentang mengambil akses terhadap video pendidikan berkualitas tinggi dari orang-orang yang telah menggunakannya untuk meningkatkan pendidikan mereka,” kata Ms. James.
Baca juga:
Produk Makanan dan Minuman Laris Manis di TikTok Shop Jelang Ramadan
NaomiHearts, seorang pembuat konten dengan 1,1 juta pengikut, juga khawatir tentang rencana pemblokiran tersebut.
Dia banyak menggunggah video TikTok tentang fatfobia dan identitas transgender. Rencana pemblokiran, menurutnya, akan membungkam konten yang beragam dan informatif, termasuk kontennya sendiri.
Pembuat konten lain, Dr. Anthony Youn, yang terkenal dengan video pendidikan TikTok yang mengeksplorasi profesinya sebagai ahli bedah plastik, percaya bahwa rencana pemblokiran tersebut akan berdampak signifikan pada aksesibilitas informasi.
“Ada segmen besar di TikTok tempat kalian mendapatkan berita, jadi ini tentang edukasi,” kata Dr. Youn, yang memiliki 8,4 juta pengikut. (dru)
Baca juga:
Jingle Pemilu 2024 Sering Muncul di FYP TikTok, Ini Serba-Serbinya
Bagikan
Hendaru Tri Hanggoro
Berita Terkait
Polisi Masih Buru Akun Media Sosial yang Sebarkan Provokasi Demo dan Penjarahan

Provokasi Bakar Bandara Soetta di TikTok, Pekerja Swasta Jadi Tersangka

Tiga Hari Dinonaktifkan, Fitur Siaran Langsung TikTok Kembali Tersedia di Indonesia

Live TikTok Aksi Kerusuhan dan Penjarahan Jadi Sorotan, Mendagri Minta Jangan Normalisasi Tindakan Melanggar Hukum

Kemendag Klaim Tidak Ada Dampak Dari Penutupan Fitur Live TikTok ke Perdagangan Online

Kenapa Fitur TikTok Live Tidak Bisa Digunakan Hari Ini? Simak Penjelasannya

Layanan TikTok Live Dikabarkan Dimatikan

Demo Buruh 28 Agustus 2025: Polisi Larang Pendemo Live TikTok, Bisa Terancam Proses Hukum

TikTok Akuisisi Tokopedia, Pemerintah Diminta Perketat Aturan Marketplace

Terima Challenge Ekstrem, Streamer Prancis Jean Pormanove Meninggal saat Siaran Langsung
