Doakan Puan Presiden, PKB Klaim Cak Imin Contohkan Etika Berpolitik


Puan Maharani dan Muhaimin Iskandar berziarah ke makam Taufiq Kiemas di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan, Minggu (25/9). Foto: Twitter/@puanmaharani_ri
MerahPutih.com - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) telah memutuskan ketua umumnya, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai calon presiden pada Pilpres 2024 mendatang.
Namun, saat bertemu dengan Ketua DPR RI Puan Maharani yang juga menjadi kandidat kuat capres PDIP, Cak Imin justru mendoakan Puan bisa menjadi presiden dan dirinya minimal menjadi wakil presiden.
Baca Juga:
Besok, Cak Imin Adakan Pertemuan dengan Puan Maharani di TMP Kalibata
Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid mengatakan, doa yang disampaikan Cak Imin kepada Puan merupakan bagian dari motivasi bahwa Ketua DPP PDIP itu merupakan sosok yang memenuhi persyaratan sebagai capres, baik dari sisi partai politik maupun jam terbangnya di politik.
”Doa-doa terbaik disampaikan Gus Muhaimin. Mbak Puan didoakan sebagai presiden, saya pikir Gus Muhaimin mencontohkan etika berpolitik yang baik bahwa politik itu harus saling mendukung, bukan saling menjatuhkan," ujar Gus Jazil, Selasa (27/9).
Menurutnya, Cak Imin juga ingin memberikan motivasi kepada Puan Maharani yang juga memiliki kompetensi untuk menjadi presiden.
"Doa Pak Muhaimin bukan doa yang di awang-awang. Jadi Mbak Puan memenuhi syarat untuk menjadi capres. Partainya cukup dan Mbak Puan juga punya pengalaman panjang di politik,” ujarnya.
Baca Juga:
Johan Budi Ungkap Alasan Inisiasi Dewan Kolonel Loyalis Puan Maharani
Menurut Gus Jazil, tidak hanya kepada Puan Maharani, doa terbaik juga disampaikan Cak Imin kepada Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang juga didoakan menjadi Presiden.
”Kemarin saat bertemu dengan para santri di Ponpes Tegalrejo, Magelang, Gus Muhaimin juga mendoakan Pak Prabowo sebagai presiden. Inilah etika politik apalagi PDIP dan Gerindra kursinya lebih besar dari PKB," tuturnya.
Mengenai pernyataan Cak Imin bahwa dirinya siap jadi calon wakil presiden, hal itu dimaksudkan untuk memberikan pendidikan politik ke publik bahwa di dalam politik itu ada yang disebut dengan kompromi politik.
"Politik itu ada kompromi-kompromi, ada basis-basis rasional yang juga dipertimbangkan, meskipun sampai hari ini PKB tetap memberikan mandat kepada Gus Muhaimin untuk menjadi capres sesuai keputusan Muktamar Bali," katanya. (Pon)
Baca Juga:
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
Budi Gunawan Kena Reshuffle, Ketua DPP PDIP: Hak Prerogatif Presiden Harus Dihormati

Arif Budimanta Seorang Ekonom, Aktivis Muhammadiyah dan Politikus PDIP Meninggal

Puan Pastikan Transformasi DPR, Janji Lebih Transparan dan Aspiratif

Puan Maharani Kumpulkan Pimpinan Fraksi Partai, Bahas Transformasi DPR

Tokoh Palestina Kecam PBNU Undang Pendukung Israel, Sikapnya tak Bisa Dibenarkan

Fraksi PDIP Sebut Deddy Sitorus dan Sadarestuwati Minta Maaf, Pelajaran Etika Bagi PDIP

Komentar PDIP Soal Partai Politik Nonaktifkan Anggota DPR

Fraksi PDIP Setuju Tunjangan di Luar Batas Dihentikan, Beri Ultimatum ke Anggota

Puan Kembali Minta Maaf Atas Kinerja DPR, Rencana Kumpulkan Tokoh Buat Evaluasi

Puan Minta Insiden Driver Ojol Tewas ‘Dilindas’ Rantis Diusut hingga Tuntas
