Cuci Hidung dengan Air Laut Steril Untuk Cegah Sinusitis


Perhatikanlah kebersihan hidung. (Foto: radiofoxnews)
KETIKA kita berbicara mengenai perawatan kesehatan tubuh maka yang terbayang yakni mencuci wajah dan mencuci tangan. Hidung menjadi organ terakhir yang terlintas di pikiran kita. Mencuci hidung tak lazim dilakukan oleh masyarakat di Indonesia.
Padahal hidung merupakan organ vital bagi manusia. Hidung merupakan proteksi utama yang berfungsi sebagai indera penciuman dan sistem pernafasan. Dalam sistem pernafasan, hidung pertama kali yang menyaring dan menyiapkan udara yang masuk paru-paru.
Hidung merupakan jalur pertahanan utama dalam melawan bakteri dan racun pada udara yang kita hirup. Pada hidung manusia juga terdapat saluran hidung bernama Tuba Eustachius. Tuba Eustachius serupa dengan pipa yang menghubungkan hidung dengan telinga dan tenggorokan. Jika kesehatan hidung bermasalah, maka akan berpengaruh pada kesehatan telinga dan tenggorokan.

Dokter spesialis THT, dr. S Hendradewi SpTHT(K), Msi Med menjelaskan bahwa masalah pada telinga seperti telinga yang berdengung atau keluarnya cairan dari telinga bukan hanya disebabkan oleh orang yang malas membersihkan telinga. Permasalahan tersebut bisa saja disebabkan oleh masalah pada indera penciuman kita.
Penyakit telinga yang timbul karena permasalahan pada hidung biasanya adalah otitis media. Otitis media adalah infeksi pada telinga bagian tengah. Kondisi ini biasa disebabkan karena adanya infeksi akibat virus dan bakteri di bagian Tuba Eustachius.
“Otitis media paling banyak terjadi pada anak-anak karena tuba eustachius mereka sangat datar sehingga proses perpindahan cairan lebih cepat daripada yang terjadi di orang dewasa,” jelas dokter Hendradewi yang kerap disapa dokter Dewi.

Mulanya, seseorang mengalami otitis media akut pada hidungnya. Apabila tak segera mendapat penanganan akan menimbulkan otitis media kronik dan otitis media efusi. Gejala yang terjadi pada anak-anak biasanya demam, tidak mau makan, mudah rewel, dan sulit tidur. Sementara gejala yang terjadi pada orang dewasa yakni nyeri.
“Kejang-kejang yang biasa terjadi pada balita dan anak-anak biasanya terjadi karena otitis media kronik dan otitis media efusi,” tutur dokter Dewi.
Sementara sakit tenggorokan yang disebabkan karena masalah pada hidung diantaranya adalah radang tenggorokan dan amandel.
"Orang yang sudah terkena radang tenggorokan ibarat kertas yang sudah dilecekkan. Tidak mungkin kembali mulus," ucap dokter Dewi.
Orang dengan riwayat radang akan kembali terkena radang jika kondisi kesehatannya menurun. Sama seperti sakit telinga, penyakit pada tenggorokan disebabkan karena munculnya bakteri atau cairan di tuba eustachius yang mengalir ke tenggorokan.
Salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk mengantisipasi otitis media adalah dengan rutin membersihkan hidung dengan cairan larutan garam isotonis yang sesuai komposisi cairan tubuh.

Air laut merupakan perpaduan lingkungan fisik dan kimia yang luar biasa. Keberadaannya mencakup 71 persen dari luas daratan. “Air laut merupakan larutan yang komplek, sangat kaya akan mineral dan bahan organik,” papar dokter Dewi.
Semprot hidung berbahan air laut steril dapat digunakan untuk mengurangi efek iritasi hidung. Tak hanya itu, air laut steril juga banyak digunakan para pasien dengan rhinosinusitis kronis sebagai tambahan terapi standar. Pemberian cuci hidung dengan air laut steril memperbaiki endoskopi dan storing, hal yang tak didapatkan oleh pasien yang tak menggunakan air laut steril sebagai terapi tambahan.
Tindakan sederhana membersihkan hidung dengan semprot hidung air laut steril juga dapat meringankan kondisi masalah hidung. Pencucian hidung atau dalam bahasa kedokteran disebut dengan irigasi nasal juga dapat membersihkan kerak dan kotoran pada rongga hidung serta mengurangi alergi. Irigasi nasal juga dapat mencegah terjadinya sinusitis.
Air laut yang digunakan untuk mencuci hidung tentunya bukanlah air laut sembarangan. Air laut tersebut telah disterilisasi dan dijadikan semprot hidung. Kita bisa menemukannya di apotek-apotek terdekat. (avia)
Bagikan
Berita Terkait
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa

Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
