Diburu India, Zakir Naik Tegaskan Dirinya Tidak Melanggar Hukum


Zakir Naik (ANTARA/Novrian Arbi)
MerahPutih.Com - Ulama 'kontroversial' Zakir Naik untuk pertama kalinya berbicara kepada publik terkait statusnya sebagai tokoh yang diburu pemerintah India lantaran dianggap menghasut dan ujaran kebencian.
Dalam pidato di Malaysia, juru dakwah terkenal itu menyatakan dirinya tidak melanggar hukum India. Zakir Naik bahkan dirinya menjadi sasaran 'musuh Islam' sehingga perlu mencari suaka di negara lain seperti Malaysia.
Naik, 53 tahun, menghadapi tuduhan pencucian uang dan ujaran kebencian di India, yang pihak berwajib tahun lalu mengatakan ia "mempromosikan permusuhan dan kebencian antara kelompok agama berbeda di India melalui pidato dan kuliah di depan khalayak".
Dai kondang itu tinggal di Malaysia, tempat ia memiliki kediaman tetap, sejak India mulai menyelidikinya, tetapi ia menahan diri selama setahun di tengah-tengah kritik bahwa ia mengancam perdamaian di Malaysia, yang banyak suku.
Zakir Naik mengatakan dalam pidato pada Sabtu (1/12) malam di Kangar, ibu kota negara bagian Perlis, di bagian utara Malaysia, bahwa ia tidak pernah melanggar hukum India.
"Tapi karena saya menyebarkan perdamaian, saya memberi solusi bagi kemanusiaan, semua orang yang tak suka perdamaian tersebar luas, mereka tidak suka saya," kata dia, menambahkan ia menjadi sasaran karena tugasnya menyebarkan Islam, "Ini tidak sejalan dengan musuh-musuh Islam. Terjadi di negara-negara Barat atau negara tempat saya dilahirkan, India." Naik menjadi kontroversial karena pandangan keisalamannya yang murni - merekomendasikan hukuman mati bagi para pelaku homoseksual dan mereka yang meninggalkan Islam sebagai keyakinan, demikian laporan-laporan media.

Bangladesh menghentikan saluran televisi yang menyiarkan khutbahnya setelah media melaporkan bahwa para militan yang menyerang sebuah kafe di Dhaka yang membunuh 22 orang tahun lalu adalah pengagum dia. IS mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Sebagaimana diketahui selain India, Inggris juga melarang Naik memasuki negara itu tahun 2010.
Sekitar 1.000 orang menghadiri pidato Naik, bersama dengan menteri besar, putera mahkota dan para pejabat keagamaan. Dai itu dikenal dekat dengan para pejabat dalam pemerintahan Malaysia sebelumnya, yang kalah dalam pemilihan umum Mei lalu.
Perdana Menteri baru Mahathir Mohamad pada Juli sebagaimana dilansir Antara dari Reuters mengatakan sepanjang Naik tidak membuat masalah di Malaysia, ia tidak akan dideportasi. Media India melaporkan bahwa India telah meminta dia diekstradisi.
Di Kangar, Naik menyebut dirinya sebagai fundamentalis karena mengikuti ajaran-ajaran fundamental Islam. "Saya bangga jadi Muslim fundamentalis," katanya.
Zakir Naik, yang memiliki latar belakang pendidikan dokter, akan memberikan kuliah di berbagai perguruan tinggi dan masjid dalam kunjungannya. Istrinya, Farhat, akan menyampaikan ceramah di depan kaum wanita dalam acara terpisah.(*)
Baca berita menarik lainnya dalam artikel: Golkar Kritik Keras Aksi Aliansi Mahasiswa Papua di Surabaya
Bagikan
Berita Terkait
Ketua PBNU Ingatkan Umat Tak Beri Ruang untuk Pemecah Belah dan Penyebar Kebencian

Wacana Alokasi Dana Zakat untuk Program MBG, PAN: Perlu Kajian dan Pendapat Ulama

Gus Miftah Bilang Tukang Es Goblok, PKB: Tidak Sesuai dengan Karakter Pak Prabowo

Habib Hasan Assegaf Dimakamkam Dekat Ibunya di Cilodong Depok

14 Ormas Islam Tergabung Dalam LPOI Keluarkan 9 Petisi Jelang Pemilu 2024

Ulama Sepuh NU dan Santri Situbondo Dukung Ganjar-Mahfud
AHY Didoakan Ulama dan Habib Jadi Cawapres Anies

Di Hadapan Ulama, Ridwan Kamil Imbau Sambut Tahun Politik dengan Bijak
