Ditunjuk kembali Jadi Perdana Menteri Prancis, Sebastien Lecornu Harus Gercep Tangani Politik dan Ekonomi

Dwi AstariniDwi Astarini - Sabtu, 11 Oktober 2025
 Ditunjuk kembali Jadi Perdana Menteri Prancis, Sebastien Lecornu Harus Gercep Tangani Politik dan Ekonomi

Presiden Prancis, Emmanuel Macron. Foto: Dok/PCF

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MERAHPUTIH.COM — PRESIDEN Prancis Emmanuel Macron kembali menunjuk Sebastien Lecornu untuk menempati posisi perdana menteri. Penunjukan ini terjadi empat hari setelah pengunduran diri Lecornu dari jabatan yang sama. Setelah kembali ke posisi perdana menteri, Lecornu harus bergerak cepat. Ia menghadapi tenggat pada Senin (13/10) untuk mengajukan rancangan anggaran tahun depan ke parlemen.

Perpecahan politik mengenai cara menurunkan utang nasional dan defisit anggaran Prancis telah menyebabkan jatuhnya dua dari tiga perdana menteri terakhir dalam setahun terakhir. Inilah tantangan besar yang dihadapi Lecornu.

Seperti dilansir BBC, utang publik Prancis awal tahun ini mencapai hampir 114 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Jumlah itu menjadi tertinggi ketiga di zona euro. Di lain sisi, defisit anggaran tahun ini diproyeksikan mencapai 5,4 persen dari PDB.

Meski Lecornu sempat mengatakan di televisi nasional bahwa ia tidak mengejar jabatan itu dan misinya telah berakhir, ia tetap menerima penunjukan dari Macron dengan syarat tidak ada pihak yang boleh menghindar dari keharusan memulihkan keuangan publik Prancis.
Dengan sisa masa jabatan Macron hanya 18 bulan, Lecornu juga memperingatkan bahwa siapa pun yang bergabung dalam pemerintahannya harus menunda ambisi mereka untuk maju dalam pemilihan presiden.

Baca juga:

Belum Sebulan Menjabat, Perdana Menteri Prancis Sebastien Lecornu Undur Diri


Tantangan Lecornu semakin berat karena ia akan menghadapi pemungutan suara kepercayaan di Majelis Nasional, tempat Macron tidak memiliki mayoritas. Popularitas Macron juga merosot ke titik terendah sepanjang masa. Survei Elabe menunjukkan tingkat persetujuan terhadap sang presiden hanya 14 persen.

Jordan Bardella, pemimpin sayap kanan dari Partai National Rally, pihak yang tidak diundang dalam pertemuan Macron dengan para pemimpin partai pada Jumat (10/10), menyebut penunjukan kembali Lecornu sebagai lelucon buruk dari presiden yang semakin terisolasi dan terputus dari kenyataan di Elysee. Bardella menegaskan partainya akan segera mengajukan mosi tidak percaya terhadap koalisi yang menurutnya “hanya dibentuk karena ketakutan menghadapi pemilu. National Rally saat ini memimpin dalam jajak pendapat.

Setidaknya, Lecornu sudah mengetahui jebakan yang menantinya karena ia telah menghabiskan dua hari pekan ini untuk berbicara dengan partai-partai yang mungkin bersedia bergabung.

Ia pertama kali diangkat sebagai perdana menteri pada 9 September dan menghabiskan tiga minggu berikutnya untuk membentuk pemerintahan. Pemerintahan itu malah runtuh dalam semalam setelah Bruno Retailleau, pemimpin partai konservatif Republicans, mengkritik salah satu penunjukan menteri. Retailleau, yang dikenal memiliki ambisi menjadi presiden, menegaskan ia tidak akan menjadi bagian dari ‘Lecornu II’ dan menyatakan platform bersama (socle commun) antara kaum sentris dan konservatif telah mati. Namun, tidak semua rekan partainya setuju.

Saat Macron dan perdana menterinya yang baru ditunjuk kembali berupaya memangkas defisit anggaran puluhan miliar euro, Gubernur Bank Sentral Prancis Francois Villeroy de Galhau memperingatkan bahwa kekacauan politik ini akan semakin memperlambat pertumbuhan ekonomi. Bank sentral memperkirakan pertumbuhan tahun ini sebesar 0,7 persen, tetapi Villeroy mengatakan angka itu bisa lebih tinggi jika tidak ada ketidakpastian politik. Menurutnya, hal itu telah mengurangi sekitar 0,2 persen dari potensi pertumbuhan ekonomi.

“Seperti banyak orang Prancis lainnya, saya sudah muak dengan kekacauan politik ini. Sekarang saatnya untuk berkompromi. Itu bukan kata yang kotor, bahkan jika artinya membentuk koalisi,” ujarnya kepada radio RTL.

