Buya Hamka, Lawan Politik yang Jadi Imam Terakhir Sukarno

Zaimul Haq Elfan HabibZaimul Haq Elfan Habib - Kamis, 21 Juni 2018
Buya Hamka, Lawan Politik yang Jadi Imam Terakhir Sukarno

Sukarno dan Buya Hamka. (Foto/congkop.xyz)

Ukuran:
14
Audio:

PADA akhir pemerintahan Orde Lama, politik di Indonesia mulai gonjang-ganjing. Sukarno yang menjadi presiden kala itu menangkap lawan-lawan politiknya. Buya Hamka adalah salah satu korbannya. Ia bersama M. Natsir, Syafruddin, M. Roem ditahan oleh Pemimpin Besar Revolusi itu.

Waktu berjalan, pemerintahan Orde Lama runtuh digantikan Orde Baru. Januari 1966 Buya Hamka pun bebas dari tahanan. Soeharto yang menjabat kala itu langsung memberikan Hamka ruang dalam pemerintahan, ia disuruh mengisi jadwal tetap ceramah di Radio Republik Indonesia (RRI) dan TVRI.

Buya Hamka bersama Mukti Ali dan Menteri Penerangan (Foto/ Majalah Panjimas)
Buya Hamka bersama Mukti Ali dan Menteri Penerangan (Foto/ Majalah Panjimas)

Hingga, Juni 1970 Hamka kembali mendengar nama orang yang pernah memenjarakannya selama dua tahun empat bulan. Namun tak sedikit pun dendam tertanam di dalam hati Hamka kepada 'Putra Sang Fajar' tersebut. Tak lama berselang, ajudan Bung Karno datang ke rumah Hamka dan menyampaikan pesan terakhir sang proklamator secara langsung kepada Hamka.

"Bila aku mati kelak, minta kesediaan Hamka untuk menjadi imam salat jenazahku," begitu bunyi pesan terakhir Sukarno.

Hamka sontak langsung bergegas menuju Wisma Yaso, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, tempat jenazah Bung Karno. Setibanya, sejumlah pelayat telah memenuhi rumah duka, termasuk Presiden Soeharto. Dengan mantap, Hamka menjadi imam salat jenazah. Dengan ikhlas, Hamka menunaikan permintaan terakhir sahabatnya tersebut.

Ternyata tak semua teman-teman Hamka yang sesuai dengan keputusannya. Banyak yang menyayangkan keputusan mulia Ketua MUI pertama ini. Mereka beranggapan bahwa Sukarno seorang yang munafik, yang lebih dekat dengan golongan anti Tuhan dibandingkan umat Islam.

"Hanya Allah yang mengetahui seseorang itu munafik atau tidak. Yang jelas, sampai ajalnya, dia tetap seorang muslim. Kita wajib menyelenggarakan jenazahnya dengan baik," jawab Hamka dikutip dari 'Ayah' karya Irfan Hamka.

Di sisi lain, Hamka malah sangat bersyukur atas keputusan Sukarno menahan dirinya tempo dulu. Ia mengatakan mendapat anugerah dari Allah karena dalam masa tahanan itu ia bisa menyelesaikan satu buah buku yang tak akan mungkin sempat diselesaikan jika bukan di dalam penjara.

"Saya tidak pernah dendam kepada orang yang menyakiti saya. Dendam itu termasuk dosa. Selama masa tahanan itu saya bisa menyelesaikan Kitab Tafsir Al-Qur'an 30 Juz," ungkap Hamkan seperti dikutip dari 'Islam itu Ramah Bukan Marah' halaman 35.

