Kuliner

Dendeng Khas Banten, Kuliner Wajib Beli

P Suryo RP Suryo R - Selasa, 27 Agustus 2019
Dendeng Khas Banten, Kuliner Wajib Beli

Kios Dendeng Bu Haji Marwiyah di Jl Yusuf Martadilaga Kota Serang Banten. dan berbagai jenis dendeng khas Banten

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MENURUT catatan Cornelis De Houtman pada tahun 1596, seorang penjelajah asal Belanda, Banten sudah memiliki keraton, masjid dan alun-alun kota yang luas. Kemudian pelabuhan dan pasar yang mengesankan di zamannya, ia menyamakan situasi Banten dengan situasi di Amsterdam.

Banten juga memiliki perkampungan penduduk dari berbagai tempat di Indonesia. Kala itu struktur masyarakat Banten amat multietnis. Seperti yang berasal dari Melayu, Benggala, Gujarat, Abessinea, Cina, Arab, Pegu, Turki, Persia, Belanda dan Portugis. Juga para pedagang dari Nusantara seperti dari Ambon, Banda, Maluku, Selor, Makasar, Sumbawa, Jaratan, Gresik, Pati, Sumatera, dan Kalimantan.

Baca Juga:

Sri Sahuli, Tokoh Kemerdekaan dari Banten yang Tidak Dikenal Masyarakatnya

Sebagai kesultanan yang menjadi pusat perdagangan nusantara, adalah suatu hal yang wajar, jika Banten mewariskan produk budaya kuliner yang mengajak lidah kita berdansa. Banten memiliki kekhasan kulinernya semacam sate bandeng, rabeg, dan pecak bandeng. Ketiganya adalah jenis hidangan lezat warisan kebudayaan kesultanan Banten yang wajib kita cicipi jika berkunjung ke Banten.

Namun apa hidangan yang bisa kita bawa pulang? Jawabannya adalah dendeng.

dendeng
Bandeng daging kerbau yang menjadi ciri khas kuliner Banten. (Foto: MP/Sucitra)

Sejak kesultanan Banten dibumihanguskan oleh Daendels pada tahun 1882, Sultan Banten dibuang keluar jauh dari Banten beserta keluarga intinya. Sebagian memang tetap menetap di Banten yang kebanyakan bermukim di wilayah Kaujon Kota Serang, wilayah sepanjang sisi selatan sebuah sungai yang kita kenal dengan sebutan; Kali Banten. Di wilayah ini merahputih.com mendapati potongan-potongan daging kerbau yang tengah dikeringkan pada nampah. Salahsatu ciri, bahwa Dendeng Banten masih lestari, ada pembuatnya dan ada penikmatnya.

Penelusuran merahputih.com berakhir pada sebuah rumah di Jl Yusuf Martadilaga, tak jauh dari kawasan Kaujon. Rumah milik keluarga Ibu Haji Marwiyah, keluarga yang konsisten memproduksi dendeng. Dendeng yang diproduksi oleh ibu Haji Marwiyah dianggap lezat dan berkualitas, berdiri sejak tahun 1964.

Baca Juga:

Banyak Rusak dan Hilang, Sisa-sisa Banten Girang Teridentifikasi Tinggal 17 Situs

Umumnya pelanggan dendeng Bu Haji Marwiyah adalah penduduk Banten sendiri. Baik itu masyarakat yang berasal dari wilayah Serang, Cilegon, Pandeglang, maupun dari Rangkasbitung. Tak sedikit langganannya yang berasal dari Jakarta.

dendeng
Dendeng daging ayam. (Foto: MP/Sucitra)

Ketika ditanya mengenai resep, empunya produsen dendeng khas Banten yang rasanya manis ini merendah, ia mengatakan tidak ada resep istimewa. Karena ia hanya belajar dari orang-orang Serang yang telah lebih dulu membuat dendeng. Singkatnya, resepnya mengikuti bagaimana masyarakat Kota Serang mengikuti leluhurnya. Adapaun ketika dendeng buatannya disukai banyak orang, itu merupakan berkah. "Dendeng saya biasa saja, sama saja dengan yang lainnya," ungkapnya.

Proses pembuatan dendeng di tempatnya antara dua sampai tiga hari. Satu hari pembuatan, dan satu sampai dua hari penjemuran, karena prosesnya hanya mengandalkan sinar matahari. "Terkadang pelanggan meminta ketika prosesnya belum selesai, masih basah. Padahal penjemuran itu menentukan rasa," katanya.

Jenis dendeng yang dibuatnya pun ada beberapa pilihan, daging, paru, gajih, ikan mujaer, ayam, dan ikan belanak. Harga jualnya berkisar antara Rp25ribu sampai Rp 60ribu per seperempat kilogramnya. Menemukan lokasi kios bu Marwiyah sangat mudah, dari lampu merah kebon Jahe sekira 200 meter sebelah kanan ke arah alun-alun Kota Serang. (*)

Baca Juga:

5 Masjid Tertua nan Bersejarah di Banten


Tulisan dari Sucitra kontributor merahputih.com untuk wilayah Banten dan sekitarnya.

