Dengan Tiga Negara Ini Indonesia Alami Defisit Neraca Perdagangan
Bongkar muat peti kemas di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (15/3/2024). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/foc. (ANTARA FOTO/MUHAMMAD ADIMAJA)
MerahPutih.com - Badan Pusat Statistik menyampaikan kenaikan nilai ekspor Mei 2024 yang mencapai USD 22,33 miliar atau naik secara bulanan 13,82 persen didominasi oleh kontribusi industri pengolahan nonmigas (manufaktur) yang menyumbang terhadap devisa di periode ini sebesar USD 20,9 miliar.
Sementara untuk impor pada Mei 2024 yang mencapai USD 19,40 miliar, didominasi oleh pembelian bahan baku atau penolong yakni sebesar USD 14,1 miliar atau 72,6 persen dari total impor di periode tersebut.
Dengan kondisin itu, neraca perdagangan barang Indonesia mengalami surplus selama 49 bulan beruntun sejak Mei 2020, dengan keberlanjutan keuntungan pada Mei 2024 sebesar USD 2,93 miliar.
"Dengan demikian, hingga Mei 2024, neraca perdagangan barang Indonesia telah mencatatkan surplus beruntun selama 49 bulan secara berturut-turut," kata Deputi Bidang Statistik Produksi BPS M. Habibullah dalam konferensi pers perkembangan ekspor dan impor Mei 2024 di Jakarta, Rabu (19/6).
Baca juga:
Surplus Neraca Perdagangan Jaga Ketahanan Eksternal Ekonomi Indonesia
Keberlanjutan surplus itu didapat dari keuntungan transaksi perdagangan di sektor nonmigas yang mencapai USD 4,26 miliar, serta dikurangi defisit transaksi perdagangan sektor migas USD 1,33 miliar.
Selama periode Januari-Mei 2024, secara kumulatif Indonesia mengalami surplus hingga 13,06 miliar dolar AS.
Ia menyampaikan tiga negara penyumbang surplus nonmigas terbesar pada Mei 2024 yakni India sebesar 1,5 miliar dolar AS, Amerika Serikat 1,2 miliar dolar AS, serta Jepang sebanyak 742 juta dolar AS.
Sedangkan tiga negara penyumbang defisit neraca perdagangan tertinggi yaitu China sebesar USD 1,3 miliar, Australia USD 539 juta, serta Thailand USD 320 juta. (*)
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
China Kerahkan 100 Kapal AL Imbas Pernyataan Kontroversial PM Jepang
Bincang Ringan Presiden Prabowo dengan Ketua MPR China, Bahas Guci dan Bayi Panda
Takut Bobol, Kepolisian Kanada Cuma Pakai Drone China untuk Operasi Nonsensitif
Perdagangan Luar Negeri Indonesia Masih Untung
Kebakaran Hong Kong, Pemerintah Lakukan Penyelidikan di tegah Tekanan China
[HOAKS atau FAKTA]: Indonesia Tenggelamkan 31 Kapal Asal China di Natuna, Masuk secara Ilegal
Pengusaha Revisi Target Penjualan Mobil, Bakal Dibicarakan Seluruh Anggota Gaikindo
Indonesia Contek China Kembangkan Kereta Api
[HOAKS atau FAKTA]: Cara Menkeu Purbaya Guyur Dana ke Perbankan untuk Bantu Kredit Rakyat Rupanya Ditiru China
Purbaya Jaga Daya Beli Warga, Pertumbuhan Ekonomi Harus Ciptakan Lapangan Kerja