Cuaca Ekstrem Meningkat, Komisi VIII DPR RI Desak Pemda Tingkatkan Antisipasi
Basarnas Kota Padang mengevakuasi warga di Anak Aia Kasiang, Nagari Bawan, Kecamatan Ampek Nagari, Kabupaten Agam terdampak banjir, Selasa (25/11/2025). ANTARA/HO-Basarnas Padang.
MerahPutih.com - Anggota Komisi VIII DPR RI, Mahdalena, meminta pemerintah daerah di seluruh Indonesia meningkatkan kewaspadaan dan memperkuat langkah antisipasi menghadapi potensi bencana akibat cuaca ekstrem yang masih terjadi di berbagai wilayah.
Ia menegaskan bahwa kondisi cuaca yang tidak menentu serta intensitas hujan yang meningkat harus menjadi peringatan serius bagi daerah-daerah rawan banjir dan tanah longsor.
“Cuaca ekstrem hingga saat ini menunjukkan bahwa kerentanan bencana masih sangat tinggi. Pemda harus bergerak cepat, taktis, dan terukur untuk meminimalkan dampak bencana,” ujar Mahdalena di Jakarta, Rabu (26/11).
Baca juga:
Tim SAR Hentikan Pencarian Korban Longsor di Banjarnegara, 11 Orang Masih Hilang
Dalam beberapa pekan terakhir, curah hujan tinggi telah memicu banjir dan longsor di sejumlah daerah. Di Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, longsor menyebabkan empat orang meninggal dunia dan akses jalan nasional terputus.
Di Sumatera Barat, hujan selama lima hari berturut-turut membuat ribuan rumah terdampak banjir. Sementara di Jawa Tengah, longsor di Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, menelan 23 korban jiwa, dengan 21 jenazah telah ditemukan. Di Banjarnegara, longsor di Desa Pandanarum menewaskan 12 warga, sementara 16 orang masih dalam pencarian hingga Ahad (23/11).
Baca juga:
Banjir-Longsor Hantam 13 Kota/Kabupaten, Sumbar Status Tanggap Darurat Hingga 8 Desember
Sibolga hingga Tapanuli Selatan Dilanda Banjir dan Longsor, Ribuan Warga Mengungsi
Menanggapi rentetan bencana tersebut, Mahdalena menegaskan bahwa antisipasi harus menjadi prioritas utama. Ia meminta pemerintah daerah segera melakukan pemetaan risiko, memastikan kesiapan sistem peringatan dini, menyiapkan lokasi evakuasi, serta menggerakkan relawan kebencanaan hingga tingkat desa.
“Pencegahan harus melalui koordinasi solid dengan kementerian/lembaga terkait, BPBD, TNI-Polri, relawan, dan masyarakat lokal. Di wilayah rawan longsor, mitigasi harus dilakukan menyeluruh, mulai dari penguatan tebing, pemantauan retakan tanah, hingga edukasi kepada warga,” ujarnya.
Ia kembali menegaskan bahwa kesiapsiagaan daerah menjadi kunci di tengah cuaca ekstrem yang masih berlangsung.
“Jangan menunggu kejadian. Antisipasi adalah langkah paling efektif untuk melindungi masyarakat,” pungkasnya. (Pon)
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
Cuaca Ekstrem Meningkat, Komisi VIII DPR RI Desak Pemda Tingkatkan Antisipasi
Siklon Tropis Senyar Bikin Hujan Lebat dan Ekstrem Landa Sumatera Utara
Hampir Seribu Rumah Terendam Banjir, Warga Aceh Timur Tunggu Evakuasi di Atap
Bocah Tewas Tertimbun Longsor di Pasaman Barat Sumbar, Alat Berat Diterjunkan
Banjir-Longsor Hantam 13 Kota/Kabupaten, Sumbar Status Tanggap Darurat Hingga 8 Desember
13 Kabupaten Kota Dilanda Banjir, Pemrov Sumbar Tetapkan Status Darurat
Korban Tewas Bencana di Sumut Bertambah Jadi 13 Orang, Paling Banyak di Tapanuli Selatan
Peringatan BMKG: Angin Kencang akan Terjang Jakarta dan Kepulauan Seribu, Warga Diminta Waspada
Penyebab Cuaca Ekstrem di Sumut-Aceh, BNPB: Ada Pergerakan Siklon Tropis dari Selat Malaka
Sibolga hingga Tapanuli Selatan Dilanda Banjir dan Longsor, Ribuan Warga Mengungsi