COVID-19 Sebabkan Rambut Rontok? Ini Solusinya


Penyintas COVID-19 mengalami kerontokan rambut. (Foto: Pixabay/3534679)
SEMBUH dari infeksi virus corona dapat menimbulkan dampak buruk pada anggota tubuh yang lain. Dari jantung hingga otak, efek samping dari memerangi serangan COVID bisa sangat mendalam. Salah satu gejalanya adalah rambut rontok.
Jika kamu terpapar virus COVID-19 dan kehilangan rambut dalam jumlah banyak meskipun telah melakukan berbagai perawatan. Rambut rontok pasca infeksi COVID tidak hanya nyata, ini adalah masalah mengkhawatirkan yang dihadapi banyak penyintas. Tapi apa alasan sebenarnya di balik itu? Bagaimana virus menyebabkan rambut rontok?
Baca Juga:
1. Efek samping melawan COVID-19

Ada berbagai komplikasi pasca infeksi COVID-19 dan yang berkepanjangan yang berdampak pada penyintas. Salah satunya adalah rambut rontok yang berlebihan. Ini bisa menjadi gejala rumit yang dipicu oleh virus itu sendiri. Menurut informasi yang dilansir dari Times of India, ada peningkatan orang dengan keluhan rambut rontok. Rambut rontok adalah efek samping yang mengkhawatirkan yang dihadapi banyak penyintas. Lebih dari itu, ini bisa menjadi efek samping yang membuat stres dan membingungkan.
2. Penyebab rambut rontok pasca infeksi

Para ahli baru menemukan bahwa rambut rontok menjadi efek samping baru dari infeksi COVID-19. Peradangan dan infeksi akut dapat mengganggu pertumbuhan folikel rambut di kulit kepala. Ini mendorong rambut ke fase 'mati', membuatmu kehilangan rambut tersebut.
COVID-19 bukanlah satu-satunya penyakit virus yang menyebabkan kerontokan rambut. Ada masalah kesehatan kronis lainnya yang juga memengaruhi kesehatan rambut. Imun lemah karena tubuh sibuk melawan kerusakan yang disebabkan oleh virus. Dapat pula karena kekurangan nutrisi yang parah adalah penyebab rambut rontok banyak pasca infeksi COVID-19.
Rendahnya kadar Vitamin B12 dan Vitamin D, yang sangat penting untuk kesehatan rambut dan kulit yang baik juga dapat menyebabkan kerontokan rambut yang berlebihan.
3. Sama dengan kerontokan rambut biasa?

Umumnya, rambut rontok merupakan hal yang tidak bisa dihindari sepenuhnya dan terjadi pada semua orang. Secara rutin, seseorang dapat kehilangan hingga 100 helai rambut sehari, yang dapat terjadi karena berbagai alasan dan faktor genetik. Namun, apa yang dialami penyintas COVID-19 sangat berbeda dan sangat intens.
Beberapa dokter juga mengkategorikan ini sebagai semacam 'kejutan' yang dialami tubuh saat menderita demam dan gejala COVID-19 dalam waktu yang relatif lama (14-21 hari).
Terlepas dari kerontokan rambut itu sendiri. Peradangan dan kekurangan nutrisi juga dapat menyebabkan hilangnya kualitas rambut, kerapuhan, kekeringan dan berkurangnya kepadatan bagi sebagian orang.
Baca Juga:
4. Dapat kembali normal

Kerontokan rambut dengan COVID-19 dikatakan terjadi dalam satu atau dua bulan setelah seseorang mungkin pulih. Ahli kulit mengatakan bahwa fase kerontokan rambut yang ekstrem dan intens pasca infeksi COVID-19 dapat hilang sepenuhnya dalam rentang waktu 6-9 bulan saja.
5. Pengobatan

Untuk kesehatan rambut yang baik dan mencegah kerontokan rambut, adalah mengikuti pola makan dan gaya hidup yang baik dan sehat. (avia)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Aging Gracefully ala Maia Estianty, Cara Menua dengan Bahagia

Penggunaan Steroid Bentuk Dioles Maupun Diminum Sebabkan Ketergantungan, Bisa Akibatkan Masalah Kulit

Blackmores Hadirkan Ultimate Vibrant Skin untuk Kulit Cerah dan Sehat dari Dalam

Produk Kecantikan Rambut Indonesia Tembus Pasar Italia, Surplus Dagang Diharapkan Terus Naik

Kamu Juga Bisa Nih, Pakai Perawatan Kulit Harian ala Jennifer Coppen

Dukung Generasi Muda, Jenama Kecantikan Lokal Ini Hadirkan Brightening Serum Bersama Hearts2Hearts

Terobosan Formula Skincare Maju Pesat, Sayang Packaging tak Inklusif

Klinik Kecantikan Premium Natasha Luxe Hadir dengan Layanan Terbaru Stem Cell Therapy

Tren Kecantikan Indonesia Berkembang Pesat, Konsumen Minati Prosedur Noninvasif dengan Teknologi Aman dan Tesertifikasi
