Data NPWP Warga Hingga Presiden Bocor, Komisi I DPR Sebut Pemerintah Bebal


NPWP adalah nomor yang diberikan dari Ditjen Pajak kepada Wajib Pajak sebagai sarana dalam administrasi perpajakan. (Foto: Antara)
MerahPutih.com - Komisi I DPR mengaku bosan mengimbau soal kebocoran data yang terjadi di Indonesia. Alasannya, pemerintah dianggap bebal dan sulit diberitahu sehingga Komisi I bosan mengimbau terkait persoalan tersebut.
"Bosen imbaunya, pemerintah bebal banget. Data bocor terus, sudah bosen imbaunya," ujar Anggota Komisi I DPR RI Sukamta di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (20/9).
Saat ditanya apakah Komisi I bakal memanggil pihak pemerintah untuk memberi penjelasan, Sukamta tak ingin ambil pusing. "Semau-maunya aja menteri mau ngapain tuh. Sudah diingetin berbagai cara kan," imbuh politikus PKS itu.
Sukamta mengaku bakal menunggu langkah apa yang bakal diambil Menkominfo Budi Arie Setiadi ke depan. Pasalnya, salah satu data yang bocor milik Presiden Joko Widodo (Jokowi). "Nggak tahu, setelah presiden datanya bocor, menterinya mau berkilah apa itu," kata dia.
Baca juga:
Data 6 Juta NPWP Bocor, Jokowi Bilang itu Bisa karena Masalah Password
Sebelumnya, Ditjen Pajak Kementerian Keuangan mengalami kebocoran data Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) milik sejumlah tokoh penting. Di antaranya, Presiden Joko Widodo (Jokowi), Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri BUMN Erick Thohir, dan lain-lain.
Isu kebocoran data NPWP itu mencuat setelah pendiri Ethical Hacker Indonesia Teguh Aprianto mengungkap penjualan jutaan data NPWP di forum ilegal.
"Sebanyak 6 juta data NPWP diperjualbelikan dengan harga sekitar Rp 150 juta. Data yang bocor di antaranya NIK, NPWP, alamat, nomor HP, email dan lain-lain," ujar Teguh dalam akun X @secgron. (Pon)
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
Fraksi Partai Gerindra DPR RI Nonaktifkan Rahayu Saraswati Buntut Ucapan Sakiti Banyak Pihak

Tak Dihilangkan, Gaji dan Tunjangan Guru Justru Diperluas dalam Draf RUU Sisdiknas untuk Kualitas Pendidikan

Kemenhub Diharap Bisa Maksimalkan Anggaran untuk Prioritaskan Aspek Keselamatan Hingga Sektor Pelayaran

Polemik RUU PPRT, DPR Soroti Ketidakjelasan Strategi Pemerintah dalam Menyiapkan Standar Kompetensi dan Pendidikan Bagi PRT

Pemerintah Diminta Jelaskan Strategi di Balik Rencana Penghapusan Utang UMKM dan Defisit RAPBN 2026

Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa Diminta Lakukan Lima Langkah Strategis untuk Jawab Tuntutan Demonstran dan Keresahan Publik

Rahayu Saraswati Keponakan Prabowo Mundur dari DPR, Fraksi Gerindra Langsung Proses Mekanismenya

Diana Malemita Ginting Jalani Uji Kelayakan dan Kepatutan Calon Hakim Agung di Komisi III DPR

Uji Kelayakan Calon Hakim Agung, Komisi III Soroti Triyono Martanto dan Isu 'Jeruk Makan Jeruk' di Ruang Sidang
