Dihentikan Sementara, Dinas LH DKI Janji Hilangkan Bau Sebelum RDF Rorotan Beroperasi
Penampakan pengolaan sampah RDF Rororan, Jakarta Utara. (Foto: MerahPutih.com/Aropih)
MerahPutih.com - Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta menegaskan untuk mengelola Refuse Derived Fuel (RDF) Plant Rorotan dengan transparan dan melibatkan warga dalam setiap tahapannya.
Langkah ini diambil sebagai upaya meningkatkan kualitas pengelolaan sampah di Jakarta agar lebih ramah lingkungan dan tidak menimbulkan dampak bagi masyarakat sekitar.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta, Asep Kuswanto menyatakan, RDF Rorotan saat ini dihentikan sementara untuk mengoptimalkan operasional dan memastikan seluruh aspek teknis, termasuk pengendalian bau dan emisi, terselesaikan dengan baik sebelum uji coba atau operasional kembali dilakukan.
"Tidak akan ada uji coba maupun operasional sebelum seluruh aspek teknis, terutama pengendalian bau dan emisi, benar-benar teratasi," ujar Asep, yang dikutip Rabu (26/3).
Ke depan, Dinas LH DKI menegaskan, kolaborasi antara pemerintah, pengelola RDF, dan warga menjadi kunci utama dalam keberhasilan pengelolaan sampah di Jakarta. Dinas LH juga akan secara rutin mengadakan pertemuan dengan warga untuk memastikan semua proses pengelolaan RDF berjalan sesuai dengan kesepakatan bersama dan berorientasi pada kepentingan masyarakat.
"Kami berkomitmen untuk terus mendengarkan masukan warga dan memastikan RDF Rorotan dikelola dengan baik demi kepentingan bersama," tutur Asep.
Baca juga:
Sampah Dipindahkan ke TPST Bantargebang, RDF Rorotan Ditutup Sementara dan Diberi Pewangi
Asep menjelaskan, penyebab utama bau yang sebelumnya dikeluhkan warga adalah karena penggunaan sampah lama dalam proses uji coba. RDF sendiri dirancang untuk mengolah sampah baru (waste fresh) dengan usia maksimal tiga hari. Untuk itu, DLH telah melakukan pengosongan total bunker dan gudang RDF guna memastikan tidak ada lagi residu yang berpotensi menimbulkan bau.
Sebagai upaya selanjutnya, Dinas LH DKI akan menambah deodorizer di area produksi dan gudang RDF untuk mengendalikan bau, melengkapi deodorizer yang sebelumnya sudah terpasang di area bunker. Selain itu, tiga Stasiun Pemantau Kualitas Udara (SPKU) Mobile juga ditambahkan di kawasan Metland, Cakung Timur, dan Harapan Indah, Bekasi, dan Jakarta Garden City guna memantau kualitas udara secara lebih komprehensif.
"Seluruh data pemantauan kualitas udara bisa diakses terbuka untuk umum. Ini adalah bagian dari komitmen kami untuk memastikan keterbukaan informasi serta memberikan jaminan kepada masyarakat bahwa pengelolaan RDF dilakukan dengan standar yang baik," tambahnya.
Baca juga:
Puskesmas Cakung Buka Posko Layanan Kesehatan untuk Warga Terdampak Bau RDF Rorotan
Selain aspek teknis, Dinas LH juga memperhatikan dampak kesehatan warga sekitar. Asep menyebutkan bahwa 14 warga yang terdampak pasca-commissioning, terdiri dari 11 orang yang mengalami ISPA dan tiga orang dengan radang mata, telah mendapatkan layanan kesehatan secara gratis dan saat ini sudah pulih sepenuhnya.
"Kami memastikan warga yang terdampak telah mendapatkan penanganan medis yang optimal. Kami juga siap untuk terus memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat jika dibutuhkan," jelasnya. (Asp)
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
26 Ton Sampah Mayoritas Plastik Hasil Reuni 212 Diangkut 600 Pasukan Oranye, Bikin Petugas Lembur
Stafsus Pramono Bilang Pengendalian Emisi Kendaraan Tak Bisa Hanya Jakarta Harus Wilayah Tetangga
DKI Susun Koefisien PKB untuk Disinsentif Kendaraan tak Lulus Uji Emisi
DPRD Minta DLH DKI Gencar Sosialisasi Manfaat RDF Rorotan ke Masyarakat
RDF Rorotan Masih Keluarkan Bau, DPRD DKI Pertanyakan Keseriusan Pemprov
Pramono Batal Hentikan Uji Coba RDF Rorotan, Cuma Batasi Kapasitasnya
The Habibie Center Luncurkan Proyek Tangani Sampah Laut di Indonesia
Uji Coba RDF Plant Rorotan Dihentikan, Beroperasi Kembali Setelah Perbaikan Mobilisasi Truk Compactor
Uji Coba RDF Rorotan Dihentikan Sementara, Warga Protes Bau Menyengat
RDF Plant Rorotan Dikeluhkan Warga, DPR Desak Pemerintah Lakukan Evaluasi