Dianggap Tak Dirawat, Tiongkok Pulangkan Panda Pemberian untuk AS

Hendaru Tri HanggoroHendaru Tri Hanggoro - Rabu, 12 April 2023
Dianggap Tak Dirawat, Tiongkok Pulangkan Panda Pemberian untuk AS

Ini keadaan panda bernama Ya Ya di Kebun Binatang Memphis. (Foto: Instagram/Memphis Zoo)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

DIPLOMASI panda. Inilah metode diplomasi populer yang dilakukan Tiongkok untuk mempererat hubungannya dengan negara lain.

Bentuk diplomasi panda adalah pemberian panda dari Negeri Tirai Bambu kepada negara lain untuk dirawat di negara tersebut. Tiongkok melakukannya sejak tahun 1941.

Namun sejak tahun 1982, demi melindungi jumlah panda di dunia, Pemerintah Tiongkok mengubah bentuk diplomasi ini. Bukan lagi memberikan secara cuma-cuma, melainkan menyewakan panda ke negara lain.

Diplomasi panda cukup populer. Diplomasi ini memberikan kesempatan kebun binatang di negara yang menjalin hubungan diplomatik dengan Tiongkok bisa ikut berkontribusi dalam konservasi panda sekaligus memberikan kesempatan warganya melihat langsung hewan itu.

Baca juga:

Warga Korsel Sambut Kelahiran Pertama Bayi Panda

panda
Perbandingan foto Ya Ya ketika tiba dan 20 tahun kemudian. (Foto: Instagram/@Yan.Xi.07)

Namun, diplomasi ini kerap kali mengundang kontroversi. Masalahnya, panda-panda yang dipinjamkan berpotensi berada dalam kondisi tak layak. Ini bisa dilihat dari kasus panda yang disewakan ke kebun binatang Memphis Zoo, Negara Bagian Tennessee, Amerika Serikat (AS).

Sekira 20 tahun lalu, Tiongkok menyewakan sepasang panda bernama Le Le (jantan) dan Ya Ya (betina). Saat kali pertama diserahkan, Tiongkok berharap kebun binatang itu mampu merawat panda tersebut hingga tambun dan lucu.

Foto dan video terbaru panda tersebut ternyata berkebalikan dari harapan Tiongkok. Panda itu kurus dan mengenaskan.

Karuan kondisi itu memicu emosi masyarakat Tiongkok yang mengklaim Memphis Zoo tak merawat kedua hewan kesayangan Negeri Tirai Bambu itu. Apalagi ini ditambah pada Februari 2023, Le Le dikabarkan mati.

Ya Ya yang saat ini masih hidup, tapi terlihat lesu dan kurus pun diminta dikembalikan ke Tiongkok. Permintaan rakyat Tiongkok ini pun akhirnya dikabulkan bertepatan dengan berakhirnya perjanjian peminjaman panda selama 20 tahun, April 2023.

Pihak Kebun Binatang Memphis pada akhir pekan (8/4) memperlihatkan momen perpisahaan Ya Ya. Ratusan warga Memphis melepas panda tersebut diiringi pertunjukan budaya Tiongkok.

Baca juga:

Setelah lebih dari 10 Tahun Pasangan Panda ini Kawin

panda
Ilustrasi yang diunggah Memphis Zoo di momen perpisahan Ya Ya. (Foto: Facebook/Memphis Zoo)

Publik Memphis di akun Instagram dan Facebook kebun binatang itu mengucapkan perpisahan serta menyampaikan bahwa mereka akan merindukan panda tersebut.

Mereka menganggap panda itu sudah jadi bagian tak terpisahkan dari Memphis. Namun warganet Tiongkok memberikan respons tajam terhadap unggahan Memphis Zoo. Mereka bilang, Ya Ya sudah lama menderita dan sudah saatnya ia pulang ke kampung halamannya.

Pihak Memphis Zoo menepis klaim bahwa mereka tak merawat kedua panda itu. “Ya Ya hidup dengan kondisi kulit dan bulu yang kronis. Kondisi ini tidak mempengaruhi kualitas hidupnya, namun terkadang membuat bulunya terlihat tipis dan jarang-jarang," ungkap perwakilan Kebun Binatang Memphis, sebagaimana dikutip dari BBC (11/4).

Kondisi Ya Ya terus dipantau secara ketat oleh tim perawat hewan serta staf dokter hewan kebun binatang Memphis.

Anggapan bahwa Ya Ya dan Le Le hidup dalam keadaan tak layak sebenarnya telah muncul pada 2020. Kala itu, komunitas pecinta hewan seperti Defense of Animals dan Panda Boices, memperlihatkan bahwa kedua panda dalam keadaan kurus serta kehilangan bulunya.

