Direktur Operasi dan Teknik Dihilangkan, Karyawan Garuda Ancam Mogok

Zulfikar SyZulfikar Sy - Kamis, 04 Mei 2017
Direktur Operasi dan Teknik Dihilangkan, Karyawan Garuda Ancam Mogok

Pramugari Garuda Indonesia berpose di Bandara Soekarno Hatta. (MP/Widi Hatmoko)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

Karyawan dan pilot maskapai Garuda Indonesia yang tergabung dalam Sekretariat Bersama (Sekber) Serikat Karyawan PT Garuda Indonesia mengancam akan mogok operasi jika Direktur Operasi dan Direktur Teknik tetap dihilangkan dalam nomenklatur pimpinan Garuda Indonesia.

Hal tersebut untuk menyikapi hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Garuda Indonesia tanggal 12 April 2017 lalu yang menghilangkan Direktorat Operasi dan Direktorat Teknik.

Ketua Umum Serikat Karyawan Garuda (Sekarga) Ahmad Irfan mengatakan, hasil RUPS tersebut bertentangan dengan UU No 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan, Pasal 42 huruf d dan Civil Aviation Safety Regulation (CASR) 121.59 tentang Management Personnel Required dan CASR 121.61 tentang Minimum Qualifications of Management Personel serta Operation Manual-A dari Garuda Indonesia.

"Akibat pelanggaran tersebut, Air Operator Certificate (AOC) Garuda bisa dibekukan. Padahal saat ini, Garuda sedang dilakukan audit untuk perpanjangan AOC yang akan habis pada pertengahan Juni nanti. Jika AOC dibekukan, bisa dipastikan Garuda juga akan berhenti beroperasi,” ujar Irfan saat jumpa pers di Sere Manis Resto, Jakarta Pusat, Kamis (4/5).

Irfan menyayangkan, pelaksanaan RUPS bulan lalu terjadi pelanggaran. Ia menilai, Garuda seharusnya mengambil keputusan berdasarkan regulasi yang berlaku agar ke depan maskapai ini dapat beroperasi dengan tetap mengutamakan keselamatan penumpang.

"Kami sangat prihatin karena di tubuh Garuda harus memenuhi aturan yang ada. Tapi sangat disayangkan pelaksanaan RUPS telah terjadi pelanggaran pada aturan yang ada," ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Harian Serikat Karyawan Garuda Tomy Tampatty menilai, dengan digabungnya Direktur Operasi dan Teknik di bawah pengawasan Direktur Produksi, itu juga merupakan suatu pelanggaran. Ia menduga ada konspirasi yang ingin membuat PT Garuda Indonesia hancur.

"Itu malah lebih melanggar lagi. Lebih membuat pelanggaran besar, maka dari itu kami melihat ini ada konspirasi besar, kami tidak mau Garuda akan hancur seperti Merpati (Airlines), kami tidak berharap Garuda akan hancur di tangan pemerintahan Bapak Jokowi yang begitu bijak," pungkasnya.

Tommy menuturkan, jika tuntutan untuk tidak mengubah nomenklatur yang ada tidak dipenuhi, Sekber akan melakukan tindakan industrial. Hal tersebut, menurutnya, sebagai bentuk tanggung jawab sebagai karyawan PT Garuda Indonesia.

"Kita akan melakukan tindakan industrial. Entah berupa slow down atau mogok. Ini wujud tanggung jawab dari kami, kami harus menjaga Garuda ke depan," tegasnya.

Untuk diketahui, Sekretariat Bersama (Sekber) karyawan PT Garuda Indonesia terdiri dari Serikat Karyawan Garuda (Sekarga), Asosiasi Pilot Garuda (APG), dan Ikatan Awak Kabin Garuda Indonesia. (Pon)

Baca juga berita tentang Garuda dalam artikel: Serikat Karyawan Garuda Tolak Hasil RUPS PT Garuda Indonesia

