Cara Membantu Anak Korban Perundungan

Muchammad YaniMuchammad Yani - Jumat, 09 Juli 2021
Cara Membantu Anak Korban Perundungan

Anak laki-laki dan perempuan memiliki kemungkinan yang sama untuk dirundung. (Foto: 123RF/belchonock)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

ANAK-anak sangat malu bila diintimidasi oleh kawan-kawannya. Itulah mengapa mereka mungkin tidak memberi tahu siapa pun ketika menjadi korban perundungan. Oleh karena itu orangtua memiliki kewajiban untuk mencari tahu bagaimana perilaku anak dengan teman sebaya dan bagaimana teman sebaya memperlakukan mereka. Salah satu caranya dengan bertanya kepada guru, atau pelan-pelan bertanya kepada anak tentang pertemanan.

Mengajar anak-anak untuk melawan tidak efektif. Cara yang lebih baik adalah dengan membantu mereka mendapatkan keterampilan sosial.

Baca juga:

Terjatuh di dalam Mimpi Hingga Terbangun? Ini Artinya

Perundungan adalah pola khas dari tindakan menyakiti dan mempermalukan orang lain secara berulang dan sengaja, khususnya mereka yang lebih kecil, lebih lemah, lebih muda, atau dengan cara apa pun lebih rentan daripada pelaku. Penargetan yang disengaja dari mereka yang memiliki kekuatan lebih rendah adalah yang membedakan intimidasi dari bentuk agresi yang beragam.

Ajarkan kata-kata untuk membantu anak mengartikulasikan pengalaman diintimidasi. (Foto: 123RF/ferli)
Ajarkan kata-kata untuk membantu anak mengartikulasikan pengalaman diintimidasi. (Foto: 123RF/ferli)

Perundungan dapat berbentuk serangan verbal (mengejek dan mengolok-olok orang lain) serta serangan fisik, mengancam, dan bentuk intimidasi lain, serta pengucilan yang disengaja. Studi menunjukkan, perundungan memuncak sekitar usia 11 hingga 13 tahun dan menurun seiring bertambahnya usia anak.

Perundungan fisik yang terang-terangan seperti menendang, memukul, dan mendorong adalah yang paling umum di antara anak-anak yang lebih kecil. Perundungan relasional—merusak atau memanipulasi hubungan orang lain, seperti menyebarkan desas-desus, dan pengucilan sosial—lebih umum terjadi saat anak-anak dewasa.

Baca juga:

Pentingnya Memastikan Tumbuh Kembang Anak di Masa Pandemi

Sebagian besar intimidasi terjadi di dalam dan di sekitar sekolah dan di lingkungan bermain di rumah. Belakangan sosial media menjadi ladang perundungan baru yang tumbuh subur. Anak laki-laki dan perempuan memiliki kemungkinan yang sama untuk dirundung.

Merangkum dari psychologytoday.com (8/7), berikut cara-cara untuk membantu anak yang menjadi korban perundungan.

1) Bicarakan tentang perundungan, dan bantu anak itu mengungkapkan pengalamannya.

2) Tunjukkan pada mereka bahwa kamu sangat peduli dengan perundungan.

3) Bicaralah dengan guru mereka dan minta mereka untuk turun tangan.

4) Ajarkan dan teladani empati.

5) Ajari anak keterampilan sosial yang penting.

6) Menghadapi perundung mereka mungkin bisa membantu. Jika anak mau, bantu mereka mempersiapkan diri untuk konfrontasi dengan tegas. Latih cara konfrontasi dengan mereka.

7) Yang selalu membantu adalah tidak sendirian. Kebanyakan anak tidak diganggu ketika mereka bergaul dengan anak-anak lain. Perundungan paling sering terjadi ketika seorang anak sendirian.

Belakangan sosial media menjadi ladang perundungan baru yang tumbuh subur. (Foto: 123RF/belchonock)
Belakangan sosial media menjadi ladang perundungan baru yang tumbuh subur. (Foto: 123RF/belchonock)

Dari tujuh cara di atas, pertahanan terbaik melawan intimidasi adalah menjadi terampil secara sosial. Orangtua dapat mengajarkan anak keterampilan sosial dan membiarkan mereka mengembangkan kepercayaan pada kemampuan mereka sendiri.

Mereka dapat secara teratur menanyakan tentang tantangan sosial yang dihadapi anak-anak mereka dan kemungkinan solusi dengan bermain peran. Pertahanan terbaik kedua melawan intimidasi adalah menjauh dan tidak melawan. (aru)

Baca juga:

Kegiatan Luar Ruangan Bikin Lebih Bahagia

#Kesehatan #Kesehatan Mental
Bagikan
Ditulis Oleh

Muchammad Yani

Lebih baik keliling Indonesia daripada keliling hati kamu

Berita Terkait

Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Indonesia
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Riza Chalid, selaku pemilik manfaat PT Orbit Terminal Merak, merupakan salah satu dari delapan tersangka baru dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Lainnya
Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
Vertigo merupakan istilah medis yang digunakan untuk menyebut sensasi seolah-olah lingkungan di sekitar penderita terus berputar dan biasanya disertai rasa pusing.
Frengky Aruan - Kamis, 21 Agustus 2025
Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
Indonesia
Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
Anggaran kesehatan pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026 dialokasikan sebesar Rp 244 triliun.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 21 Agustus 2025
Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
Bagikan