Bolen Lumer Bila Ikut Bantu Perekonomian Warga Lokal


UKM Bolen Lumer Bila membantu perekonomian warga sekitar (Foto: instagram @bolenlumerbila)
BERAWAL dari seorang tetangga yang suka membuat kue sendiri, dan memiliki hubungan dekat dengan ibu dari Ayina. Setelah itu tahun 2019 sekitar bulan Mei, tetangga tersebut join modal bersama Ibu dari Ayina, dan menggunakan lahan teras rumah untuk produksi yang berlokasi di dearah Tangerang.
Hingga akhirnya Ibu Ayina dan tetangganya sepakat untuk membuat produk Bolen Lumer Bila. Saat ide tersebut tercetus, Ayina diminta oleh sang Ibu memasarkan atau menjadi marketing untuk Bolen Lumer Bila.
Baca Juga:
Berani Mandiri setelah PHK, Iip Saipulloh OTW Sukses Bisnis Tape
Karena, di usianya yang masih terbilang muda, memiliki relasi yang banyak dan aktif di media sosial, sang Ibu yakin bahwa Ayina bisa membesarkan usaha bolen milik ibunya.
"Promosi awalnya ya dari mulut ke mulut aja, teman-teman deket gue 'japri' satu-satu nawarin ke mereka biar beli, alhamdulillah rame, respon mereka bagus dan banyak yang repeat order," tutur Ayina saat dihubungi merahputih.com.

Selain promosi melalui mulut ke mulut, Ayina juga memanfaatkan sejumlah media sosial untuk melakukan promosi produk kulinernya. Salah satunya yakni dari Instagram.
Pada Instagram @bolenlumerbila Ayina mempromosikan usaha Bolennya dengan foto-foto terbaik, serta beberapa keunggulan dari produknya. Dari mulai isian cokelat yang berlimpah, 100% tanpa bahan pengawet, kemasan yang menarik, dan tentunya harga yang sangat bersahabat.
Menariknya, seiring berjalannya waktu dan saat permintaan akan Bolen Lumer Bila yang mulai meningkat tajam, kebutuhan tenaga produksi secara langsung sangat diperlukan. Saat itu tercetus ide untuk merekrut para Ibu-ibu tetangga, hitung-hitung untuk membantu perekonomian warga sekitar.
"Karena orderannya yang semakin banyak dan enggak kepegang, waktu itu kita berpikir untuk rekrut karyawan aja, kebetulan ibu-ibu deket rumah juga pada mau, dan alhamdulillah mereka merasa sangat terbantu banget," tutur Ayina, marketing dari Bolen Lumer Bila.
Baca Juga:
Dari Terpaksa Jual Alat Musik, Gibson Putra Menuju Kesuksesan
Berawal dari merekrut 4 orang karyawan yang terdiri dari ibu-ibu disekitar tempat produksi, setelah itu seiring meningkatnya permintaan, Bolen Lumer Bila menambah 4 orang lagi, hingga saat ini totalnya ada 8 karyawan yang semuanya terdiri dari warga sekitar.
Mungkin ada pertanyaan mengapa tidak merekrut para anak-anak muda untuk membantu produksi Bolen? Mengenai hal itu, Ayina mengaku sempat mencobanya namun mereka tidak bertahan lama.
"Dulu pernah rekrut yang muda-muda pegawai, anak muda enggak ada yang tahan, mungkin lebih ke pergaulannya enggak cocok kali yah, karena kan produksinya dirumah aja ketemunya oven lagi oven lagi, yaudah yang betah ya rata-rata para ibu," jelas Ayina.
View this post on Instagram
Untuk para ibu-ibu yang membantu produksi Bolen, Ayina memberikan gaji yang beragam, tergantung pada jobdesk masing-masing. Seperti yang mengadon, ngegulung, memasukan toping dan yang ngoven berbeda. Semakin berat tugasnya maka semakin besar bayarannya. Rata-rata mereka digaji sekitar Rp90 ribu per harinya, namun dibayar setiap minggu.
Dalam menjaga kekompakan dan hubungan baik dengan karyawannya, Ayina memberikan bonus pada karyawannya seperti THR dan sebagainya. Selain itu, Ayina juga tak lupa untuk mengadakan Gathering atau liburan bersama para karyawannya.
Sebelum pandemi Virus Corona melanda di awal tahun 2020, omset Bolen Lumer Bila bisa mencapai 3.000 box per bulan, di mana harga per boxnya Rp25.000. Saat dalam satu hari Bolen Lumer Bila bisa memproduksi sekitar 100-200 box.
Namun, ketika pandemi melanda Tanah Air, omset penjualannya merosot tajam, saat ini hanya sekitar 1.000-1.500 box perbulannnya. Kendati demikian, Ayina mengaku memutar otak untuk bisa tetap survive di masa pandemi ini, karena banyak karyawannya yang menggantungkan hidup untuk kebutuhan sehari-hari dengan bekerja di Bolen Lumer Bila.
Dalam situasi seperti ini, Ayina dan Ibunya tetap optimis Bolen Lumer Bila semakin banyak diminati oleh para pelanggannya, karena bagi mereka 'rasa tidak bisa membohongi'. Meskipun, sejak usaha bolennya cukup happening banyak orang-orang disekitarnya yang meniru usaha bolen miliknya dengan harga yang lebih mahal, namun tidak sesuai dengan kualitasnya.
Namun, ditengah perjalanannya usahanya bukan berarti Ayina tidak mengalami berbagai kendala. Di awal-awal memulai usaha, sempat menghadapi masalah kerusakan barang lantaran pengiriman dengan menggunakan jasa ojek online.
"Pernah waktu itu bolen yang dikirim pas nyampe costumer bentuknya udh ga beraturan, mungkin karena ke impit-impit barang lain, dan custumer gue complain dong, kalau buat di makan sih masih oke lah, tapi kalo buat dijual lagi udah enggak bisa," kata Ayina.
Pada kejadian tersebut, Ayina memberikan win-win solution untuk customernya yang merasa dirugikan. Solusinya seperti misalkan dari 10 box ada 5 box yang rusak, maka Ayina hanya mewajibkan costumernya untuk membayar 5 box saja.

