Campur Tangan Asing, Eksekusi Mati 10 Terpidana Ditangguhkan?
Kejaksaan Agung
MerahPutih Nasional- Kejaksaan Agung memutuskan untuk menunda eksekusi mati terhadap sepuluh terpidana mati kasus narkoba. Penundaan itu dilakukan berdasarkan kajian komprehensif yang dilakukan pihak Kejagung bersama stakeholder terkait seperti Kepolisian, Kementerian Luar Negeri, serta Kementerian Hukum dan HAM.
"Hasil kajian memutuskan empat orang yang perlu dieksekusi dini hari tadi. Sepuluh lainnya ditentukan kemudian dan akan dieksekusi pada saat yang tepat," kata Jaksa Agung H.M. Prasetyo, Jumat (29/7).
Sebelumnya, Kejagung telah mengeksekusi empat terpidana mati kasus narkoba di Lapangan Tembak Tunggal Panaluan, Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, Jumat (29/7) dini hari. Keempat terpidana disebut sangat masif dalam melakukan tindak peredaran narkoba di tanah air. Mereka adalah Freddy Budiman (Warga Negara Indonesia), Michael Titus Igweh (Warga Negara Nigeria), Humprey Ejike (Warga Negara Nigeria), dan Gajetan Acena Seck Osmane (Warga Negara Senegal).
Terkait penangguhan eksekusi mati, Jaksa Agung, H.M Prasetyo menjelaskan bahwa pihaknya telah memutuskan hasil melalui kajian yang matang.
Berdasarkan kajian dan pertimbangan tersebut, Kejagung memastikan sepuluh terpidana mati yang batal dieksekusi akan dikembalikan ke lembaga pemasyarakatan masing-masing.
Menanggapi adanya tekanan pihak asing menyusul ditangguhkannya eksekusi, H.M Prasetyo menegaskan itu hanya isu belaka. Ia memastikan tidak ada tekanan asing yang diterima Indonesia. "Saya tidak mendengar ada tekanan diplomatik, tidak ada," kata H.M. Prasetyo.
Hanya saja, katanya memang ada beberapa imbauan dari negara luar agar tidak melakukan eksekusi mati. Namun hal itu bukan berarti proses pelaksanaan eksekusi harus dihentikan. "Kalau imbauan ada, tapi tekanan tidak ada. Harus dihormati kedaulatan hukum kita," tandasnya.
BACA JUGA:
- Eksekusi Mati Ditangguhkan, 10 Terpidana Bebas
- Permintaan Nenek Asal Inggris Terpidana Mati Narkoba Jika Dieksekusi
- Putra Terpidana Mati Narkoba Minta Kaesang Bujuk Jokowi Ampuni Ibunya
- Setara Institute: Hukuman Mati Tak akan Menghentikan Peredaran Narkoba
- Prabowo Subianto Dukung Jokowi Perintahkan Eksekusi Mati Narkoba Jilid II
Bagikan
Berita Terkait
[HOAKS atau FAKTA ]: Kejagung Sita Uang Jokowi Triliunan Rupiah
Wakil Wali Kota Bandung Diperiksa Dugaan Kasus Korupsi, Bukan OTT Kejaksaan
Sandra Dewi Cabut Gugatan Penyitaan Asset, Suaminya Harvey Moeis Segera Dieksekusi Kejagung
Kejagung Kantongi Rp 9,8 Miliar dari Lelang Lamborghini hingga Porsche Milik Doni Salmanan
Legislator NasDem Apresiasi Kejagung Kembalikan Rp 13 Triliun Uang Negara dari Kasus Ekspor CPO
Kejagung Setor Uang Sitaan CPO Rp 13,2 T, DPR Minta Buru Aset Koruptor Lain
Momen Presiden Prabowo Saksikan Penyerahan Uang Senilai Rp13,2 Triliun Hasil Korupsi CPO di Kejagung
Imunitas Jaksa Dibatasi oleh Putusan MK, Kejagung Janji Lebih Berintegritas
Menang Praperadilan, Kejagung Kebut Seret Nadiem Makarim ke Kursi Terdakwa
Vendor dan Pihak Kementerian Kembalikan Uang Hasil Dugaan Korupsi Laptop Chromebook ke Kejagung