Sains

Buaya Sebesar Bus Pernah Hidup di Bumi

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Senin, 12 Oktober 2020
Buaya Sebesar Bus Pernah Hidup di Bumi

Buaya tersebut bernama Deinosuchus (Foto: Pexels/Pixabay)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

BUAYA ukuran semeter saja sudah menyeramkan. Apalagi yang sebesar bus ya. Dulu pernah hidup buaya bernama Deinosuchus yang dijuluki sebagai 'buaya teror' karena ukurannya sangat besar.

Pada hasil riset dipublikasi di Journal of Vertebrate Paleontology, peneliti menemukan bahwa Deinosuchus, garis keturunan buaya raksasa dari Amerika Utara di era Kapur akhir hampir sepanjang bus kota. Panjangnya tumbuh hingga 4 meter dan memiliki gigi seukuran pisang.

Baca juga:

Pernah Ada Buaya Vegetarian

Mengutip CNN dan The New York Times, setidaknya ada tiga spesies Deinosuchus. Dua spesies di Barat, dari Montana hingga Meksiko utara, dan spesies lainnya hidup di sepanjang dataran pantai Atlantik, dari New Jersey hingga Mississippi. Diperkirakan bahwa mereka hidup sekitar 75 hingga 82 juta tahun yang lalu.

Ilustrasi Deinosuchus melawan dinosaurus. (Foto: Twitter/Raul Martin)

Walaupun dinamakan buaya teror, penulis studi mengatakan mereka lebih mirip aligator. Namun, moncong Deinosuchus panjang dan lebar, dan memiliki dua lubang misterius di ujung moncongnya. Ini membuatnya tidak terlihat seperti aligator ataupun buaya.

Peneliti menjelaskan bahwa moncongnya panjang dan lebar tetapi menggembung di bagian depan di sekitar hidung tidak terlihat pada crocodylian lain, hidup atau punah. Hingga saat ini, alasan hidungnya membesar tidak diketahui. Juga tidak tahu mengapa hewan itu memiliki dua lubang besar di ujung moncongnya dan di depan hidungnya.

"Lubang ini unik untuk Deinosuchus, penelitian lebih lanjut di masa mendatang semoga akan membantu kita mengungkap misteri ini," kata Dr. Cossette kepada The New York Times.

Saking besarnya Deinosuchus, rekan penulis studi, Dr. Cossette mengatakan hewan ini pasti telah meneror dinosaurus yang datang ke tepi air untuk minum. "Sampai saat ini, hewan lengkapnya tidak diketahui. Spesimen baru yang telah kami periksa ini mengungkapkan predator aneh yang mengerikan," ujar Cossette.

Baca juga:

Buaya Purba Berjalan dengan Dua Kaki

Ilustrasi Deinosuchus. (Foto: tylerstoneart.wordpress.com)

Menambah kengeriannya, Deinosuchus kemungkinan besar adalah predator terbesar di ekosistemnya, bahkan melebihi dinosaurus predator terbesar yang hidup di era sama. Peneliti menemukan bekas gigitan pada segala hal mulai dari tulang dinosaurus hingga cangkang penyu.

Cossette mengatakan sangat sulit untuk menentukan ukuran rata-rata mereka karena hanya ada sedikit spesimen yang diketahui. "Spesimen yang kami miliki semuanya sangat besar," ujarnya.

Untuk perbandingan, Cossette menjelaskan aligator Amerika besar saat ini memiliki panjang sekitar 12 hingga 13 kaki, berat sekitar 317 hingga 363 kilogram dan memiliki gigi sekitar tiga inci di ujung moncongnya. Sedangkan spesimen besar memiliki panjang 10 hingga 11 meter dan berat sekitar 3629 kilogram.

"Deinosuchus adalah hewan yang aneh, ini menunjukkan bahwa buaya bukanlah 'fosil hidup' yang tidak berubah sejak zaman dinosaurus. Mereka telah berevolusi sama dinamisnya dengan kelompok lainnya," urai Christopher Brochu, salah satu penulis studi tersebut. (lev)

Baca juga:

Raksasa Purba Dulunya Pernah Menghuni Bumi

#Buaya #Sains #Hewan Buas
Bagikan
Ditulis Oleh

Ikhsan Aryo Digdo

Learner.

Berita Terkait

Lifestyle
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Temuan ini akan membantu ilmuwan mencari pengobatan baru bagi manusia.
Dwi Astarini - Jumat, 15 Agustus 2025
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Lifestyle
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Artropoda disebut menjadi sumber makanan penting bagi burung dan hewan yang lebih besar.??
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Dunia
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Pompeii setelah tahun 79 muncul kembali, bukan sebagai kota, melainkan sebagai kumpulan bangunan yang rapuh dan suram, semacam kamp.
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Dunia
Kebun Binatang di Denmark Minta Hewan Peliharaan yang tak Diinginkan Dijadikan Pakan Predator
Kebun Binatang Aalborg meminta sumbangan ayam, kelinci, dan marmut hidup, yang menurut mereka akan ‘dieutanasia secara lembut’ oleh staf yang terlatih.
Dwi Astarini - Rabu, 06 Agustus 2025
Kebun Binatang di Denmark Minta Hewan Peliharaan yang tak Diinginkan Dijadikan Pakan Predator
Lifestyle
Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar
Dikenal dengan nama NWA 16788, meteorit ini memiliki berat 24,5 kilogram.
Dwi Astarini - Kamis, 17 Juli 2025
Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar
Indonesia
Warga Panik, Buaya Sungai Cerucuk 3,3 Meter Nyasar Masuk Pemandian Umum
?"Buaya tersebut diduga berasal dari aliran Sungai Cerucuk karena lokasi pemandian warga tersebut juga merupakan aliran sungai Cerucuk."
Wisnu Cipto - Kamis, 10 Juli 2025
Warga Panik, Buaya Sungai Cerucuk 3,3 Meter Nyasar Masuk Pemandian Umum
Indonesia
Bakal Ada Satgas Baru, Namanya Penanganan Buaya Liar
BPBD akan menjadi leading sektor satgas penanganan buaya dengan melibatkan berbagai institusi lain.
Wisnu Cipto - Rabu, 25 Juni 2025
Bakal Ada Satgas Baru, Namanya Penanganan Buaya Liar
Lifestyle
Jokowi Terkena Alergi Parah, para Ahli Sebut Perubahan Iklim Memperburuk Kondisi Ini
Gejala alergi tak lagi bisa dianggap sepele.
Dwi Astarini - Senin, 23 Juni 2025
Jokowi Terkena Alergi Parah, para Ahli Sebut Perubahan Iklim Memperburuk Kondisi Ini
Indonesia
Babi Viral Pejaten Gegerkan Warga! Begini Nasibnya Supaya Tak Ada 'Anak Babi' Susulan
Babi yang sebelumnya sempat pingsan kini sudah pulih sepenuhnya
Angga Yudha Pratama - Selasa, 17 Juni 2025
Babi Viral Pejaten Gegerkan Warga! Begini Nasibnya Supaya Tak Ada 'Anak Babi' Susulan
Fun
Kenapa Kita Suka Share dan Lihat Konten Hewan Lucu di Media Sosial? Ini Jawaban Ilmiahnya!
Sebuah studi dari Concordia University mengungkap bahwa membagikan foto atau video hewan lucu di media sosial ternyata bisa memperkuat koneksi dan hubungan digital. Simak penjelasannya!
Hendaru Tri Hanggoro - Jumat, 13 Juni 2025
Kenapa Kita Suka Share dan Lihat Konten Hewan Lucu di Media Sosial? Ini Jawaban Ilmiahnya!
Bagikan