DIY Relokasi 1.700 PKL Malioboro, Pedagang Minta Penundaan


Sejumlah PKL di kawasan Malioboro Yogyakarta. (Foto: MP/Patricia Vicka)
MerahPutih.com - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bakal merelokasi sebanyak 1.700 pedagang kaki lima (PKL) yang membuka usaha di sepanjang kawasan Malioboro. Proses pemindahan PKL akan dilakukan akhir Januari 2022.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM (KUKM) DIY Srie Nurkyatsiwi mengatakan, relokasi tersebut termasuk dalam rencana penataan Malioboro. Penataan dilakukan sebagai persiapan menjadi kawasan warisan tak benda ke UNESCO.
"Relokasi ini bertujuan menata kawasan Malioboro sebagai bagian dari upaya Pemda DIY mengajukan kawasan sumbu filosofi DIY sebagai warisan budaya tak benda ke UNESCO," kata wanita yang akrab disapa Siwi di Yogyakarta, Rabu (12/1).
Baca Juga:
Bulan Depan, Kemen PUPR Bakal Mulai Kerjakan Proyek Malioboro Solo
Pemda DIY sudah menyiapkan dua lokasi relokasi. Lokasi pertama yakni di Gedung Bioskop Indra, Ngupasan, Gondomanan, Kota Yogyakarta dan lokasi kedua menempati bekas gedung Dinas Pariwisata DIY.
"Keduanya masih berada di kawasan Malioboro. gedung eks Dinas Pariwisata itu sementara bisa dipakai sambil pemda menyiapkan lokasi yang nanti permanen," kata Siwi.
Pemda DIY tidak akan mengenakan retribusi untuk PKL yang kena relokasi. Pihaknya juga sudah mendata nama pemilik PKL yang akan direlokasi. Seluruh PKL yang akan direlokasi sudah tergabung dalam beberapa paguyuban PKL Malioboro.
Ia berharap, relokasi tidak dimaknai sebagai upaya pengusiran, melainkan justru menghadirkan keamanan dan kenyamanan berdagang bagi PKL serta wisatawan. Sebelum relokasi dilakukan, Pemda DIY akan melakukan sosialisasi kepada seluruh PKL.
"Kami ini kan memuliakan mereka, bagaimana memberikan mereka ruang yang legal, representatif bagi pedagang. Resistensi itu pasti ada, tapi kan proses ini terus berjalan," tegas Siwi.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD DIY Huda Tri Yudiana mendukung proses relokasi dengan tujuan untuk penataan kawasan Malioboro.
Ia yakin omzet PKL di kawasan itu akan meningkat jika kawasan Malioboro yang tertata rapi.
Sebelum relokasi dilaksanakan, Huda meminta Pemda DIY membuka ruang komunikasi sembari menyosialisasikan secara mendetail mengenai konsep relokasi dan penataan kawasan tersebut.
Baca Juga:
Wisatawan ke Malioboro Dibatasi Waktunya Maksimal 2 Jam
PKL Minta Penundaan Relokasi
Sejumlah PKL di kawasan Malioboro meminta Pemda DIY menunda rencana relokasi. Pasalnya, para PKL mengaku belum mendapatkan kepastian kompensasi serta detail lokasi pemindahan tersebut.
"Belum ada sosialisasi apa pun. Kami tidak tahu mau dipindah ke mana dan kapan. Tunda dulu sampai semuanya transparan," ujar PKL Malioboro Supriyanti, Rabu (12/1).
Dia menegaskan, tidak menolak rencana relokasi itu melainkan berharap ada komunikasi dan transparansi dari pemerintah sebelum relokasi dilakukan.
Dia khawatir omzet akan menurun jika harus pindah ke lokasi baru.
"Apalagi kami benar-benar terdampak pandemi COVID-19," ujar Supriyanti.

Dia dan sejumlah anggota PKL Malioboro lainnya sudah mendatangi Lembaga Bantuan Hukum Yogyakarta (LBH Yogyakarta) pada Selasa (11/1) untuk memperoleh pendampingan advokasi atas rencana relokasi itu.
Hal senada diutarakan Purwandi (66), PKL Malioboro yang lain. Menurutnya, rencana relokasi PKL begitu mendadak dan tidak tepat dilakukan saat masa pandemi. Ia khawatir pemindahan ini akan membuat sepi pembeli dan berdampak menurunkan omzet penjualan.
"Apalagi pemerintah sendiri tidak bisa menjamin kesejahteraan anggota PKL. Jadi ini dirasa rekan-rekan berat sekali," ucap warga Mijilan itu.
Relokasi Jalan Terus
Sekretaris Daerah (Sekda) DIY Kadarmanta Baskara Aji menegaskan, proses relokasi tidak akan ditunda.
Pemda DIY sudah menginstruksikan ke Pemerintah Kota Yogyakarta untuk melakukan sosialisasi dan komunikasi intensif kepada para pedagang sebelum pemindahan.
Selain itu, Pemda DIY bersama Pemkot Yogyakarta akan terus menyosialisasikan kedua tempat relokasi tersebut kepada wisatawan. Di antaranya dengan menambah papan penunjuk arah maupun skema yang lain. (MP/Patricia Vicka)
Baca Juga:
Pemkot Yogyakarta Siapkan Tempat Vaksinasi COVID-19 untuk Pengunjung Malioboro
Bagikan
Berita Terkait
Malioboro Siaga Macet: Rekayasa Lalu Lintas Bertahap dan Kantong Parkir Tambahan Saat Lebaran 2025

Mulai Tahun Ini, Merokok di kawasan Malioboro Yoyakarta Kena Denda Rp 7,5 Juta

Wisata Yogyakarta Populer, Ada 10 Rekomendasi Terbaik

Museum Wahanarata Resmi Dibuka, Terapkan Virtual Experience Sebagai Inovasi

Jalan Malioboro Bakal Dilengkapi Jogja Planning Gallery

Presiden Jokowi Liburan Bersama Keluarga di Yogyakarta