#Garuda Indonesia #Mogok
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir

Berita Terkait

Indonesia
Masuk Musim Libur Natal, Hampir Setengah Pesawat Garuda Indonesia Berstatus Grounded
Musim libur natal dan tahun baru ini, Garuda Indonesia hanya dapat mengoperasikan 58 pesawat dari total 72 armada yang dimiliki.
Wisnu Cipto - Kamis, 27 November 2025
Masuk Musim Libur Natal, Hampir Setengah Pesawat Garuda Indonesia Berstatus Grounded
Indonesia
Garuda Tunda Pengadaan Pesawat Baru, Prioritasnya Perbaikan Armada
Penyelamatan Garuda, dimulai dari sektor operasional yang selama ini membebani keuangan.
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 15 November 2025
Garuda Tunda Pengadaan Pesawat Baru, Prioritasnya Perbaikan Armada
Indonesia
Garuda Indonesia Dapat Suntikan Modal Rp 23,67 Triliun Dari Danantara, Begini Alokasinya
Langkah ini diklaim menjadi bagian dari strategi jangka panjang GIAA untuk memperkuat dua pilar utama bisnisnya - Garuda Indonesia dan Citilink
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 13 November 2025
Garuda Indonesia Dapat Suntikan Modal Rp 23,67 Triliun Dari Danantara, Begini Alokasinya
Indonesia
Gerbong MRT dan Pesawat Baru Garuda Jadi Pendorong Investasi Dalam Negeri di Triwulan III 2025
Untuk PMDN di triwulan III meningkat Rp 73,4 triliun dibanding periode yang sama secara tahunan (year on year/YoY) yang sebesar Rp 198,8 triliun.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 17 Oktober 2025
Gerbong MRT dan Pesawat Baru Garuda Jadi Pendorong Investasi Dalam Negeri di Triwulan III 2025
Indonesia
2 WNA Jadi Petinggi BUMN, Ini Kata Danantara
Dua WNA yang diangkat sebagai direksi Garuda Indonesia, diklaim Rosan, memiliki pengalaman puluhan tahun di industri penerbangan internasional.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 16 Oktober 2025
2 WNA Jadi Petinggi BUMN, Ini Kata Danantara
Indonesia
Alasan Danantara Ganti Dirut dan Direksi Garuda Indonesia, Masukan 2 Ekspatriat Dari Maskapai Asing
Kedua ekspatriat tersebut adalah Neil Raymond Mills yang pernah menjadi petinggi Air Italy, Green Africa Airways, hingga Scandinavian Airlines, serta Balagopal Kunduvara yang berpengalaman menjabat di Singapore Airlines.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 16 Oktober 2025
Alasan Danantara Ganti Dirut dan Direksi Garuda Indonesia, Masukan 2 Ekspatriat Dari Maskapai Asing
Indonesia
Teman Dekat Presiden Prabowo Glenny H Kairupan Jadi Dirut Garuda Indonesia Gantikan Wamildan Tsani
Glenny merupakan purnawirawan TNI yang sebelumnya menjabat sebagai Komisaris Garuda Indonesia.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 15 Oktober 2025
Teman Dekat Presiden Prabowo Glenny H Kairupan Jadi Dirut Garuda Indonesia Gantikan Wamildan Tsani
Indonesia
Danantara akan Suntik Dana Rp 30 Triliun untuk Garuda Indonesia, Ekonom: Langkah Tak Inovatif, Hanya Bakar Duit
Ekonom menilai langkah Garuda Indonesia tidak menunjukkan inovasi dalam menemukan segmen pasar yang berkelanjutan.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 08 Oktober 2025
Danantara akan Suntik Dana Rp 30 Triliun untuk Garuda Indonesia, Ekonom: Langkah Tak Inovatif, Hanya Bakar Duit
Indonesia
Garuda Operasikan 70 Rute Penerbangan Dengan Tingkat Keterisian 78 Persen, Knock Off Rute Tidak Menguntungkan
Sampai Juni, Garuda juga berhasil menambah frekuensi penerbangan sebesar 2.809 frekuensi menjadi 37.880 frekuensi.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 22 September 2025
Garuda Operasikan 70 Rute Penerbangan Dengan Tingkat Keterisian 78 Persen, Knock Off Rute Tidak Menguntungkan
Indonesia
Pembelian 50 Pesawat Boeing Oleh Garuda Masih Tahap Negosiasi, Belum Capai Kesepakatan
Garuda Indonesia belum melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) dengan perusahaan produsen pesawat asal AS tersebut.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 21 Juli 2025
Pembelian 50 Pesawat Boeing Oleh Garuda Masih Tahap Negosiasi, Belum Capai Kesepakatan
Bagikan