Cerita Pengungsi Kebakaran Hutan Los Angeles, Dari Kurang Tidur Sampai Hanya Bawa Baju Ganti
Kebakaran Los Angeles tewaskan 5 orang dan mengkibatkan ratusan ribu orang harus mengungsi. (Foto: Instagram/@mradrianrodriguez)
MerahPutih.com - Kebakaran besar melanda kawasan Altadena, Los Angeles, Amerika Serikat, sejak Rabu (8/1). Pejabat setempat menyebut kebakaran itu sebagai kebakaran Eaton.
Kebakaran itu melanda hutan seluas 10.600 hektar, menewaskan lima orang, dan merembet ke permukiman warga hingga merusak sekira 500 bangunan. Lebih dari 100.000 orang diperintahkan untuk mengungsi saat api yang dipicu oleh angin Santa Ana yang ganas ini terus berkobar tanpa kendali.
Para pengungsi berbagi cerita kepada pasadenastarnews.com tentang ganasnya kebakaran tersebut.
Charles Jones, seorang mahasiswa berusia 22 tahun, bersama tiga anggota keluarganya dan dua anjing mereka, terpaksa meninggalkan rumah.
"Saya belum pernah mengalami bencana seperti ini, jadi rasanya sangat gila," ujarnya.
Baca juga:
Kebakaran Hutan Los Angeles Tewaskan 2 Orang, Memaksa Ribuan Lainnya Mengungsi
Sementara itu, Sylvia Warwick, 87 tahun, mengungsi dari rumahnya yang ditinggali keluarganya secara turun-temurun di Altadena bersama putranya, Kevin.
Mereka hanya membawa pakaian ganti dan dokumen penting.
"Kami belum sempat tidur karena angin yang kencang di rumah, dan sekarang kami hanya berharap rumah kami masih ada ketika kami kembali," kata Sylvia dengan nada penuh harap.
Di Balai Kota Pasadena, yang telah diubah menjadi tempat penampungan darurat, para pengungsi juga saling berbagi dukungan.
Leah Campbell, bersama putranya yang berusia 9 tahun, merasa aman di pengungsian, tetapi ia juga berharap bisa lekas pulang.
Baca juga:
Ngeri! Kebakaran Hutan Makin Menggila, Los Angeles Tetapkan Status Darurat
"Di sini tenang dan orang-orang sangat membantu. Saya bahkan tidak menyangka kami perlu mengungsi karena kami tidak melihat ada api," kata Campbell.
Selama dua jam berada di pusat pengungsian, Campbell mengamati bahwa para pengungsi tetap ceria. Bahkan, anjing-anjing pun berperilaku biasa.
"Saya berharap kita semua bisa segera pulang," tambahnya dengan penuh harap.
Demikian pula David Curry, 58 tahun, dari daerah Lower Hastings Ranch di Pasadena. Veteran Angkatan Laut AS sekaligus penyandang disabilitas ini merasa bosan di pengungsian.
"Saya pecandu berita dan di sini saya merasa blank," katanya. "Saya ingin tahu bagaimana keadaan apartemen saya."
Sementara itu, upaya penyelamatan terus dilakukan. Ratusan petugas pemadam kebakaran dan polisi bekerja sepanjang malam untuk mengevakuasi warga dan menyelamatkan mereka yang terjebak di daerah rawan.
Meski angin kencang dan cuaca kering memperburuk situasi, semangat kebersamaan dan harapan tetap menyala di antara para pengungsi. Berharap kebakaran segera reda. (dru)
Baca juga:
Dampak Kebakaran Hutan Los Angeles, Rumah Paris Hilton Hangus Terbakar
Bagikan
Hendaru Tri Hanggoro
Berita Terkait
Puluhan Rumah Hangus Terbakar di Benhil, Ratusan Korban Terpaksa Mengungsi di GOR Tanah Abang
18 Kios Pedagang Kayu di Bandung Terbakar
Rumah Hakim Korupsi di Medan Diduga Dibakar, KPK Pantau Pengusutan Polisi
DPRD DKI Serukan Evaluasi Total Sistem Kesiapsiagaan Kebakaran dan Soroti Kelangkaan APAR di Tingkat RT
Sehari Jelang Sidang Tuntutan, Rumah Hakim yang Minta KPK Hadirkan Gubernur Bobby Nasution Kebakaran
Lupa Matikan Kompor Picu Kebakaran Deretan Rumah di Cakung Timur
Samsung Galaxy S25 Plus Terbakar usai Overheating, Pemilik Alami Luka Bakar Ringan
Dewan PSI Minta Pramono Perhatikan Nasib Pedagang Taman Puring setelah Kebakaran
Pasar Taman Puring Belum Diperbaiki usai Kebakaran, Pramono Ungkap Alasannya
Bengkel Kebakaran, TransJakarta Koridor 13 Mampang-Ciledug Cuma Sampai Halte JORR Petukangan