#Banten #Kota Serang Banten #Dendeng #Kuliner
Bagikan
Ditulis Oleh

Dian Sucitra

Bukan Jawara Banten

Berita Terkait

Kuliner
Jamuan ala ‘Bon Appetit, Your Majesty’ di KTT APEC, Menu Khas Korea dengan Sentuhan Modern dan Kemewahan
Hidangan fusion Korea yang disajikan dibuat dari bahan-bahan terbaik dari seluruh Korea
Dwi Astarini - Kamis, 30 Oktober 2025
Jamuan ala ‘Bon Appetit, Your Majesty’ di KTT APEC, Menu Khas Korea dengan Sentuhan Modern dan Kemewahan
Kuliner
Kuah Keju Sensasi Inovasi Baru Menikmati Bakso Tradisional
Bakso Boedjangan menghadirkan inovasi terbaru kuah keju.
Dwi Astarini - Kamis, 30 Oktober 2025
Kuah Keju Sensasi Inovasi Baru Menikmati Bakso Tradisional
Kuliner
Jakarta Coffe Week 2025 'A Decade of Passion' Siap Digelar 31 Oktober - 2 November, Etalase Kopi Tanah Air
Tahun ini, Jakarta Coffe Week memasuki usia satu dekade, menunjukkan aksi progresif.
Dwi Astarini - Selasa, 28 Oktober 2025
Jakarta Coffe Week 2025 'A Decade of Passion' Siap Digelar 31 Oktober - 2 November, Etalase Kopi Tanah Air
Indonesia
Mulai 2026, Jemaah Calon Haji Banten dan DIY Berangkat dari Embarkasi Cipondoh dan Yogyakarta
Siap memberangkatkan jemaah calon haji mulai 2026.
Dwi Astarini - Selasa, 28 Oktober 2025
Mulai 2026, Jemaah Calon Haji Banten dan DIY Berangkat dari Embarkasi Cipondoh dan Yogyakarta
Lifestyle
Makanan Khas Demak yang Unik dan Wajib Dicoba, 10 Rekomendasi Terlezat!
Sedang liburan ke Kota Wali? Jangan lewatkan 10 makanan khas Demak yang legendaris dan menggugah selera dari Caos Dhahar Lorogendhing hingga Mangut Kepala Manyung.
ImanK - Sabtu, 25 Oktober 2025
Makanan Khas Demak yang Unik dan Wajib Dicoba, 10 Rekomendasi Terlezat!
Indonesia
Ternak Warga Terpapar Radiasi di Cikande Bakal Dimusnahkan, Pemkab Janjikan Ada Ganti Rugi
Ternak milik warga yang terbukti terkontaminasi radiasi Cesium-137 dan terpaksa dimusnahkan akan diganti oleh pemerintah daerah.
Wisnu Cipto - Kamis, 23 Oktober 2025
Ternak Warga Terpapar Radiasi di Cikande Bakal Dimusnahkan, Pemkab Janjikan Ada Ganti Rugi
Lifestyle
10 Kuliner Khas Kudus yang Wajib Dicoba, dari Soto Kerbau hingga Gethuk Nyimut
Yuk jelajahi 10 kuliner khas Kudus yang paling terkenal! Mulai dari soto kerbau legendaris, nasi pindang, hingga gethuk nyimut yang manis dan unik.
ImanK - Minggu, 19 Oktober 2025
10 Kuliner Khas Kudus yang Wajib Dicoba, dari Soto Kerbau hingga Gethuk Nyimut
Lifestyle
10 Pantai Terbaik di Banten: Surga Tersembunyi Dekat Jakarta yang Wajib Kamu Kunjungi
Menjelajahi 10 pantai terbaik di Banten dari Anyer hingga Tanjung Lesung. Pesona laut biru, pasir putih, dan panorama sunset yang memikat hati.
ImanK - Minggu, 19 Oktober 2025
10 Pantai Terbaik di Banten: Surga Tersembunyi Dekat Jakarta yang Wajib Kamu Kunjungi
Tradisi
Tahok dan Bubur Samin Solo Jadi Warisan Budaya tak Benda
Sebanyak 14 warisan budaya Solo berbagai kategori berbeda dari makanan hingga olahraga tradisional ditetapkan WBTb.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
Tahok dan Bubur Samin Solo Jadi Warisan Budaya tak Benda
Indonesia
Rumah Warga Cikande Masuk Zona Merah Dikosongkan, Ini Ambang Batas Aman Radiasi Cesium-137
Pemerintah membatasi akses warga di zona merah paparan radiasi di kawasan Cikande Serang.
Wisnu Cipto - Rabu, 08 Oktober 2025
Rumah Warga Cikande Masuk Zona Merah Dikosongkan, Ini Ambang Batas Aman Radiasi Cesium-137
Bagikan