Dinkes DKI Sebut Vaksin Mpox Tak Dijual Umum
Ilustrasi. (Foto: ANTARA)
MerahPutih.com - Kepala seksi Pelayanan Medik & Keperawatan RSUD Tamansari, dr. Ngabila Salama menyampaikan bahwa vaksin penyakit cacar monyet atau Mpox belum bisa dijual kepada masyarakat.
"Saat ini vaksinasi belum dibutuhkan untuk vaksinasi secara massal maupun vaksinasi secara umum yang dibeli oleh masyarakat," kata Ngabila di Jakarta, Jumat (30/8).
Ngabila menerangkan, pada tahun 2023, pemerintah telah memberikan vaksinasi mpox kepada 495 orang kontak erat dan kelompok berisiko yaitu masing masing dua dosis per orang.
Baca juga:
Saat ini juga pemerintah tengah dalam proses pengadaan untuk melakukan vaksinasi kepada kelompok berisiko tertentu dan juga kontak erat kasus positif yang ditemukan kasus.
Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI masih menunggu regulasi lebih lanjut yang direkomendasikan organisasi kesehatan dunia (WHO) dan Kementrian Kesehatan (Kemenjes) yang sebelumnya pasti sudah ditentukan BPOM.
Baca juga:
Sehingga masyarakat tidak perlu panik akan tetapi perlu meningkatkan kewaspadaan dengan mencegah hubungan seksual berisiko dan menjaga kebersihan diri dengan memakai masker serta mencuci tangan.
Menurut dia, deteksi dini sangat penting jika mengalami gejala seperti lenting isi air disertai pembesaran kelenjar getah bening harap segera menghubungi fasilitas kesehatan.
"Datang untuk dilakukan PCR dan dideteksi dini," tutupnya. (Asp)
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
PSI DKI Temukan Anggaran Fantastis Pembelian Lampu Operasi di Dinkes, Nilainya Capai Rp 1,4 Miliar
Kasus ISPA di Jakarta Terus Meroket, Kenali Gejala dan Penyebabnya
Layanan 24 Jam Puskesmas Tingkat Kecamatan Jadi Jurus Andalan Pemprov DKI Lawan Meningkatnya Kasus ISPA
ISPA Jakarta Meledak Hampir 2 Juta Kasus, Dinkes Ungkap Biang Keladi Selain Polusi
Kasus ISPA di Jakarta Naik Gara-Gara Cuaca, Warga Diminta Langsung ke Faskes Jika Ada Gejala
Sejumlah Masalah Kesehatan Bisa Muncul Akibat Cuaca Panas Ekstrem, Ini yang Harus Dilakukan
Belasan Siswa SMPN 1 Wedi Klaten Keracunan MBG, Dinkes Klaten Ambil Sampel Makanan
60 Siswa di Jakarta Diduga Keracunan Program MBG, Dinkes DKI Pastikan Bakteri Jadi Penyebabnya
62 Persen ASN Pemprov DKI Obesitas, Dinkes Juga Buka Data Hipertensi, Diabetes hingga Kejiwaan
Terjadi Peningkatan Kasus COVID-19 di Negara Tetangga, Dinkes DKI Monitoring Rutin