Kesehatan

Cacar Monyet Bukan Penyakit Seksual

P Suryo RP Suryo R - Selasa, 23 Agustus 2022
Cacar Monyet Bukan Penyakit Seksual

Kasus perdana cacar monyet di Indonesia disampaikan oleh Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril, Sabtu (20/8). (freepik/stefamerpik)

Ukuran:
14
Audio:

PENYAKIT cacar monyet atau yang kini disebut clade sedang menjadi perhatian khusus di Indonesia. Telah ada konfirmasi dari pihak Kemenkes RI yang membenarkan adanya kasus perdana suspek.

Diumumkan juru bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril dalam konferensi pers, Sabtu (20/8). "Satu pasien terkonfirmasi dari DKI Jakarta, laki-laki usia 27 tahun," kata Syahril.

Berdasarkan studi oleh The New England Journal of Medicine, 95 persen kasus cacar monyet yang terdiagnosis pada diduga menular lewat hubungan seksual. Diantara pasien yang terinfeksi merupakan gay atau pria biseksual dan orang dengan HIV.

Baca Juga:

Penularan Cacar Monyet Diklaim Berbeda dengan COVID-19

menkes
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin saat menyampaikan keterangan pers di Gedung Kemenkes RI, Jakarta Selatan, Rabu (29/62022). (ANTARA/Andi Firdaus)

Berbagai pertanyaan mengarah pada "Apakah clade termasuk pada kategori penyakit seksual?" Dr.dr. Tri Maharani, M.Si. Sp.EM., mengungkapkan bahwa clade bukan termasuk pada ketegori penyakit seksual.

"Clade bukan penyakit menular seksual, yang harus digaris bawahi hanya penyakit menularnya saja. Tapi dikarenakan pada beberapa kasus terjadi pada golongan LGBT dan pengidap HIV, maka seolah-olah ini penyakit menular seksual, padahal bukan," jelas Tri.

Dokter yang menjabat sebagai peneliti dan analis BKPK (Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan) memaparkan golongan LGBT dan pengidap HIV ini termasuk golongan dengan kerentanan terhadap imunosupresi tinggi, maka karena itulah virus ini memiliki risiko yang lebih tinggi.

"Apalagi penularannya tetap melalui jalur droplet dan lewat jalur kontak. Kalau memang berhubungan seksual atau hubungan apapun yang ada kontak erat, ya jadi tertular, karena telah terjadi kontak erat. Ya, jadi jangan bingung dengan proses penularan yang terjadi itu," tambahnya.

Tanda-tanda clade biasanya muncul 7-14 hari setelah paparan virus monkeypox. Berikut beberapa gejala yang perlu diperhatikan:


- demam,

- sakit kepala,

- nyeri otot,

- sakit punggung,

- pembengkakan kelenjar getah bening,

- kelelahan,

- ruam yang biasanya muncul 1-3 hari setelah demam.

Baca Juga:

Temuan Kasus Cacar Monyet di Indonesia Bukan Hal Mengejutkan

cacar monyet
Bentuk virus Monkeypox mengandung DNA rantai ganda dan memiliki selubung berbentuk bata dengan ukuran 200-250 nm. (Kemenkes RI)

Ruam mulanya akan muncul di bagian wajah. Ruam kemudian menyebar ke area tubuh lain seperti tangan, kaki, atau area genitalia. Ruam lalu berubah menjadi benjolan yang kemudian pecah seiring waktu berjalan. Gejala clade ini umumnya berlangsung selama 2-4 minggu dan bisa hilang tanpa pengobatan.

Jika seseorang mengalami ruam, disertai demam atau sakit, mereka harus segera menghubungi fasilitas pelayanan kesehatan setempat. Seseorang memenuhi kriteria suspek, probable, dan konfirmasi segera isolasi diri hingga gejalanya menghilang dan tidak melakukan hubungan seks, termasuk seks oral. Selama periode ini, pasien bisa mendapatkan perawatan suportif untuk meringankan gejala monkeypox.

"Jadi kalau ada tanda dan gejala harus periksa langsung ke RS dan dilakukan tes PCR. Seperti COVID terapinya suportif dan simptomatis. Saran saya sich isolasi harus ketat dan diberikan pemahaman preventif yang bagus," jelas Tri.

Selain itu Tri menyarankan bahwa border kontrol penting dilakukan dengan screening ketat di perbatasan baik itu negara, provinsi, kota. Indonesia harus ambil pelajaran dari kasus COVID-19 terdahulu, karena terjadi lemahnya border control.

"Lebih baik, saat sudah terjadi satu kasus ini border control digalakan. Oleh karena penyakit ini dari virus, maka tempat cuci tangan, screening di pesawat, transportasi digalakkan juga di tempat umum," pungkasnya.(DGS)

Baca Juga:

Resmi, Satu Orang Terpapar Cacar Monyet di Indonesia

#Kesehatan #Cacar Monyet
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love

Berita Terkait

Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Indonesia
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Riza Chalid, selaku pemilik manfaat PT Orbit Terminal Merak, merupakan salah satu dari delapan tersangka baru dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Bagikan