Camat Johar Baru Ungkap Kendala Atas Banjir di Wilayahnya
Genangan air setinggi 60 sentimeter menutup sebagian Jalan Raya Jambore akibat hujan lebat, Senin (26/10/2020). (ANTARA/Andi Firdaus)
MerahPutih.com - Camat Johar Baru, Nurhelmy Fitriyani mengungkapkan, kendala untuk mengatasi banjir di wilayahnya.
Sebab, terdapat dua Beton besar yang berada di Kolong Jembatan Galur, Tanah Tinggi, Jakarta Pusat.
Baca Juga
Anies Diminta Beri Sanksi Tetangga Rizieq yang Tolak Tes COVID-19
"Di bawah jembatan galur ada dua buah beton yang menghalangi arus air," kata Nurhelmy, di Jakarta Pusat, Senin (23/11).
Nurhelmy menduga, dua beton tersebut berada di sana lantaran bekas pondasi Jembatan Galur.
Untuk menghilangkan dua beton di sana, kata dia, saat ini pihaknya membutuhkan alat berat guna mengangkat dua beton tersebut. Hal itu agar air mengalir sebagai mana mestinya dan tidak tersendat.
"Jadi kami membutuhkan alat berat untuk mengangkat itu. Biar aliran airnya lancar," ucap Nurhelmy.
Menanggapi persoalan ini, Wali Kota Jakarta Pusat, Bayu meghantara mengaku sudah berkoordinasi dengan Suku Dinas Bina Marga Jakarta Pusat guna membantu Kecamatan Johar Baru.
Pemkot Jakpus pun menargetkan, pengangkatan dua beton tersebut rampung sebelum 7 Desember 2020 mendatang.
"Perlu penangangan sebelum tanggal 7 Desember 2020," terangnya. (Asp)
Baca Juga
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Satgas Rehabilitasi dan Rekonstruksi Bentukan Prabowo Diharap Jadi Juru Selamat Korban Banjir Sumatra
11 Kabupaten/Kota di Provinsi Riau Tetapkan Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi, Inhu Diminta Mengikuti
5 Kabupaten/Kota di Bali Terendam Banjir, Dampak Siklon 93S
Pemerintah Tegaskan Kerahkan Berbagai Sumber Daya Tangangi Bencana Banjir Sumatera
Pemprov Aceh Minta Bantuan UNDP dan UNICEF, Mendagri: Kami Pelajari
Rumah Eks Bupati Jember Hendy Siswanto Ikut Kebanjiran, Jembatan 20 Meter Putus
Sungai Bedadung Meluap Picu Banjir Hingga 2 Meter, Ribuan Warga Jember Mengungsi
70 Ribu Hektare Sawah Rusak Akibat Banjir Sumatera, Cadangan Beras Disiapkan 120 Ribu Ton
Kementerian ESDM Tunda Pengumuman Tambang Penyebab Banjir Sumatera
Daya Beli Warga Korban Banjir Sumatera Bakal Turun di 2026, Butuh Rp 70 Triliun Buat Rekonstruksi