Bubah Alfian Kampanyekan Fesyen Berkelanjutan di JF3


Desainer Harry Halim tampil memukau pada show Bubah Alfian. (MP/Ronggo)
MEMERIAHKAN gelaran Jakarta Fashion Food Festival (JF3), desainer dan make-up artist Bubah Alfian mengampanyekan konsep fesyen berkelanjutan. Ia berkolaborasi dengan desainer Temma Prasetio dan fashion stylist Reva Marchellin.
Tren fast fashion saat ini mendorong Bubah untuk mengampanyekan gerakan fesyen yang lebih berkelanjutan. Konsep itu ia gagas dengan menciptakan looks yang terbuat dari barang-barang bekas dan mengandalkan item-item fesyen lama yang masih bisa digunakan kembali.
Baca Juga:
Hartono Gan Persembahkan Koleksi 'Gender Nihilsm' Pada Gelaran JF3 2023
"Banyak orang beli pakaian hanya sekali pakai, gak dipakai lagi karena alasannya sudah pernah dipakai, apa lagi yang alasannya karena sudah pernah di-post di media sosial. Makanya melalui show 'intrigue' ini saya mau dorong orang untuk pakai lagi outfitnya yang lama," kata Bubah di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Senin (24/7).

Reva juga sepakat dengan ide yang digagas Bubah itu. Ia berpendapat bahwa pakaian yang lama masih bisa digunakan, terutama bila kondisinya masih baik dan laik pakai. Meski sudah pernah dipakai, pakaian lama menurutnya tetap bisa terlihat baru.
"Banyak cara bisa untuk akalin pakaian lama supaya tetap terlihat baru. Kita kan bisa padu padan sama pakaian lama yang lain, atau bisa juga kita modifikasi supaya jadi look baru yang terlihat lebih fresh," ungkap Reva.
"Jadi bahan bakunya itu mostly dari daur ulang dan memang tujuannya untuk keberlanjutan. Looks yang saya bawa juga dari barang-barang bekas, itu ada yang dari botol bekas, sedotan bekas, dan beberapa barang atau pakaian lama yang ada di rumah," tambah Bubah.
Baca Juga:
Bubah menambahkan, menggunakan barang-barang bekas tak lantas lebih mudah. Ia harus mengumpulkan berbagai bahan baku bekas hingga satu minggu, bahkan mengunjungi langsung berbagai toko dan restoran untuk mengumpulkan botol dan sedotan bekas.

"Persiapannya singkat banget, kita (Bubah, Reva, dan Temma) bahkan hanya ketemu dua kali dengan time-span gak sampai dua minggu. Jadi kita pertama ketemu, langsung kepikiran judulnya 'intrigue', dan kita langsung aja garap dan siap tampil sampai hari ini," ujarnya.
"Tahun lalu kita juga sempat kerja sama, gaungnya juga lumayan besar. Akhirnya tahun ini kita reuni lagi, bareng reva juga, dan kebetulan temanya juga menarik yaitu intrigue. Jadi kita bawa nuansa yang Indonesia banget, tapi modernya juga tetap ada," jelas Temma.
Melalui show 'Intrigue', Bubah, Reva, dan Temma ingin mendorong para pencinta fesyen untuk lebih kreatif dalam mengombinasikan berbagai item fesyen. Terutama mereka ingin mendorong pegiat fesyen Tanah Air untuk semakin mencintai fesyen sembari melestarikan lingkungan. (waf)
Baca Juga:
Bagikan
Andrew Francois
Berita Terkait
Giorgio Armani Meninggal Dunia, Selebritas Kenang sang Ikon Fesyen sebagai Legenda

Desainer Legendaris Italia Giorgio Armani Meninggal Dunia

Chloe Malle Resmi Diumumkan sebagai Pengganti Anna Wintour Pimpin Vogue

Moscow Fashion Week Perkuat Relasi dengan Indonesia

Sepatu Nyaman Jadi Tren, Bisa Dipakai di Segala Acara

ASICS Gel Cumulus 16 Dukung Gerak Aktif dalam Balutan Gaya, Dilengkapi Teknologi Terkini untuk Kenyamanan Pengguna

The Best Jeans For Every Body: Koleksi Denim Terbaru UNIQLO Hadir Lebih Lengkap

Tampil di BRICS+ Fashion Summit in Moscow, Indonesia Soroti Industri Manufaktur Berkelanjutan

Adidas Indonesia Rayakan Keberagaman Lewat FW25 Island Series Indonesia Graphic Tees, Bawa Semangat ‘Satu Nusa Satu Bangsa’

Plaza Indonesia Fashion Week 2025: Surat Cinta untuk Mode Lokal
