Buruknya Silent Treatment dalam Hubungan Percintaan


Silent treatment mempengaruhi kesehatan mental. (Foto_ Pixabay_ Fxq19910504)
APAKAH kamu pernah mendengar istilah silent treatment? Istilah itu mengacu pada sikap diam saat menghadapi masalah dengan pasangan. Jika kamu pernah mengalami yang namanya putus cinta beberapa kali, pasti pernah deh mengalami atau malah melakukan silent treatment saat sedang bertengkar dengan pasangan. Kamu mungkin sulit menyadarinya karena sudah menjadi kebiasaan bagi setiap pasangan untuk saling diam ketika sedang menghadapi sebuah konflik.
Dilansir Lovetopivot.com, silent treatment masih dianggap sepele bagi banyak orang. Namun, dampaknya cukup parah bagi kesehatan mental. Silent treatment merupakan salah satu cara manupulatif untuk menyalahkan salah satu pihak ketika sedang bertengkar. Cara ini tentu saja tidak baik bagi kelangsungan relasi percintaan. Apa saja dampaknya?
BACA JUGA:
1. Memupuk rasa bersalah

Kamu akan terus memupuk rasa bersalah di dalam hati ketika terjebak dengan pasangan yang selalu memberikan silent treatment setiap bertengkar. Mereka dengan mudah membangun situasi di mana pada akhirnya kamu lah yang akan merasa bersalah. Nantinya rasa bersalah ini akan selalu ada meskipun kamu sudah berganti pasangan.
2. Menghancurkan hubungan

Di dalam hubungan yang sehat, pertengkaran harus segera diselesaikan sebelum berlarut-larut. Kamu dan pasangan harus segera berdiskusi dan mencari jalan keluar meskipun masih merasa marah terhadap satu sama lain. Di sini lah kedewasaan akan terbangun dengan sendirinya. Jika terus menerus melakukan silent treatment ketika sedang bertengkar, rasa cinta itu akan memudar seiring berjalannya waktu.
3. Merusak rasa percaya

Silent treatment lama kelamaan akan merusak rasa percaya di antara pasangan. Karena takut akan didiamkan selama beberapa waktu oleh si doi, kamu bisa saja malah memilih mengubur masalah yang ada tanpa berdiskusi dengan pasangan. Pada akhirnya hubungan yang terjalin seolah-olah lancar tanpa masalah. Padahal di antara kamu dan dia saling menyimpan sesuatu.(mar)
Bagikan
Berita Terkait
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak

Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