Mereka bergerak tak teratur di kandangnya. (aru)

Baca juga:

Kabar Gembira, Panda Merah Pertama Kali Lahir di Indonesia

#Panda #Diplomasi Internasional
Bagikan
Ditulis Oleh

Hendaru Tri Hanggoro

Berkarier sebagai jurnalis sejak 2010 dan bertungkus-lumus dengan tema budaya populer, sejarah Indonesia, serta gaya hidup. Menekuni jurnalisme naratif, in-depth, dan feature. Menjadi narasumber di beberapa seminar kesejarahan dan pelatihan jurnalistik yang diselenggarakan lembaga pemerintah dan swasta.

Berita Terkait

Indonesia
Prabowo Lantik 6 Duta Besar Baru, Jabatan Dubes RI di AS Tak Lagi Vakum
Pengangkatan para dubes LBBP RI ini tertuang dalam Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 75/P/tahun 2025 tentang Pengangkatan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia.
Wisnu Cipto - Senin, 25 Agustus 2025
Prabowo Lantik 6 Duta Besar Baru, Jabatan Dubes RI di AS Tak Lagi Vakum
Indonesia
Legislator PKB Tekankan Diplomat Indonesia Harus Mahir dalam Cyber Diplomacy
Tugas diplomat saat ini tidak hanya mencakup duta besar, tetapi juga seluruh jajaran diplomatik, mulai dari konselor hingga atase.
Dwi Astarini - Jumat, 18 Juli 2025
Legislator PKB Tekankan Diplomat Indonesia Harus Mahir dalam Cyber Diplomacy
Dunia
KTT BRICS Yang Dihadiri Presiden Prabowo Hasilkan Deklarasi Rio, Desak Reformasi PBB
BRICS mengadopsi tiga inisiatif utama, yaitu Deklarasi Kerangka Kerja Keuangan Iklim BRICS, Deklarasi Tata Kelola Global Kecerdasan Buatan, serta peluncuran Kemitraan BRICS untuk Pemberantasan Penyakit yang Ditentukan Secara Sosial.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 07 Juli 2025
KTT BRICS Yang Dihadiri Presiden Prabowo Hasilkan Deklarasi Rio, Desak Reformasi PBB
Indonesia
Prabowo Sebut Ancaman Perubahan Iklim hingga Kenaikan Permukaan Air Laut Ancam Wilayah Indonesia
Hal yang terjadi di satu bagian dunia akan memengaruhi seluruh bagian dunia.
Dwi Astarini - Kamis, 24 April 2025
Prabowo Sebut Ancaman Perubahan Iklim hingga Kenaikan Permukaan Air Laut Ancam Wilayah Indonesia
Indonesia
‘Deal’ Prabowo dengan Fiji, Pendidikan Gratis, Pelatihan Militer, dan Pembangunan Pusat Pertanian
Prabowo menegaskan komitmen Indonesia dalam mempererat hubungan kedua negara.
Dwi Astarini - Kamis, 24 April 2025
‘Deal’ Prabowo dengan Fiji, Pendidikan Gratis, Pelatihan Militer, dan Pembangunan Pusat Pertanian
Lifestyle
Ilmuwan Ungkap Alasan Panda Doyan Makan Bambu Alih-Alih Daging Kayak Mamalia Lainnya
Makan bambu mengatur indera penciuman dan pengecap mereka.
Dwi Astarini - Kamis, 06 Maret 2025
Ilmuwan Ungkap Alasan Panda Doyan Makan Bambu Alih-Alih Daging Kayak Mamalia Lainnya
Dunia
Gemoy Banget, Bayi Kembar Panda Raksasa Mencuri Hati Pengunjung Ocean Park Hong Kong
Bayi panda kembar berjenis kelamin betina dan jantan itu lahir pada 15 Agustus 2024 dari pasangan induk Le Le dan Ying Ying.
Dwi Astarini - Senin, 17 Februari 2025
Gemoy Banget, Bayi Kembar Panda Raksasa Mencuri Hati Pengunjung Ocean Park Hong Kong
Dunia
PPB Adopsi Usulan Indonesia Tetapkan Hari Danau Sedunia 27 Agustus
Hari Danau Sedunia nantinya akan diperingati setiap 27 Agustus, yang merupakan tanggal penyelenggaraan Konferensi Danau Sedunia pertama pada 1984.
Wisnu Cipto - Jumat, 06 Desember 2024
PPB Adopsi Usulan Indonesia Tetapkan Hari Danau Sedunia 27 Agustus
Dunia
China Teguhkan Niat Pelestarian Panda Raksasa, Gandeng Negara Lain
Saat ini, populasi panda raksasa di penangkaran mencapai 757 ekor di seluruh dunia.
Dwi Astarini - Rabu, 27 November 2024
China Teguhkan Niat Pelestarian Panda Raksasa, Gandeng Negara Lain
Fun
Bayi Kembar Panda Debut Menyapa Pengunjung Kebun Binatang Berlin
Bayi-bayi panda yang baru lahir tersebut menghabiskan beberapa pekan pertama mereka di balik layar.
Dwi Astarini - Rabu, 16 Oktober 2024
Bayi Kembar Panda Debut Menyapa Pengunjung Kebun Binatang Berlin
Bagikan