Cegah Radikalisme dengan Pendidikan Kebangsaan dan Pancasila


Pancasila. Foto: Ist
MerahPutih.com - Ancaman radikalisme kini mulai memasuki ranah pendidikan mulai jenjang tingkat dasar sampai perguruan tinggi. Pemerintah dan pelaku pendidikan di Indonesia harus memberikan perhatian serius.
Untuk mencegah berkembangnya paham tersebut, pendidikan kebangsaan dan Pancasila wajib kembali masuk dalam kurikulum sekolah demi membangun dan memperkuat karakter bangsa sekaligus membendung ancaman radikalisme dan intoleransi.
"Pendidikan kebangsaan dan Pancasila harus terus diberikan mulai dari pendidikan dasar sampai perguruan, tidak boleh terputus dan harus menjadi satu kesatuan. Insya Allah dengan cara demikian generasi penerus kita akan memiliki karakter kebangsaan yang baik, terutama untuk membendung masuknya ideologi radikal melalui dunia pendidikan,” kata Direktur Indonesia Institute for Society Empowerment, Prof. Dr. Ahmad Syafii Mufid, MA, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (22/11).
Ketua Komisi Litbang Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu menilai harmonisasi sangat penting dalam menciptakan generasi bangsa yang berkualitas dan kebal terhadap ajaran kekerasan dan intoleransi. Ia menilai kalau di sekolah itu lalu muncul gejala–gejala seperti saling bermusuhan, saling membenci maka nanti dampaknya akan ke masyarakat. Dan dampak dalam masyarakat itu nantinya merembet pula kepada negara dan bangsa.
Perbaikan kualitas generasi bangsa inilah yang harus menjadi konsen bagi para pendidik. Dan itu harus dimulai dari tingkat keluarga, sekolah, dan lingkungan masyarakat. Jangan sampai sikap-sikap intoleransi memiliki ruang untuk berkembang karena buntutnya pasti akan terjadi radikalisme bahkan terorisme.
Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) DKI Jakarta ini juga menyarankan kalau konsep pendidikan Islam antikekerasan juga perlu diterapkan di sekolah-sekolah.
Menurutnya, kalau Islam diajarkan secara benar dan apa adanya, maka masalah itu pasti bisa teratasi karena Islam itu rahmatan lil alamin yaitu agama yang membawa rahmat dan kesejahteraan bagi seluruh alam semesta. (*)
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
Pemerintah Targetkan 12 Sekolah Garuda Rampung pada 2026, 4 Siap Beroperasi

Terungkap! Ini Dalang di Balik Tunjangan Gila-gilaan untuk Dokter Spesialis dan Subspesialis di Daerah 3T

Menlu RI: Presiden Prabowo Bahas Pusat Belajar Anak Pekerja Migran dengan Malaysia

Penetapan Hari Kebudayaan Nasional 17 Oktober Diklaim Tidak Terkait Dengan Hari Ulang Tahun Presiden Prabowo

Lagu Indonesia Raya dan Pembacaan Naskah Pancasila Diputar Setiap Hari di Kabupaten Bogor

DPR Mulai Cari Masukan dan Pandangan Buat Bahas RUU BPIP

Pembubaran Retret Pelajar Kristen di Sukabumi Cederai Pancasila, DPR Desak Semua Pelaku Ditangkap

Prabowo-Mega Mesra Saat Upacara Hari Pancasila, Jokowi Absen karena Alergi

Ingatkan Pancasila Bukan Slogan, Prabowo Imbau Pejabat: Jangan Anggap NKRI Bisa Ditipu

Prabowo: Tidak Boleh Ada Kemiskinan di Indonesia
