Relationship

Buruknya Silent Treatment dalam Hubungan Percintaan

Dwi AstariniDwi Astarini - Senin, 22 Februari 2021
Buruknya Silent Treatment dalam Hubungan Percintaan

Silent treatment mempengaruhi kesehatan mental. (Foto_ Pixabay_ Fxq19910504)

Ukuran:
14
Audio:

APAKAH kamu pernah mendengar istilah silent treatment? Istilah itu mengacu pada sikap diam saat menghadapi masalah dengan pasangan. Jika kamu pernah mengalami yang namanya putus cinta beberapa kali, pasti pernah deh mengalami atau malah melakukan silent treatment saat sedang bertengkar dengan pasangan. Kamu mungkin sulit menyadarinya karena sudah menjadi kebiasaan bagi setiap pasangan untuk saling diam ketika sedang menghadapi sebuah konflik.

Dilansir Lovetopivot.com, silent treatment masih dianggap sepele bagi banyak orang. Namun, dampaknya cukup parah bagi kesehatan mental. Silent treatment merupakan salah satu cara manupulatif untuk menyalahkan salah satu pihak ketika sedang bertengkar. Cara ini tentu saja tidak baik bagi kelangsungan relasi percintaan. Apa saja dampaknya?

BACA JUGA:

Jaga Relasi dengan Mantan yang sudah Punya Pacar, Perlukah?

1. Memupuk rasa bersalah

relationship
Selalu merasa bersalah. (Foto: Pixabay_ Free-Photos)

Kamu akan terus memupuk rasa bersalah di dalam hati ketika terjebak dengan pasangan yang selalu memberikan silent treatment setiap bertengkar. Mereka dengan mudah membangun situasi di mana pada akhirnya kamu lah yang akan merasa bersalah. Nantinya rasa bersalah ini akan selalu ada meskipun kamu sudah berganti pasangan.

2. Menghancurkan hubungan

percintaan
Hubungan kandas di tengah jalan. (Foto: Pixabay_ PublicDomainPictures)

Di dalam hubungan yang sehat, pertengkaran harus segera diselesaikan sebelum berlarut-larut. Kamu dan pasangan harus segera berdiskusi dan mencari jalan keluar meskipun masih merasa marah terhadap satu sama lain. Di sini lah kedewasaan akan terbangun dengan sendirinya. Jika terus menerus melakukan silent treatment ketika sedang bertengkar, rasa cinta itu akan memudar seiring berjalannya waktu.

3. Merusak rasa percaya

relationship
Tidak ada lagi rasa percaya yang tersisa. (Foto: Pixabay_ cocoparisienne)

Silent treatment lama kelamaan akan merusak rasa percaya di antara pasangan. Karena takut akan didiamkan selama beberapa waktu oleh si doi, kamu bisa saja malah memilih mengubur masalah yang ada tanpa berdiskusi dengan pasangan. Pada akhirnya hubungan yang terjalin seolah-olah lancar tanpa masalah. Padahal di antara kamu dan dia saling menyimpan sesuatu.(mar)

#Relationship #Kesehatan #Kesehatan Mental
Bagikan
Ditulis Oleh

Maria Theresia

Your limitation -- it's only your imagination.

Berita Terkait

Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Indonesia
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Riza Chalid, selaku pemilik manfaat PT Orbit Terminal Merak, merupakan salah satu dari delapan tersangka baru dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Bagikan