Diskon Tarif Listrik Dibatalkan, Pemerintah Akui Paket Stimulus Lain lebih Berdampak ke Perputaran Ekonomi


Kepala Kantor Komunikasi Presiden (Presidential Communication Office/PCO), Hasan Nasbi. Foto: Dok/Setneg
MerahPutih.com - Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office/PCO) Hasan Nasbi menyebut, batalnya penerapan stimulus diskon tarif listrik 50 persen merupakan kesepakatan bersama.
"Yang ingin kami sampaikan bahwa kemarin itu keputusan pemerintah, ada banyak Menteri kemarin itu keputusan pemerintah, tak sebatas presiden (Prabowo Subianto),” kata Hasan kepada wartawan di Jakarta, Selasa (3/6).
Menurutnya meskipun diskon tarif listrik batal diterapkan, masih ada lima stimulus lainnya yang punya daya dongkrak ekonomi lebih masif dan dapat mendorong daya beli masyarakat.
“Lima stimulus ini diharapkan bisa menyebar lebih merata, dengan peningkatan daya dongkrak, dan peningkatan daya beli lebih luas dan perputaran ekonomi jauh lebih masif," tegas Hasan.
Baca juga:
Pemerintah Batal Berikan Diskon Tarif Listrik 50 Persen, Dialihkan untuk Subsidi Upah
Hasan menyatakan dari hasil rapat terbatas, pemerintah melihat lima stimulus yang diumumkan saja yang siap untuk diimplementasikan.
"Pemerintah berhitung bahwa secara teknis yang paling mungkin dua bulan itu, termasuk data, dan lain lain ada lima stimulus ini. Ingat bukan satu tapi lima," tutur Hasan.
Menurut dia, meski satu insentif urung diberikan, tetapi pemerintah memberikan lima stimulus lain yang diharapkan penyebarannya bisa lebih merata.
“Peningkatan daya belinya diharapkan bisa jauh lebih luas dan perputaran ekonominya diharapkan jauh lebih terasa,” ucap Hasan.
Hasan mengatakan memasuki musim liburan sekolah, stimulus yang diberikan pemerintah di sektor transportasi di harapkan bisa menjangkau 10 juta orang.
Jika banyak orang yang bepergian imbas adanya stimulus transportasi ini, nantinya, perekonomian akan tergerak melalui ramainya tempat wisata, perputaran uang di daerah-daerah.
Baca juga:
Prabowo akan Salurkan Beras 20 Kg dan Uang Tunai Rp 400 Ribu untuk Keluarga Penerima Manfaat
Selain itu, ada juga Bantuan Subsidi Upah (BSU) sebesar Rp 300 ribu selama 2 bulan kepada 17,3 juta orang ditambah dengan 565 ribu guru-guru honorer.
“Ini daya beli naik nih, sebesar Rp 300 ribu per bulan. Orang bisa daya belinya, jadi konsumsi bisa terdorong,” imbuh Hasan.
Baik BSU, kartu sembako sebesar Rp 200 ribu per keluarga maupun bantuan beras sebesar 10 kg per keluarga diharapkan bisa membantu meningkatkan daya beli dan mengerek konsumsi rumah tangga selama 2 bulan ke depan dan menciptakan perputaran ekonomi. (Knu)
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
BI Tahan Suku Bunga Acuan, Perang Tarif AS Bikin Ekonomi Dunia Melemah

Diskon Tiket Pesawat Saat Natal dan Tahun Baru Capai 14 Persen, Tapi Hanya Untuk Kelas Ekonomi

3 Ekonom Terima Hadiah Nobel atas Riset Mengenai Creative Destruction

Komentar Menkeu Purbaya Kinerja `1 Tahun Ekonomi Pemerintah Prabowo, Ada Perbaikan Konsumsi Warga

[HOAKS atau FAKTA]: Luhut Yakin Ekonomi Indonesia Melebihi AS jika Jokowi Jadi Presiden Lagi
![[HOAKS atau FAKTA]: Luhut Yakin Ekonomi Indonesia Melebihi AS jika Jokowi Jadi Presiden Lagi](https://img.merahputih.com/media/c6/a4/11/c6a411b764a183dd20f1e4743b63bb8c_182x135.png)
Jadi Idola Baru, Menkeu Purbaya Kaget saat Ditanya Rencana Jadi Cawapres

Demokrat ‘Pelototi’ Paket Stimulus Kuartal IV 2025: Ingin Tepat Sasaran dan Berkelanjutan

BKPM Bentuk EU Investment Desk, DPR: Jadikan Momentum Pengembangan EBET di Indonesia

Pemerintah Akan Perpanjang Jangka Waktu PPh Final UMKM 0,5 Persen hingga 2029

[HOAKS atau FAKTA]: Menkeu Purbaya Minta Rakyat Sumbang Uang jika Mau Ekonomi Maju
![[HOAKS atau FAKTA]: Menkeu Purbaya Minta Rakyat Sumbang Uang jika Mau Ekonomi Maju](https://img.merahputih.com/media/30/bd/13/30bd1353c66a4f292bbc4b2338d098bc_182x135.png)