Cerita Megawati Soekarnoputri Soal Larangan Hujat Soeharto
 Eddy Flo - Senin, 07 Januari 2019
Eddy Flo - Senin, 07 Januari 2019 
                Megawati dalam acara kantor DPP PDIP Jakarta Pusaat (MP/Fadhli)
MerahPutih.Com - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri berbagi cerita sejarah perjuangannya kepada ratusan anak muda/millenial di Kantor DPP PDIP Menteng, Jakarta Pusat, Senin (7/1).
Dalam kisahnya, Presiden RI ke-5 menceritakan kehidupan pribadinya semasa kecil, menjadi pimpinan Partai hingga menjabat Presiden RI.
Di penggalan cerita, Megawati mengatakan, dia termasuk orang yang melarang publik khususnya kader PDIP untuk menghujat Presiden Soeharto.
"Mengapa ketika Pak Harto itu dihujat saya yang mengatakan jangan hujat dia. Apa kalian akan begitu juga? Setiap presiden naik kita subyo, Diangkat-angkat pokoknya. Tapi ketika sudah nggak seneng, jatuhkan, tapi kalau tidak, pasti habis. Itu bangsa Indonesia? Bangsa yang luhur? Katanya bangsa yang beradab?" Kata Megawati.
 
Presiden RI ke-5 mengaku heran pemimpin negara yang tersemat pada dirinya kehormatan bangsa dihujat dan difitnah. Dirinya sendiri mengatakan, merasakan hal itu. Bahkan presiden Jokowi juga merasakan itu, di fitnah dan dihujat sebagai PKI, boneka asing dan aseng.
"Apakah setiap presiden itu apa selalu dijatuhkan seperti begitu, dengan sebuah rekayasa, tentu rekayasa politik. Mudah-mudahan semua akan berjalan dengan baik. Padahal ada UU. UU yang membentuk di dalam tata kenegaraan. Kalau kita bukan negara hukum ya sudah kayak apa?" tutur Megawati.
Terkait hal itu, Megawati mengimbau agar anak muda, calon pemimpin bangsa untuk tidak mempraktikkan pola-pola pengecut dengan cara menyebar hoaks dan membully.
"Saya menitikberatkan anak muda yang sudah ketemu saya yang bisa menilai saya, jangan dong menyebar hoaks, menyebear kebencian, kebencian pada siapa? Kalian kan bisa memilih, memilih secara demokrasi, pemilu ini sudah diadajak sejak tahun 1955 dan ga ada masalah. Tapi kok demokrasi yang sudah dibentuk sejak 1955 Mau dipecah sendiri oleh bangsanya," ucap dia.(Fdi)
Baca berita menarik lainnya dalam artikel: Mangkir, KPK Minta Aher Kooperatif Penuhi Panggilan Penyidik
Bagikan
Berita Terkait
Hari Santri 2025, Megawati Titip 3 Pesan Resolusi Jihad untuk Tanamkan Cinta Tanah Air
 
                      [HOAKS atau FAKTA]: Megawati Ngamuk! Peringatkan Menkeu Purabaya Jangan Jadi Menteri Sok Pintar
![[HOAKS atau FAKTA]: Megawati Ngamuk! Peringatkan Menkeu Purabaya Jangan Jadi Menteri Sok Pintar](https://img.merahputih.com/media/8a/cd/e7/8acde7a61be70cb32a30e94c14dbb6a2_182x135.png) 
                      [HOAKS atau FAKTA] : Megawati Pingsan, Prabowo Copot 103 Anggota DPR dari Fraksi PDI-P
![[HOAKS atau FAKTA] : Megawati Pingsan, Prabowo Copot 103 Anggota DPR dari Fraksi PDI-P](https://img.merahputih.com/media/7b/d4/22/7bd4227f794cc43f9b57b60c2de15d87_182x135.png) 
                      24 Agustus Memperingati Hari Apa? Dari Hari TV Nasional hingga Deklarasi Ukraina
 
                      Megawati Tak Hadiri Upacara HUT ke-80 RI di Istana Negara, Rudy Pastikan Hubungan Beliau dengan Prabowo Baik-Baik Saja
 
                      Tepis Rumor Hubungan Retak karena tak Datang ke HUT ke-80 RI, PDIP Ibaratkan Megawati dan Prabowo Kakak Beradik
 
                      Hasto Tegaskan Prabowo Masih Percaya Ke Megawati
 
                      Megawati Pilih Rayakan HUT RI di Sekolah Partai, Tegaskan Tradisi PDIP Tak Tergantikan
 
                      Jadi Sekjen PDIP Lagi, Hasto Tegaskan Bakal Selalu Loyal ke Megawati
 
                      Presiden RI ke-5 Megawati Pilih Rayakan Hari Kemerdekaan di Sekolah Partai, Jadi Inspektur Upacara
 
                      




