China Usir Pesawat Filipina di Wilayah Lautnya, Ketegangan Meningkat


Ilustrasi pesawat tempur. (Foto: Unsplash/bryan robinson)
MerahPutih.com - Militer China mengklaim telah mengusir tiga pesawat Filipina yang "secara ilegal" terbang di atas Kepulauan Spratly yang disengketakan. Insiden ini menjadi konfrontasi udara kedua dalam sepekan antara Beijing dan Manila di Laut China Selatan.
Juru bicara Komando Teater Selatan Tentara Pembebasan Rakyat China, Kolonel Angkatan Udara Tian Junli, menyatakan bahwa militer China menghalau dua pesawat kecil Cessna 208 dan satu pesawat ringan N-22 pada Kamis.
Menurut media pemerintah China, Komando Teater Selatan menuduh Manila bertindak provokatif dalam upaya mempertahankan klaimnya atas gugusan kepulauan tersebut.
"Filipina mengabaikan fakta dan terus menyebarkan narasi yang mendiskreditkan tindakan perlindungan hak yang sah dan legal dari China," demikian pernyataan Komando Teater Selatan, dikutip dari Aljazeera, Jumat (21/2).
Baca juga:
Tegang, 24 Pesawat Tempur China Dekati Taiwan saat Kapal Perang Kanada Melintas
Filipina mengklaim sebagian barat laut Kepulauan Spratly, sebuah gugusan lebih dari 100 pulau dan terumbu karang—sementara China mengklaim seluruh wilayah tersebut.
Ketegangan ini terjadi setelah insiden lain pada Selasa, ketika helikopter militer China terbang hanya tiga meter dari pesawat patroli Filipina di atas Karang Scarborough, kawasan perairan kaya ikan yang juga menjadi sengketa di Laut China Selatan. (ikh)
Bagikan
Berita Terkait
Melemah, Topan Ragasa masih Jadi Ancaman Besar di Guangdong

1 Kalimat dari K-Drama ‘Tempest’ Bikin Marah Warganet China, Jun Ji-hyun Langsung Kena Cancel

Warga Sukabumi Jadi Korban Sindikat Pengantin Pesanan Warga China

China Tahan Kapal Milik Filipina, Bakal Bangun Cagar Alam 3.500 Hektare di Laut China Selatan

Remaja China Kencingi Kuah Hotpot, Diharuskan Ganti Rugi Rp 4,7 Miliar

NASA Larang Warga Negara China Kerja di Program Antariksa, Antisipasi Tindakan Spionase

Mikrofon Bocor, Xi Jinping dan Vladimir Putin Terekam Ngobrolin Transplantasi Organ dan Kehidupan Abadi

Presiden Prabowo Tawarkan China untuk Garap Proyek Giant Sea Wall Pesisir Utara Jawa
Bertemu di Beijing, Rusia dan Korut Bakal Tingkatkan Hubungan Bilateral Bikin Program Jangka Panjang

Respons Pernyataan Trump, Moskow Sebut Rusia, China, dan Korut Tidak Berkomplot Melawan Amerika Serikat
