Dana Bansos Naik, Ibu Hamil dan Anak Usia Dini Terima Rp3 Juta Setahun

Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasminta. Foto : ANTARA/Desi Purnamawati
Merahputih.com - Menteri Sosial, Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan bahwa pagu anggaran untuk bantuan sosial (Bansos) di Kementerian Sosial (Kemensos) naik sebesar Rp3 triliun pada 2020.
"Untuk 2020 anggaran bansos naik menjadi Rp59 triliun dari sebelumnya Rp56 triliun di 2019," ujar Agus di Jakarta, Kamis (22/8).
Baca Juga: Bansos Naik Jadi Rp54 Triliun, KPK Beri 'Wejangan' Ini ke Mensos
Total pagu anggaran Kemensos pada tahun 2020 menjadi Rp62 triliun dari sebelumnya Rp58 triliun pada 2019. Sementara, 95 persen anggaran tersebut untuk bansos.
Terkait kenaikan anggaran tersebut, Mensos mengemukakan ada penyesuaian dalam Program Keluarga Harapan (PKH) tapi secara umum tidak akan mempengaruhi target Kemensos untuk mengurangi kemiskinan dan ketimpangan (gini rasio).
Penyesuaian tersebut yaitu untuk komponen ibu hamil dan anak usia dini bantuan akan naik menjadi Rp3 juta dari sebelumnya Rp2,4 juta setahun.
"Itu bukti konkret bahwa pemerintah menaruh perhatian yang tinggi terhadap SDM," jelas Agus Gumiwang.

Selain itu juga ada penyesuaian dalam program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) atau nantinya menjadi Program Kartu Sembako Murah.
Saat ini bantuan yang diterima Keluarga Penerima Manfaat (KPM) sebesar Rp110 ribu per bulan, pada 2020 akan naik menjadi Rp150 ribu per bulan.
Dengan kenaikan indeks bantuan tersebut, menurutnya KPM akan lebih fleksibel dalam membelanjakan uang bantuan di elektronik warung gotong royong (e-warong).
Baca Juga: Mensos Sambangi KPK Bahas Pencegahan Korupsi
Sebelumnya, sebagaimana dikutip Antara, KPM hanya bisa membelanjakan uang untuk dua barang yaitu telur dan beras, tapi dengan tambahan indeks bantuan kemungkinan bisa belanja kebutuhan lain untuk pemenuhan gizi keluarga.
"Saat ini sedang kita rumuskan item apa saja yang bisa dibelanjakan dengan kartu sembako murah, bisa saja minyak goreng, susu, daging atau ayam," tambah Agus Gumiwang. (*)
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Digitalisasi Bantuan Sosial Diujicoba di Banyuwangi, Jika Sukses Negara Bakal Hemat Rp 14 Triliun

Digitalisasi Bansos Diklaim Bakal Kurangi 34 juta orang miskin, Data BPS Orang Miskin 23,85 juta Orang

Pemprov DKI Cairkan KLJ, KAJ, dan KPDJ Agustus 2025, Sasar 165.375 Penerima

Kerugian Dugaan Korupsi Distribusi Bansos Capai Rp 200 Miliar, Staf Ahli Menteri Diduga Terlibat

600 Ribu Penerima Bansos Ternyata Pemain Judi Online, Jutaan Bantuan Salah Sasaran?

Modus Transaksi Judol Penerima Bansos Terbanyak Pakai Aplikasi Dana, Sisanya BCA dan 3 Bank BUMN

Transaksi Judol Penerima Bansos Capai Rp 542,5 M, Terbanyak dari Warga Jabar

Pegang data PPATK, Mensos Coret 228 Ribu Nama Penerima Bansos Pemilik Rekening Anomali

Banyak Penerima Bansos Punya Saldo Bank Rp 50 Juta Lebih, Validasi Data Kemensos Dipertanyakan

Mensos Hentikan Bansos Pada 200 Ribu Penerima Akibat Bermain Judol, 300 Ribu Penerima Bakal Menyusul
