Dama Kara, Brand Fesyen di Bandung yang Libatkan Anak-anak Autis

P Suryo RP Suryo R - Rabu, 05 April 2023
Dama Kara, Brand Fesyen di Bandung yang Libatkan Anak-anak Autis

UMKM merupakan salah satu sektor industri penopang ekonomi Indonesia dan bisa memberdayakan warga di sekitarnya. (Humas Bandung)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MASIH bingung mau pilih baju Lebaran? Dama Kara bisa jadi salah satu pilihan yang berbeda dari baju-baju Lebaran sebelumnya. Bukan hanya dari motif dan warna, Dama Kara membawa nilai tersendiri dalam karyanya.

Lahir dari tangan Nurdini Prihastiti, Dama Kara menjadi produk lokal Kota Bandung yang bertujuan untuk mendatangkan manfaat bagi orang-orang di sekitarnya.

Baca Juga:

Intip Gaya Busana Lisa, V dan Park Bo Gum di Celine Pop-Up Store

dama kara
Dama Kara ini diharapkan menjadi brand yang bisa membawa kebaikan dan bermanfaat untuk banyak orang. (Humas Bandung)

"Dama Kara ini memiliki makna tersendiri. Dama artinya kebajikan atau kebaikan. Kara kita ambil dari filosofi kelapa yang mulai dari buah, daun, batangnya semua bisa bermanfaat," jelas Dini.

Sejak dirilis Januari 2020, Dama Kara ini diharapkan menjadi brand yang bisa membawa kebaikan dan bermanfaat untuk banyak orang. Untuk motifnya, produk ini menggunakan teknik batik cap yang dibuat secara hand made, dicap satu per satu. Pewarnaannya pun masih tradisional. Untuk pengeringannya masih menggunakan sinar matahari langsung.

"Kita memang berbeda dengan motif batik pada umumnya. Kita buat lebih simple tapi juga sarat makna. Seperti motif Gayatri, itu motifnya garis dua. Maknanya adalah dualisme dari manusia. Tiap orang itu memiliki kelebihan dan kekurangan, keduanya saling bertaut," paparnya.

Atau misalnya motif Kinasih, yang bermakna triangle balance. Sebab dalam kehidupan punya sisi-sisi yang harus diseimbangkan. Tak hanya sarat akan makna, para senimannya pun menggunakan karya dari anak-anak autis.

"Untuk pakaian batik, kita gunakan untuk mendukung terapi menggambar bagi rekan-rekan berkebutuhan khusus. Kita bekerja sama dengan yayasan," ungkap Dini.

Dari hasil gambar tersebut kemudian akan dikurasi untuk diolah menjadi motif-motif di dalam koleksi volum genap. Nantinya dari hasil penjualan karya ini, anak-anak tersebut akan mendapatkan royalti.

"Jadi setiap bulan, item yang terjual dan menggunakan gambar mereka, anak-anak tersebut akan mendapatkan royalti. Semoga semakin banyak ruang berkarya bagi mereka dan semakin banyak penerimaan bagi teman-teman istimewa ini untuk terus berkarya,” ungkap Dini sembari menunjukkan salah satu karya anak autis.

Untuk proses produksi sebagian dilakukan di luar Kota Bandung, yakni di Solo. Proses pembatikan dilakukan di Solo. Lalu, jika sudah selesai dalam bentuk kain, akan diproses di Bandung.

"Kalau di Bandung itu mulai dari proses dari kain sampai ke pembuatan pakaian jadi," katanya.

Baca Juga:

Kolaborasi PUBG Mobile x Machine56 Hasilkan Outfit Kece

dama kara
item yang terjual dan menggunakan gambar mereka, anak-anak tersebut akan mendapatkan royalti. (Humas Bandung)

Satu baju Dama Kara semacam outer, tunik, atau kemeja memiliki kisaran harga mulai dari Rp299 ribu.

"Kita juga ada beberapa item aksesoris seperti obi belt itu dari Rp79 ribu. Harganya cukup bisa dijangkau," ucapnya.

Dini mengaku saat pandemi justru menjadi momen omzet Dama Kara melejit. Bahkan naik sampai 70 persen.

"Waktu pandemi itu pakaian batik yang sudah ada sebelumnya banyaknya menggunakan material katun. Kita coba gunakan bahan lain yang lebih jatuh dan dingin. Justru saat pandemi, di mana orang-orang berkegiatan di rumah, penjualan Dama Kara naik sampai 70 persen," akunya.

Jika Anda tertarik berkunjung dan mencoba beberapa produknya, silakan berkunjung ke Sherlock Common Space, Jl. L. L. R.E. Martadinata No.217 (Jalan Riau).

"Official store masih di Bandung, Jalan Riau. Sedangkan untuk yang lainnya, kita masih ada di consignment store di HGL Jakarta, Bandung, dan Yogyakarta. Kita juga sudah masuk di Dekranasda Kota Bandung. Saat ini juga ada di Gastro Market Pullman Hotel," jelasnya.