Jika Lecornu gagal membentuk pemerintahan, instabilitas politik Prancis akan semakin dalam. Akibatnya, ekonomi negara itu akan semakin menderita.(dwi)

Baca juga:

PM Prancis Mundur, Oposisi Desak Presiden Macron Bubarkan Parlemen

#Prancis #Emmanuel Macron #Sebastien Lecornu
Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.

Berita Terkait

Dunia
Ditunjuk kembali Jadi Perdana Menteri Prancis, Sebastien Lecornu Harus Gercep Tangani Politik dan Ekonomi
Perpecahan politik mengenai cara menurunkan utang nasional dan defisit anggaran Prancis telah menyebabkan jatuhnya dua dari tiga perdana menteri terakhir dalam setahun terakhir.
Dwi Astarini - Sabtu, 11 Oktober 2025
 Ditunjuk kembali Jadi Perdana Menteri Prancis, Sebastien Lecornu Harus Gercep Tangani Politik dan Ekonomi
Dunia
Sebastien Lecornu Kembali ke Kursi Perdana Menteri Prancis, hanya 4 Hari setelah Mengundurkan Diri
Penunjukan ini mengakhiri satu pekan penuh drama dan gejolak politik.
Dwi Astarini - Sabtu, 11 Oktober 2025
Sebastien Lecornu Kembali ke Kursi Perdana Menteri Prancis, hanya 4 Hari setelah Mengundurkan Diri
Dunia
PM Prancis Mundur, Oposisi Desak Presiden Macron Bubarkan Parlemen
Perdana Menteri (PM) Prancis Sebastien Lecornu resmi mengundurkan diri dari jabatannya pada Senin (6/10), hanya beberapa minggu setelah dilantik.
Wisnu Cipto - Selasa, 07 Oktober 2025
PM Prancis Mundur, Oposisi Desak Presiden Macron Bubarkan Parlemen
Dunia
Belum Sebulan Menjabat, Perdana Menteri Prancis Sebastien Lecornu Undur Diri
Istana Elysee mengumumkan pengunduran diri itu setelah Lecornu bertemu Presiden Prancis Emmanuel Macron selama satu jam pada Senin pagi.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Belum Sebulan Menjabat, Perdana Menteri Prancis Sebastien Lecornu Undur Diri
Dunia
Momen Emmanuel Macron Kejebak Macet di New York, Langsung Ngadu ke Donald Trump
Presiden Prancis, Emmanuel Macron, terjebak macet di New York, Amerika Serikat. Ia pun langsung menelepon Presiden AS, Donald Trump.
Soffi Amira - Rabu, 24 September 2025
Momen Emmanuel Macron Kejebak Macet di New York, Langsung Ngadu ke Donald Trump
Dunia
Prabowo Pimpin Delegasi RI Standing Ovation saat Prancis Akui Palestina di PBB
Apresiasi sama diberikan hampir seluruh delegasi peserta KTT
Wisnu Cipto - Selasa, 23 September 2025
Prabowo Pimpin Delegasi RI Standing Ovation saat Prancis Akui Palestina di PBB
Dunia
Prancis Resmi Akui Negara Palestina, Tegaskan tak Ada Pembenaran untuk Perang di Gaza
Belgia, Luksemburg, Malta, Andorra, dan San Marino akan mengakui Negara Palestina, setelah Inggris, Kanada, Australia, dan Portugal mengumumkan pengakuan pada Minggu lalu.
Dwi Astarini - Selasa, 23 September 2025
Prancis Resmi Akui Negara Palestina, Tegaskan tak Ada Pembenaran untuk Perang di Gaza
Dunia
Prancis Dilanda Protes saat Perdana Menteri Baru Menjabat, Tuntut Pendapat Rakyat Didengar
Kementerian Dalam Negeri Prancis mengatakan 473 orang telah ditahan, dengan 80.000 polisi dikerahkan di seluruh negeri, termasuk 6.000 di Paris.
Dwi Astarini - Kamis, 11 September 2025
 Prancis Dilanda Protes saat Perdana Menteri Baru Menjabat, Tuntut Pendapat Rakyat Didengar
Dunia
Macron Tunjuk Sebastien Lecornu sebagai Perdana Menteri Baru Prancis
Lecornu, 39, termasuk salah satu favorit untuk menggantikan posisi tersebut.
Dwi Astarini - Rabu, 10 September 2025
Macron Tunjuk Sebastien Lecornu sebagai Perdana Menteri Baru Prancis
Dunia
Kepala Babi Ditemukan di Beberapa Masjid Paris, Ditulisi Kata ‘Macron’
Pihak berwenang mengecam tindakan ini, menyebutnya penghinaan terhadap umat Islam.
Dwi Astarini - Rabu, 10 September 2025
 Kepala Babi Ditemukan di Beberapa Masjid Paris, Ditulisi Kata ‘Macron’
Bagikan