Dilihat dari Manfaat dan Mudhoratnya, PPP Dukung Evaluasi Pilkada Langsung
Wasekjen PPP Achmad Baidowi. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Merahputih.com - Fraksi PPP DPR RI mendukung usulan pemerintah yang akan mengevaluasi pelaksanaan pilkada secara langsung. PPP menilai, selama ini pelaksanaan pilkada langsung menyebabkan biaya politik yang tinggi.
"PPP sepenuhnya sepakat dengan usulan pemerintah untuk melakukan evaluasi terhadap pilkada langsung dilihat dari manfaat dan mudhoratnya," ujar Sekretaris Fraksi PPP DPR RI Achmad Baidowi atau Awiek di Jakarta, Kamis (7/11).
Baca Juga
Menurut Awiek, salah satu kelemahan pilkada langsung adalah tingginya biaya politik. Akibatnya, terjadinya orientasi balik modal ketika menjabat.
Banyak kasus operasi tangkap tangan (OTT) yang menimpa kepala daerah ternyata bermotif sama yaitu menutupi biaya politik yang tinggi. "Dalam hal data kepala daerah terjaring OTT itu, Kemendagri dan KPK memiliki datanya," jelas dia.
Evaluasi itu penting karena tujuan dari demokrasi adalah untuk kesejahteraan rakyat sehingga jangan sampai proses demokrasi justru tidak menyejahterakan rakyat, tapi menyengsarakan dengan maraknya perilaku koruptif.
Wakil Sekjen PPP itu menjelaskan evaluasi bisa dilakukan pilkada langsung tetap bisa dilakukan, namun instrumen pembiayaan yang tinggi bisa dikurangi.
"Misalnya, waktu pelaksanaan kampanye yang diperpendek, lalu subsidi atau pun penyediaan saksi oleh negara untuk menciptakan keadilan, penguatan Bawaslu dengan menambah satgas politik uang," tuturnya.
Jika ada penambahan biaya, maka itu disiapkan negara bukan dibebankan pada biaya calon yang dapat menyebabkan munculnya orientasi balik modal.
Baca Juga
Namun, menurut Awiek kalau ada keberanian, kembalikan pilkada melalui DPRD tapi dengan catatan memperketat pengawasan terhadap politik uang di DPRD dengan pengawalan ketat aparat pada setiap anggota selama tahapan dan proses pemilihan berlangsung.
Selain itu, sebagaimana dikutip Antara, dia menyarankan agar memberikan sanksi berat bagi parpol yang terbukti menerapkan mahar dalam pencalonan, misalnya, berupa diskualifikasi hingga pembubaran parpol. (*)
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Obitarium Suryadharma Ali: Karier Moncer Sang Mantan Menteri Hingga Tersandung Kasus Korupsi
PPP Bakal Percepat Jadwal Muktamar
Plt Ketum PPP Mardiono Sambangi Prabowo Subianto di Rumah Kertanegara
Tinggalkan PDIP, PPP Gabung Koalisi Indonesia Maju
PPP Tegaskan Dukung Ahmad Ali di Pilkada Sulteng
Gagal ke Senayan, Majelis PPP Desak Gelar Muktamar
Hasil Rapimnas IX PPP Fokus Menangkan Pilkada dan Konsolidasi Partai
MK Tolak Sengketa Pileg di Dapil Gorontalo 6, Harapan PPP Lolos Parlemen Kandas
PPP Tidak Bakal Goyang Jabatan Plt Ketua Umum di Rapimnas
PPP Sayangkan Banyak Gugatannya yang Kandas di MK