#Sukarno #Kematian Sukarno #Buya Hamka
Bagikan
Ditulis Oleh

Zaimul Haq Elfan Habib

Low Profile

Berita Terkait

Indonesia
Muhammadiyah Resmika Rumah Hamka di Malaysia, Aset Dibeli Sejak 2024
Tahun 2024 menjadi tahun bersejarah karena Rumah Hamka dapat dibeli lunas. Selain itu PCIM Malaysia pada tahun tersebut juga secara legal terdaftar di Malaysia.
Alwan Ridha Ramdani - 17 menit lalu
Muhammadiyah Resmika Rumah Hamka di Malaysia, Aset Dibeli Sejak 2024
Indonesia
Jadi Tamu Utama HUT ke-76 India, Prabowo Ikuti Jejak Sukarno 75 Tahun Silam
Presiden RI Prabowo Subianto akan memeriahkan parade perayaan Hari Republik India ke-76 di Kartavya Path, New Delhi, pada Minggu (26/1) sebagai Tamu Utama atau Chief Guest.
Wisnu Cipto - Minggu, 26 Januari 2025
Jadi Tamu Utama HUT ke-76 India, Prabowo Ikuti Jejak Sukarno 75 Tahun Silam
Indonesia
Guntur Sebut Pendongkelan Kepemimpinan Sukarno tidak Sah
Guntur menekankan fakta-fakta sejarah membantah Bung Karno telah melakukan pengkhianatan dengan mendukung pemberontakan G30SPKI.
Dwi Astarini - Senin, 09 September 2024
Guntur Sebut Pendongkelan Kepemimpinan Sukarno tidak Sah
Kuliner
Ini nih, Menu Sahur Sukarno dan Hatta Jelang Indonesia Merdeka
Keduanya menyempatkan menyantap sahur untuk pelaksanaan puasa hari kesembilan di bulan Ramadan 1366 H.
Dwi Astarini - Rabu, 20 Maret 2024
Ini nih, Menu Sahur Sukarno dan Hatta Jelang Indonesia Merdeka
Property
Piala Bergilir Soekarno Cup Hasil Kontemplasi Prananda dan Diwujudkan Dolorosa Sinaga
Tim juara akan mendapatkan piala yang didesain khusus oleh Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Prananda Prabowo.
Zulfikar Sy - Kamis, 02 November 2023
Piala Bergilir Soekarno Cup Hasil Kontemplasi Prananda dan Diwujudkan Dolorosa Sinaga
Fun
Mengagumi Kemegahan Tiga Mobil Dinas Presiden Sukarno
Sukarno memiliki 12 unit mobil Kepresidenan.
P Suryo R - Selasa, 10 Oktober 2023
Mengagumi Kemegahan Tiga Mobil Dinas Presiden Sukarno
Indonesia
Patung Bung Karno Bakal Jadi Ikon Baru di Bandung
Patung Bung Karno ini dipastikan tertinggi di dunia, khususnya Indonesia.
Andika Pratama - Rabu, 28 Juni 2023
Patung Bung Karno Bakal Jadi Ikon Baru di Bandung
Indonesia
Monumen Plaza Bung Karno Diproyeksikan Jadi Patung Tertinggi di Dunia
“Insya Allah tahun ini Monumen Bung Karno ini selesai dan akan menjadi patung Bung Karno tertinggi di dunia,” kata Pamriadi.
Andika Pratama - Rabu, 28 Juni 2023
Monumen Plaza Bung Karno Diproyeksikan Jadi Patung Tertinggi di Dunia
Indonesia
3 Ribu Penari Perempuan akan Tampilkan Tarian Kecak saat Peringatan Puncak Bulan Bung Karno
Pasalnya, Tari Kecak itu akan dilakukan seluruhnya oleh para perempuan.
Andika Pratama - Kamis, 22 Juni 2023
3 Ribu Penari Perempuan akan Tampilkan Tarian Kecak saat Peringatan Puncak Bulan Bung Karno
Indonesia
Puan Ungkap Ada Kejutan di Acara Puncak Bulan Bung Karno
Ketua DPR RI ini juga menuturkan, akan ada kejutan yang bisa saja terjadi. Namun, Puan masih enggan membocorkan.
Andika Pratama - Kamis, 22 Juni 2023
Puan Ungkap Ada Kejutan di Acara Puncak Bulan Bung Karno
Bagikan