Bukan Beduk Magrib, Ledakan Meriam Dijadikan Tanda Buka Puasa di Sarajevo


Tradisi kota Sarajevo dengan menembakkan meriam sebagai penanda azan magrib (Foto cover: Sarajevo Travel)
JIKA beduk digunakan sebagai penanda datangnya waktu salat atau azan magrib di Indonesia. Sesuatu yang unik dan berbeda dilakukan di kota Sarajevo, Bosnia. Alih-alih menggunakan beduk, kota ini menggunakan sebuah meriam kecil sebagai penanda waktu magrib atau berbuka puasa saat ramadan. Sebagian besar orang di dunia mungkin akan kaget bahkan panik ketika mendengar suara ledakan, namun tidak di kota tersebut. Yuk ketahui fakta unik di balik penggunaan meriam ini!
1. Tradisi sejak 100 tahun lalu

Sebelum azan magrib berkumandang, sebuah meriam kecil dipersiapkan di tempat yang bernama Zuta Tabija. Zuta Tabija merupakan lokasi benteng kuning yang berada di kota tersebut. Banyak orang berkumpul di tempat tersebut untuk melakukan buka puasa bersama.
Smail Krivic merupakan orang yang bertanggung jawab untuk menembakkan meriam sejak tahun 1997. Setelah meriam ditembakkan oleh Smail, lampu-lampu mulai menyala secara bersamaan di benteng tersebut. Dan azan dikumandangkan melalui menara benteng Zuta Tabija.
2. Sempat dihentikan saat periode komunis

Pada tahun 1946 dimana pergantian pemerintah terjadi. Republik rakyat sosialis Bosnia dan Herzegovina berubah menjadi Republik Federal Yugoslavia.
Di mana hal itu berdampak pada penghapusan lembaga khusus muslim, penghapusan sekolah dasar Al-Qur'an dan tradisi yang biasa dilakukan di berbagai kota. Hal ini juga berdampak pada tradisi kota Serajavo.
Meski tradisi ini sempat terhenti karena adanya invasi komunis yang terjadi dalam perang dunia. Tradisi ini kembali dilanjutkan pada tahun 1990 sebagai ciri khas kota ini.
3. Sarajevo Ramadan Festival

Sebagaimana setelah meriam ditembakkan, Sarajevo Ramadan Festival yang diadakan setiap harinya sebagai pelengkap Zuta Tabija.
Menyediakan berbagai macam makanan dan minuman, festival ini seakan menjadi bagian dari tradisi kota Sarajevo setiap ramadan.
4. Berbuka Puasa Bersama dengan Pemandangan Kota

Sebagaimana lokasi dari Zuta Tabija merupakan benteng yang tinggi. Berbuka puasa disini tentu melihat pemandangan outdoor dengan view keseluruhan kota yang indah di kala senja. (riq)
Bagikan
Ananda Dimas Prasetya
Berita Terkait
Buka Puasa Bersama Prabowo di Istana, Jokowi Ungkap Sempat Bahas Politik

Jokowi Sore Ini Tiba-Tiba Nongol di Istana Kepresidenan, Disambut Enam Paspampres Berbaju Biru

Staycation Tipis-Tipis Dekat Pusat Kuliner Lokal, saatnya Jajal Kekayaan Kuliner Ramadan Indonesia

Yayasan JHL Merah Putih Kasih (JHL Foundation) Gelar Buka Puasa bersama 80 Anak Yatim

Balkan Blues Bosnia Raih Pengakuan UNESCO

Thong Thong Lek, Dari Alat Pembangun Sahur sampai Jadi Kesenian Khas Rembang

Asal-Usul Thong Thong Lek, Kentungan Sahur yang Bikin Melek

Bertambah, Masjid Istiqlal Sediakan 6 Ribu Boks Takjil untuk Buka Puasa Tiap Akhir Pekan

Dinkes DKI Sebut Tak Ada Larangan Warga Buka Puasa Bersama

Asyiknya Ikut Bukber Bagi yang Tak Berkewajiban Berpuasa