Tak mau kedepannya terus merugi lantaran masalah kerusakan karena pengiriman, Ayina menemukan langkah jitu agar produk yang dikirim dalam keadaan utuh dan tidak mengalami kerusakan sedikitpun.
"Akhirnya setiap gue mau kirim bolen gue pesenin ke ojek onlienya untuk hati-hati bawanya, dan selalu gue kasih tips si ojek online tersebut, alhamdulillah setelah gw terapi itu lancar dan ga ada masalah apapun sama pengiriman," jelas Ayina.
Untuk kedepannya, melihat usahanya yang sudah mulai berkembang dan mulai bangkit kembali setelah omset penjualan merosot tajam di awal pandemi, Ayina dan Ibunya bercita-cita untuk melebarkan sayap usahanya dengan membuka sebuah toko Bolen, dengan membeli atua menyewa ruko.
Selain itu ketika usahanya sudah mulai semakin besar, Ayina berharap bisa membantu lebih banyak lagi perekonomian warga lokal dengan membuka peluang kerja yang lebih banyak di Bolen Lumer Bila. (Ryn)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Jeritan UMKM di District Blok M, Harga Sewa Naik Langsung Bikin Tenant Cabut

Menemukan Ketenangan dan Cita Rasa Bali di Element by Westin Ubud, Momen Sederhana Jadi Istimewa

Karyawan Palsukan Tanggal Kedaluwarsa, Jaringan Ritel Jepang Hentikan Penjualan Onigiri

Oase Seribu Rasa di Arena Lakeside Kemayoran, Sajikan Kelezatan Nusantara dan Asia Tenggara dengan Sentuhan Modern

Berburu Promo Makanan di 17 Agustus, dari Potongan Harga sampai Tebus Murah

Bertualang Rasa di Senopati, ini nih Rekomendasinya
Gerakan ’SAPU PLASTIK’ Kumpulkan 2,5 Ton Limbah, Beri Apresiasi Pelanggan dengan Diskon 20 Persen

Menilik Deretan Menu Spesial ala Future Menu 2025 Ramaikan Industri Kuliner Indonesia

Dukung Gaya Hidup Sehat, ini nih Manfaat Sehat Jus Cold-Pressed

Menikmati Nuansa Sarapan Ala New York di Tengah Jakarta
