Digitalisasi jadi Isu Utama Bidang Pertanian dan Perikanan


Sejumlah nelayan berada di atas kapal yang ditambatkan di pelabuhan Desa Kuala Bubon, Samatiga, Aceh Barat, Aceh, Senin (4/7/2022). (ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/aww.)
MerahPutih.com - Lembaga Kedaulatan Pangan Nusantara (LKPN) yang menjadi wadah aspirasi sistem usaha dan pola kemitraan bidang pertanian, peternakan, dan perikanan dan kelautan, termasuk pemasaran produk-produk, bakal menggelar Munsyawaran Nasional (Munas) dan Rapat Kerja Nasional (Rakernas).
Ketua Umum LKPN Agusnadi mengatakan, Munas dan Rakernas LKPN 2022, yang akan digelar Oktober mendatang, akan diisi berbagai arahan dari program dan kebijakan pemerintah pusat dan daerah dalam bidang pertanian, peternakan, dan perikanan dan kelautan.
Baca Juga:
Tradisi Lokal yang Diapresiasi Menjadi Hari Nelayan Nasional
"Munas dan Rakernas LKPN 2022 juga akan mengungkap program andalan lembaga, yaitu digitalisasi pada bidang pertanian, perternakan, dan perikanan dan kelautan," ujarnya dalam keterangannya, Senin (11/7).
Ketua Pelaksana Munas dan Rakernas Sutarwo mengatakan, digitalisasi dalam era saat ini, sudah tidak dapat ditawar lagi.
"Dengan demikian lembaga ini menjadikan aktivitas di hulu sampai ke hilir memanfaatkan teknologi digital mulai pelaku pertanian, peternakan, dan perikanan dan kelautan yang dapat memotong ‘jalan panjang’ yang selama ini harus ditempuh," katanya.
Ia menegaskan, Munas dan Rakernas LKPN 2022 ini juga menjadi ajang silaturahim bagi para pengurus dari berbagai propinsi di Indonesia.
"Di samping itu tentunya penularan pengetahuan dan wawasan yang dapat membuat bekal pengurus dan anggota lebih banyak dan luas," ungkapnya. (*)
Baca Juga:
Presiden Bantu Nelayan di Surabaya untuk Bangun Pemecah Ombak
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Peternak Ayam Gelar Aksi Mandi Jagung Menuntut Mentan Mundur, Harga Jagung Tembus Rp 7.000

Digitalisasi Pasar Tidak Bisa Dihindarkan, Gubernur Pramono: Kurangi Copet

Pemerintah Siapkan 525.995 Hektare Untuk Ekosistem Peternakan Nasional, Uji Coba di Sumba NTT

Kementan Klaim Kasus PMK Sudah Terkendali, dari Ribuan Kini Tinggal Ratusan Ternak

Pemerintah Diminta Jangan Pungut Biaya Vaksin PMK

3.000 Orang Daftar Jadi Anggota Polri Lewat Jalur Ahli Gizi dan Peternakan

Aksi Protes Buang Susu Hasil Panen, Dinas Peternakan Jateng Angkat Bicara

Aksi Protes Pedagang-Peternak Boyolali Buang Susu Rp 400 Juta Buat Mandi

Peternak Buang Ribuan Liter Susu Karena Serapan Dibatasi, Diduga Utamakan Impor

Eks Menteri KKP Khawatir Kebijakan Pemutihan Utang Malah Bikin Petani-Nelayan Malas
