Dari Hobi Hingga Survive Menjalankan Bisnis Diecast di Masa Pandemi

SAAT ini banyak orang yang mengisi waktu luangnya dengan menjalankan apa yang digemari dan disukai. Hobi diyakini mampu menjadi sarana hiburan bagi seseorang.

Sebagai bentuk hiburan, hobi ternyata dapat menjadi inspirasi bisnis bagi seseorang yang menggelutinya. Karena peluang sukses berbisnis bisa datang dari mana saja, termasuk hobi.

Memulai sebuah usaha dari hobi sangat mungkin berujung dengan kesuksesan. Hal ini dipercaya membuat seseorang merasa lebih bersemangat dan tidak terbebani saat menjalaninya. Beberapa jenis hobi tentunya dapat dijadikan sebagai sumber penghasilan yang mampu mendatangkan keuntungan besar.

Baca juga:

Survive di 2020, Optimalkan Resolusi untuk Tahun Baru 2021

Salah satu hobi yang mampu dijadikan sebagai peluang bisnis adalah diecast. Sama halnya dengan mobil, diecast juga memiliki unsur ekonomis. Tidak jarang orang menjadikan diecast sebagai objek investasi. Selain untuk dijadikan hobi dan koleksi, diescast juga dapat dijadikan sebagai peluang bisnis.

Seperti yang dilakukan Mu’adz Abdurrahman (Ato) pemuda asal Pamulang ini yang memiliki hobi menjadi kolektor mobil diecast.

Menurut Ato, sapaan akrab pemuda 23 tahun ini, awalnya hobi mengoleksi mobil diecast karena kegemarannya akan mobil-mobilan sejak kecil. Seperti diecast merk Hot Wheels dan suka nonton filmnya di televisi.

“Kalau hobi diecast memang belum lama, baru sejak 2018. Tapi dari kelas 3 SD udah banyak ngumpulin diecast merk Hot Wheels,” kata Ato.

Awalnya, Ato mengoleksi diecast hanya sebagai hobi saja dan tidak ada niatan untuk dijadikan peluang bisnis. Namun semenjak pandemi COVID-19, faktor ekonomi yang menurun membuatnya berubah pikiran.

Terlebih Ato tidak memiliki pekerjaan tetap dan harus menghidupi keluarganya. Hal tersebut membuat Ato menjadikan hobinya sebagai mata pencaharian.

“Kalau untuk bisnis awalnya sempat mengalami penurunan ekonomi terutama saat pandemi. Jadi iseng-iseng jualin diecast yang dipunya, terus coba cari barang dan dijual lagi,” kata Ato.

Baca juga:

Single Menjelang Pergantian Tahun, Survive Aja Sih

“Untuk barangnya sendiri, saya cari referensi di media sosial, contohnya barang apa yang banyak dicari dan dijual sama para kolektor diatas harga retail. Bahkan kalau barangnya udah langka harganya akan jauh lebih mahal, jadi itu bisa jadi keuntungan,” tambahnya.

Ato menjual mobil diecast miliknya dengan bergabung pada grup jual beli di media sosial Facebook. Kemudian, ia mulai mengembangkan bisnisnya dengan mencoba melalui Instagram. Sistem penjualan yang dilakukannya dengan memposting foto mobil diecast beserta keterangan jenis barang dan harganya.

Hingga saat ini, Ato merasa penghasilan yang didapatkan dari penjualan mobil diecast tersebut mampu mencukupi untuk kehidupan sehari-hari. Bahkan, ia sering mendapatkan keuntungan yang cukup besar dalam penjualannya.

Ato juga mengaku akan tetap melakoni bisnisnya. Hal ini karena semakin banyak kolektor dan komunitas penggemar mobil diecast sehingga mampu memiliki prospek yang bagus. (shf)

Baca juga:

3 Cara Survive Dari Teman yang Diam-Diam Nawarin Asuransi