Ia juga merasa sangat terbantu dengan dukungan dari Dekranasda dan Disdagin Kota Bandung. Sehingga Dama Kara bisa mendapatkan banyak kesempatan sampai di posisi sekarang.

"Kita juga sudah sampai luar negeri, salah satunya Sydney," ungkapnya.

Ia berharap, masyarakat semakin bisa menerima dan bangga menggunakan produk UMKM lokal Kota Bandung. Sebab, UMKM merupakan salah satu sektor industri penopang ekonomi Indonesia dan bisa memberdayakan warga di sekitarnya. (Imanha/Jawa Barat)

Baca Juga:

Gaya Fesyen yang Cocok Tambah Percaya Diri

#Fashion #Wisata
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love

Berita Terkait

Fashion
‘Light and Shape’: ESMOD Jakarta Rayakan Inovasi Mode dari Desainer Muda di Creative Show 2025
ESMOD Jakarta Creative Show 2025 menghadirkan 198 karya dengan tema 'Light and Shape'. Tampilkan inovasi, teknik, dan identitas kreatif desainer muda.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 10 Desember 2025
‘Light and Shape’: ESMOD Jakarta Rayakan Inovasi Mode dari Desainer Muda di Creative Show 2025
Indonesia
Setelah Kemalingan, Museum Louvre Alami Kebocoran yang Merusak Koleksi Buku
Kebocoran tersebut merupakan masalah besar ketiga yang dihadapi museum yang paling banyak dikunjungi di dunia tersebut dalam beberapa bulan terakhir.
Dwi Astarini - Selasa, 09 Desember 2025
  Setelah Kemalingan, Museum Louvre Alami Kebocoran yang Merusak Koleksi Buku
Fashion
UNIQLO Gandeng BABYMONSTER untuk Koleksi UT Terbaru, Tampilkan Desain Edgy dan Playful
Koleksi UT UNIQLO x BABYMONSTER hadir dengan grafis 'BATTER UP', siluet crop boxy, dan konten spesial para member.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 03 Desember 2025
UNIQLO Gandeng BABYMONSTER untuk Koleksi UT Terbaru, Tampilkan Desain Edgy dan Playful
Fashion
Thrifting makin Digandrungi, Industri Tekstil dalam Negeri Ketar-Ketir
Thrifting memang menyenangkan hati konsumen, tapi malah membikin hati produsen dan perajin tekstil Indonesia meringis karena ketimpangan yang sangat mencolok.
Dwi Astarini - Jumat, 28 November 2025
Thrifting makin Digandrungi, Industri Tekstil dalam Negeri Ketar-Ketir
ShowBiz
Tumbler Viral, Lebih daripada Gaya Hidup Sehat tapi Fashion Statement
Botol minum ini telah jadi penanda status sosial seseorang di publik.
Dwi Astarini - Jumat, 28 November 2025
Tumbler Viral, Lebih daripada Gaya Hidup Sehat tapi Fashion Statement
Fashion
Panduan Thrifting Jakarta, Rekomendasi Seru dari Blok M Square hingga Pasar Santa
Banyak pemburu thrift merasa bahwa pakaian bekas memiliki karakter khas yang sulit ditemukan pada produk massal.
Dwi Astarini - Kamis, 27 November 2025
Panduan Thrifting Jakarta, Rekomendasi Seru dari Blok M Square hingga Pasar Santa
Indonesia
Ketok Harga Bikin Orang Kapok Liburan di Banten, DPRD Desak Regulasi Tarif Wisata
Ketiadaan standar harga yang jelas sering kali dimanfaatkan untuk mematok tarif semaunya sehingga wisatawan kapok liburan di Banten
Wisnu Cipto - Selasa, 25 November 2025
Ketok Harga Bikin Orang Kapok Liburan di Banten, DPRD Desak Regulasi Tarif Wisata
Fun
Wisatawan Indonesia Andalkan Fitur AI untuk Rekomendasi dan Layanan Hotel
Survei SiteMinder 2026 mencatat 59% wisatawan RI menginginkan layanan hotel berbasis AI untuk pengalaman menginap lebih efisien.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 24 November 2025
Wisatawan Indonesia Andalkan Fitur AI untuk Rekomendasi dan Layanan Hotel
ShowBiz
Menenun Cerita Lintas Budaya: Kolaborasi Artistik Raja Rani dan Linying
The Breeze: Swim Swim Capsule Collection
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 12 November 2025
Menenun Cerita Lintas Budaya: Kolaborasi Artistik Raja Rani dan Linying
Fashion
JF3 Fashion Festival Bawa Industri Mode Indonesia ke Kancah Global, akan Tampil di Busan Fashion Week 2025
JF3 Fashion Festival mewujudkan visi Recrafted: A New Vision demi mengangkat kreativitas dan keahlian tangan Indonesia ke tingkat global melalui kolaborasi dan inovasi berkelanjutan.
Dwi Astarini - Selasa, 11 November 2025
JF3 Fashion Festival Bawa Industri Mode Indonesia ke Kancah Global, akan Tampil di Busan Fashion Week 2025
Bagikan