Cindy Adams Wartawati Gosip Penulis Biografi Bung Karno


Biografi Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat (MerahPutih Foto/Bahaudin Marcopolo)
MerahPutih Nasional - Presiden Sukarno memilih Cindy Adams sebagai penulis biografinya. Pemimpin besar revolusi tersebut merasa tertarik dengan Cindy, lantaran Cindy adalah wartawati periang, penulis ceria, gemar berdandan dan suka sekali berkelakar.
Pertemuan Bung Karno dengan Cindy Adams terjadi pada tahun 1961 di Istana Bogor. Saat itu Cindy bersama dengan suaminya Joey Adams menjadi delegasi khusus Amerika Serikat untuk misi kesenian ke Asia Tenggara.
Sekitar tahun 1960-an sudah banyak permintaan dari banyak orang kepada Bung Karno untuk menulis biografinya. Namun demikian permintaan tersebut selalu ditolak putra sang fajar tersebut. Pada tahun 1960 misalnya Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Howard Jones meminta kepada Bung Karno untuk menulis biografinya. Namun lagi-lagi permintaan tersebut ditolak.
Setahun kemudian tibalah delegasi asal Amerika Serikat yang bertujuan mengenalkan budaya dan seni negara adidaya tersebut di kawasan Asia Tenggara. Rombongan tersebut dipimpin oleh pelawak Joey Adams. Dalam rombongan tersebut juga ada seorang wanita cantik bernama Cindy Adams.
Lantas Siapakah Cindy Adams?
Cindy Adams tidak lain adalah istri dari Joey Adams. Ia datang bersama dengan suaminya pada tahun 1961 di Jakarta untuk membawas misi kesenian ke Asia Tenggara. Begitu pertama kali bertemu dengan Cindy Adams, Bung Karno merasa tertarik. Sebab Cindy adalah seorang wanita yang periang, gemar berdandan, berpenampilan rapi dan suka sekali dengan humor.
Cindy Adams sendiri adalah seorang wartawati, namun ia bukan seorang jurnalis yang menghabiskan liputan di bidang politik, ekonomi, dan hubungan internasional. Cindy adalah wartawati di Amerika Serikat yang banyak menulis soal gaya hidup dan gosip di New York Post.
Sebelum menjadi seorang jurnalis, Cindy adalah seorang model sebuah majalah di Manhattan. Ia juga pernah menjadi jurnalis di radio. Pada tahun 1952 Cindy menikah dengan Joey Adams seorang jurnalis yang juga komedian. Mulanya Cindy Adams adalah ibu rumah tangga bisa, namun karena bosan ia kembali terjun sebagai jurnalis.
Cindy menjadi wartawan di New York Post dan menulis kolom seputar gaya hidup dan gosip selebriti terkemuka di Amerika Serikat. Kiprahnya dalam dunia jurnalistik semakin moncer ketika pada tahun 1961 ia menjadi satu-satunya penulis biografi Bung Karno.
Padahal saat itu permintaan menulis bografi Bung Karno sudah banyak. Bahkan Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Howard Jones sendiri meminta kepada Bung Karno untuk menulis biografi politiknya.
Pada tahun 1961, Howard Jones kembali menyambangi Bung Karno dan mengajukan permintaan serupa. Kali ini permintaan tersebut diiyakan oleh putra Sang Fajar, namun dengan catatan bahwa penulis biografinya adalah Cindy Adams.
Mendengar hal tersebut mulanya Dubes Howard Jones merasa terkejut sekaligus senang bukan kepayang. Singkat cerita ia langsung menghubungi Cindy Adams untuk menulis biografi Bung Karno.
Dalam pandangan Bung Karno, Cindy adalah wanita periang, gemar bercanda dan menulis dengan jujur.
"Wanita Amerika dan riang dan rapi ini dengan pembawaanya suka berkelakar, menyebabkanku seperti kena pukau," kata Bung Karno seperti dituturkan kepada Cindy Adams dalam buku biografi politiknya Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat Indonesia.
Bung Karno sendiri merasa senang saat diwawancarai dengan Cindy Adams. Meskipun berkebangsaan Amerika Serikat tapi Cindy Adams bisa merasakan denyut nadi bangsa Indonesia.
"Tulisannya jujur dan dapat dipercaya sepenuhnya. Yah, dia adalah seorang penulis paling menarik yang pernah kujumpai!," aku Bung Karno. (bhd)
BACA JUGA:
Jokowi Jangan Gengsi Tiru Suharto
Eisenhower Pernah Buat Jengkel Bung Karno
Sebelum Jokowi Bung Karno Sudah Lebih Dahulu Sapa Tukang Becak
Riwu Ga, Sosok Pembantu Sekaligus Ajudan Bung Karno yang Terlupakan
Bagikan
Bahaudin Marcopolo
Berita Terkait
Suara Megawati Bergetar saat Ceritakan Ziarah ke Makam Imam Al-Bukhari: Ingat Bung Karno Buka Pintu Warisan Islam Asia Tengah

Cerita Megawati Anggap Uzbekistan Jadi Bagian Sejarah Spiritual Bangsa Indonesia

Beda dengan Bung Karno, Jokowi Tampilkan Teater Para Penjajah yang Bungkam Rakyat

PDIP Undang 'KPK' untuk Meriahkan Puncak Bulan Bung Karno 2024
Relevansi "Indonesia Menggugat" Bung Karno di Zaman Sekarang
PDIP Setujui Pernyataan Prabowo soal Bung Karno Milik Seluruh Rakyat Indonesia

Tiga Ajaran Bung Karno Bagi Generasi Muda

Megawati Bersama Ganjar-Mahfud akan Ziarah ke Makam Bung Karno

Romo Sindhunata Ungkap Makna Pasang Patung Bung Karno di Kaki Gunung Merapi
