Sains

Dikarantina, Ribuan Warga Italia Mengikuti Eksperimen Sains Nasional

Leonard Leonard - Senin, 27 April 2020
Dikarantina, Ribuan Warga Italia Mengikuti Eksperimen Sains Nasional

Penelitan ini meliti polusi cahaya yang terjadi di Italia(Foto: ecodallecitta)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

SAAT masyarakat di berbagai belahan dunia sedang menjalankan aturan karantina di rumah karena pandemi COVID-19, ribuan warga Italia justru berpartisipasi dalam percobaan sains nasional di Negeri Pizza tersebut.

Pada momen ini, Dewan Riset Nasional Italia mengambil keuntungan dari jumlah orang yang sedang mengkarantina diri di rumah. Meminta mereka untuk membantu mengumpulkan informasi tentang polusi cahaya, khususnya seberapa banyak efek cahaya dari jalan ke rumah-rumah warga Italia.

Baca juga:

Sejarah Menarik Dibalik Hari Bumi, Sudah Tahu Belum?

1
Informasi tentang polusi cahaya dikumpulkan warga (Foto: raicultura)

Pada Maret 2020, lebih dari 7.000 orang Italia mengunduh aplikasi untuk berpartisipasi dalam proyek sains warga bernama #scienzasulbalcone, yang diterjemahkan menjadi sains di balkon.

Untuk mengumpulkan informasi bagi dewan penelitian, peserta diwajibakan mematikan semua lampu yang ada di rumah mereka dan mengarahkan kamera ponsel mereka saat menggunakan aplikasi pada sumber cahaya paling terang yang menyinari tempat tinggal mereka. Aplikasi ini mengukur kecerahan cahaya dan melaporkan data tersebut kepada para peneliti.

Ada peserta dari setiap provinsi di Italia yang menjadi wakil dalam penelitian yang berlangsung dari 23 Maret hingga 25 Maret 2020 tersebut.

"Pandemi ini berisiko menimbulkan keraguan tentang sains, karena banyak berita palsu yang beredar," ujar Alessandro Farini pada laman Nature. Farini adalah seorang ilmuwan visi di Institut Optik Nasional Italia di Florence dan salah satu penyelenggara percobaan.

"Dengan eksperimen ini, kami ingin membawa warga lebih dekat dengan teknik pengukuran, untuk membiarkan mereka melihat proses yang umumnya rumit ini dan memungkinkan mereka untuk berpartisipasi dalam metode ilmiah." Tambahnya.

Sulit bagi para ilmuwan untuk mengumpulkan informasi tentang polusi cahaya. Hal ini membutuhkan akses luas ke rumah-rumah orang, dan biasanya di saat malam hari. Namun data ini penting bagi para ilmuwan dan kesehatan masyarakat. Polusi cahaya dapat membahayakan pandangan astronom tentang ruang dan juga melemahkan sistem kekebalan tubuh bagi orang yang tinggal di dalamnya.

Baca juga:

Perbedaan Antara Green Tourism, Ecotourism dan Sustainable Tourism

2
Data sangat diperlukan para ilmuwan dan kesehatan masyarakat (Foto: galileonet)

Tidak mengherankan, data menemukan bahwa ada polusi cahaya hampir dua kali lebih banyak di wilyah perkotaan daripada di wilayah pedesaan Italia.

Eksperimen sains hanyalah salah satu dari sedikit kegiatan yang dapat dilakukan oleh orang-orang yang sedang dikarantina. Di Prancis, seorang pria berlari layaknya maraton sejauh 423 km. ia berlari bolak-balik melewati balkon rumahnya. Sedangkan di Spanyol, orang-orang bermain Bingo bersama tetangga dari balik jendela mereka.

