Dihantam Masalah, Fadli: Prabowo Tak Akan Mundur dari Pilpres 2019


Pasangan Prabowo-Sandi saat Deklarasi Kampanye Damai di Monas, Jakarta, Minggu (23/9) (Foto: Twitter @fadlizon)
MerahPutih.Com - Kontestasi Pilpres 2019 menempatkan pasangan Prabowo-Sandi dalam posisi sulit setelah hoaks Ratna Sarumpaet menjadi bumerang politik bagi capres-cawapres nomor urut 02 tersebut.
Ancaman jebloknya elektabilitas menanti Prabowo-Sandi. Publik kemungkinan besar akan berkurang simpatinya terhadap Prabowo lantaran ikut terlibat dalam drama penganiayan yang dimainkan Ratna.
Terkait skandal Ratna, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menegaskan bahwa Prabowo Subianto tidak akan mundur dari Pilpres 2019. Pasalnya, muncul desakan sejumlah pihak agar Prabowo memikirkan lagi partisipasinya dalam Pilpres.
"Enak saja, memangnya apa? Ini persoalan kecil bahwa ada insiden seperti ini mungkin Ratna juga berbohong baru kali ini, saya juga tidak tahu," kata Fadli Zon di kompleks parlemen, Jakarta, Kamis (4/10).

Menurut Fadli, kasus Ratna merupakan persoalan kecil sehingga tidak selayaknya direspons berlebihan dengan pengunduran diri Prabowo.
Ia menilai respons Prabowo membela dugaan penganiayaan terhadap Ratna merupakan sikap jujur karena merasa terusik dengan pengakuan Ratna.
Menurut dia sikap terusik Prabowo tersebut didasari adanya perlakuan yang tidak menyenangkan yang dialami Neno Warisman dan Novel Baswedan sehingga jangan sampai terulang kembali.
"Ada yang namanya indikator-indikator yang membuat orang mempunyai kekhawatiran, ketakutan, bahwa kekerasan ini bisa menjadi modus. Kami ingin mengungkap ini," ujarnya.
Fadli yang merupakan anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi itu meyakini kasus tersebut tidak akan menggerus elektabilitas Prabowo.
Hal itu menurut dia karena masyarakat akan melihat apa yang dilakukan Prabowo adalah membela kemanusiaan dan menegakkan hukum yang sesuai kalau itu terjadi penganiayaan.
"Saya kira orang akan melihat seperti itu bahwa Prabowo memang mau membela. Akan tetapi, begitu kita tahu yang bersangkutan membohongi kita, ya. kita juga harus meminta maaf," kata Fadli Zon sebagaimana dilansir Antara.
Setelah kejadian itu, pihaknya akan lebih berhati-hati dalam menerima informasi.
Sebelumnya, Ketua DPP Partai Hanura Inas Nasrullah Zubir mendesak Prabowo mundur dalam kontestasi Pilpres 2019 karena ikut menyebarkan kebohongan Ratna Sarumpaet.(*)
Baca berita menarik lainnya dalam artikel: Ratna Sarumpaet Resmi Dipecat Prabowo dari Badan Pemenangan Koalisi Indonesia Adil Makmur
Bagikan
Berita Terkait
Gibran tak Hadiri Reshuffle Kabinet, Jokowi Berikan Pembelaan

Menpora Erick Thohir Buka ke Publik Isi Bisikan Presiden Prabowo

ISDS Nilai Djamari Chaniago Ditunjuk Prabowo Bukan Didasari Dendam Masa Lalu

Profil Muhammad Qodari, Peneliti yang Baru Dilantik Jadi Kepala Staf Kepresidenan RI

Profil Djamari Chaniago, Menko Polkam Baru yang Gantikan Budi Gunawan di Kabinet Merah Putih

Presiden Prabowo Lantik Menko Polkam Djamari Chaniago, Erick Thohir Jadi Menpora

Presiden Prabowo Dikabarkan Lantik Menteri Baru Hari Ini, Paling Cepat Pukul 14.00 WIB

Isu Reshuffle Kabinet Menguat: Djamari Chaniago Jadi Menkopolkam, Rosan Roeslani Jabat Menteri BUMN

Pemerintah Buka Program Magang untuk 20 Ribu Fresh Graduate, Digaji Sesuai UMP

Viral Video Prabowo Diputar di Bioskop, Kini Sudah Tidak Tayang di Solo
