Dengan Tarif Progresif, PT KAI KCJ Rugi
Foto Ilustrasi. (ANTARA FOTO/ M Agung Rajasa)
MerahPutih Megapolitan PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) akan menerapkan mekanisme perhitungan tarif progresif berdasarkan kilometer yang ditempuh penumpang mulai 1 April 2015. Mekanisme tarif progresif ini berdasarkan kilometer.
Ini akan menggantikan mekanisme perhitungan tarif progresif sebelumnya yang berdasarkan jumlah stasiun. Melalui mekanisme baru ada perhitungan tarif tersebut maka jumlah relasi pada perjalanan KRL Jabodetabek akan mengalami perubahan tarif (turun/naik) dan tarif tetap.
Direktur Utama PT KCJ, Fadli mengatakan, relasi perjalanan yang tarifnya tetap adalah Bogor-Jakarta Kota tetap Rp 5.000. Tanah Abang-Sudirman Rp 2.000. Sementara relasi perjalanan yang tarifnya naik adalah Bogor-Tanah Abang dari Rp 4.500 menjadi Rp 5.000. Adapun relasi perjalanan yang tarifnya turun adalah Cilebut-Tanah Abang dari Rp 4.500 menjadi Rp 4.000. Sedangkan untuk rute Duri-Tangerang, dari Rp 2.500 menjadi Rp 2.000 dan Bekasi-Jakarta Kota dari Rp 3.500 menjadi Rp 3.000. Menurut Fadli, penurunan tarif tersebut jelas memengaruhi pendapatan atau laba setiap harinya. (Baca: Pencabutan Subsidi Kereta Menuai Gejolak Di Masyarakat)
"Logikanya (pendapatan kurang) seperti itu. Kita berharap penurunan tarif ini juga memicu atau menambah volume penumpang. Karena ini bagian daripada rencana kita untuk mencapai 1,2 juta penumpang perhari di awal 2019 nanti," kata Fadli di kantornya, Jakarta Pusat, Rabu (25/3).
Namun demikian, ia berharap akan ditambahnya Kereta Api yang akan didatangkan sebanyak 120 unit dari Jepang pada 2015 ini. Arus penumpang akan bertambah naik. Dengan begitu, katanya, setiap melakukan koreksi pendapatan setiap harinya tidak terlalu terpuruk. (Baca: Pesan Menteri Jonan untuk Dirut KAI)
"Karena kita bisa memprediksikan naik turunnya relasi ini menambah volume penumpang," katanya. (hur)
Bagikan
Berita Terkait
KAI Perkuat Keselamatan Perlintasan Sebidang, Dukung Mobilitas Nataru
Masuk Masa Nataru 2026, Lonjakan Keberangkatan Diprediksi Berlangsung Pekan Depan
1,7 Juta Tiket Kereta Api Jarak Jauh Ludes Terjual untuk Liburan Nataru 2026, Yogyakarta dan Bandung Jadi Kota Tujuan Favorit
KAI Pastikan Awak Kereta Bebas Narkoba Jelang Lonjakan Penumpang Nataru
Penjualan Tiket Kereta Nataru 2025/2026 Tembus 1,5 Juta, Pasar Senen Jadi Stasiun Tersibuk
Penjualan Tiket Kereta Nataru 2025/2026 Tembus 1,44 Juta, Rute Jakarta–Surabaya Paling Banyak Dipesan
Angkutan Barang Alami Peningkatan, PT KAI Tegaskan Industri Butuh Transportasi Efisien
PT KAI Berikan Diskon 12.12, Tapi Ini Syaratnya
Jalur KAI Sumatera Tuntas Diperbaiki, Jalur Duku-BIM Sumbar Hingga Perjalanan ke Bandara Lancar Jaya
Mudik Nataru 2026 Jadi Lebih Lancar, tak Ada Lagi Antrean saat Boarding Kereta Api!