Masa karantina di Italia dan Prancis telah diperpanjang hingga Mei, sementara Spanyol memulai sedikit mengurangi pembatasannya yang memungkinkan karyawan yang tidak memiliki posisi vital untuk kembali bekerja. Italia juga kembali membuka beberapa toko, mengutip tren optimis dalam data COVID-19 negara tersebut. (lgi)

Baca juga:

Ingin Belajar Bertani Organik Sambil Menginap Gratis? Kamu Bisa Ikutan Program Ini!

#Sains #Italia ##DiRumahAja #COVID-19
Bagikan
Ditulis Oleh

Leonard

Berita Terkait

Indonesia
Penanganan Penyakit Tuberculosis Bakal Contoh Pola Pandemi COVID-19
Salah satu fokus dalam penanganan Tb adalah memperluas skrining atau deteksi dini. Masyarakat diimbau untuk tidak takut melakukan pemeriksaan, karena TBC dapat disembuhkan dengan pengobatan yang konsisten.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 17 Oktober 2025
Penanganan Penyakit Tuberculosis Bakal Contoh Pola Pandemi COVID-19
Indonesia
Kasus ISPA di Jakarta Naik Gara-Gara Cuaca, Warga Diminta Langsung ke Faskes Jika Ada Gejala
Gejala umum ISPA yang harus diwaspadai meliputi batuk, pilek, nyeri tenggorokan, dan demam
Angga Yudha Pratama - Kamis, 16 Oktober 2025
Kasus ISPA di Jakarta Naik Gara-Gara Cuaca, Warga Diminta Langsung ke Faskes Jika Ada Gejala
Dunia
Ilmuwan Peneliti Material Baru Terima Hadiah Nobel Kimia, Temuannya Dapat Bantu Selamatkan Planet
Penemuan mereka berpotensi mengatasi beberapa masalah terbesar di planet ini, termasuk menangkap karbon dioksida untuk membantu mengatasi perubahan iklim dan mengurangi polusi plastik melalui pendekatan kimia.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
 Ilmuwan Peneliti Material Baru Terima Hadiah Nobel Kimia, Temuannya Dapat Bantu Selamatkan Planet
Dunia
Tiga Ilmuwan Raih Hadiah Nobel Fisika, Berjasa dalam Komputasi Kuantum
Membuka jalan bagi lahirnya generasi baru komputer superkuat.
Dwi Astarini - Rabu, 08 Oktober 2025
Tiga Ilmuwan Raih Hadiah Nobel Fisika, Berjasa dalam Komputasi Kuantum
Dunia
Bentrok Pecah saat Warga Italia Mogok Tuntut Pemeritahan Tegaskan Sikap atas Gaza
Ketegangan pecah di sekitar stasiun pusat Milan. Sekitar 60 polisi dilaporkan terluka.
Dwi Astarini - Selasa, 23 September 2025
Bentrok Pecah saat Warga Italia Mogok Tuntut Pemeritahan Tegaskan Sikap atas Gaza
Lifestyle
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Temuan ini akan membantu ilmuwan mencari pengobatan baru bagi manusia.
Dwi Astarini - Jumat, 15 Agustus 2025
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Lifestyle
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Gejala long COVID tidak selalu sama pada setiap orang. Sebagian mengalami hanya satu keluhan, seperti sesak napas atau kelelahan (fatigue), sementara yang lain menghadapi kombinasi beberapa gangguan.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 12 Agustus 2025
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Lifestyle
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Artropoda disebut menjadi sumber makanan penting bagi burung dan hewan yang lebih besar.??
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Dunia
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Pompeii setelah tahun 79 muncul kembali, bukan sebagai kota, melainkan sebagai kumpulan bangunan yang rapuh dan suram, semacam kamp.
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Indonesia
Nasib Pemain Serie A di Ujung Tanduk! Gaji Bakal Dipotong Jika Timnya Degradasi
Aturan pemotongan gaji akan berlaku mulai musim berikutnya setelah degradasi
Angga Yudha Pratama - Kamis, 07 Agustus 2025
Nasib Pemain Serie A di Ujung Tanduk! Gaji Bakal Dipotong Jika Timnya Degradasi
Bagikan